0%
logo header
Rabu, 17 Maret 2021 10:59

SYL Ajak Pejabat Kementan RI Berkunjung ke Balla Lompoa, Kenalkan Benda-benda Pusaka Kerajaan Gowa

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mendampingi Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo (SYL), bersama rombongan pejabat Kementan RI saat melihat sejumlah peninggalan pusaka di Balla Lompoa Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Selasa (16/03/2021). (Istimewa)
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mendampingi Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo (SYL), bersama rombongan pejabat Kementan RI saat melihat sejumlah peninggalan pusaka di Balla Lompoa Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Selasa (16/03/2021). (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Gowa. Disela-sela kunjungannya, mantan Bupati Gowa dua periode itu mengajak serta seluruh pejabat lingkup Kementerian Pertanian RI.

Salah satu agenda yang dilakukan yakni mengunjungi pusat peninggalan Kerajaan Gowa di Balla Lompoa Sungguminasa.

SYL sapaan akrabnya bersama rombongan diterima langsung pihak keluarga Kerajaan Gowa, Andi Kumala Idjo Daeng Sila Karaeng Lembang Parang. Selain itu dirinya dan rombongan juga berkesempatan melihat langsung sejumlah benda-benda pusaka yang masih bertahan hingga kini di Balla Lompoa.

Baca Juga : Bertransformasi, Indosat HiFi Siap Tawarkan Internet Rumah Berkualitas dan Andal

“Kita ingin perlihatkan seperti apa kebesaran Kabupaten Gowa sebagai daerah raja-raja, baik yang lalu saat sekarang dan masa akan datang. Terutama dari filosofi-filosofi Bugis-Makassar yang dikembangkan di kerajaan ini,” kata Syahrul dalam sambutannya, Selasa (16/03/2021) kemarin.

Mantan Gubernur Sulsel ini menyebutkan, hingga saat ini masyarakat Bugis-Makassar masih memegang teguh salah satu falsafah yang diajarkan orang terdahulu. Utamanya, falsafah dalam kepemimpinan yang berbunyi “Siri’na Tumabuttayya Niaki Ri Pammarentayya, Pa’rupanna Gauka Niaki Ritaujaia. Parentai Taua Ri Rro’na”.

“Artinya bahwa harkat, martabat dan gengsi rakyat, penguasa yang bertanggungjawab. Semua yang terjadi hanya bisa jalan dengan baik kalau rakyat ikut di dalamnya dan perintah rakyat sesuai keinginannya,” jelasnya.

Baca Juga : Indosat Dorong Inovasi Sampah Plastik Jadi Pulsa Untuk Objek Penelitian Kampus

Kedatangannya ke Balla Lompoa ini juga sebagai upaya dalam menjaga empat kebenaran yang ada dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Antara lain kebenaran agama, kebenaran sosial, kebenaran hukum dan kebenaran adat budaya.

“Kalau ini kita miliki Insyaallah mudah-mudahan Allah SWT akan melindungi kita,” ungkapnya.

Sementara itu, Sejarahwan dan Budayawan Kabupaten Gowa, Jufri Andi Tenri Bani Daeng Pile menceritakan, salah satu bukti kebesaran Kerajaan Gowa terlihat dari salah satu pahlawan asal Kabupaten Gowa, yakni Syekh Yusuf yang ikut berjuang bersama beberapa kerajaan di Indonesia.

Baca Juga : Cegah Stunting, Ratusan Anak di Gowa Diajak Gemar Makan Telur

“Bukan hanya di nusantara, tapi Syekh Yusuf ini melanglang buana hingga keluar negeri di Afrika Selatan. Bahkan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela menobatkan Syekh Yusuf sebagai sebagai pahlawan nasional,” singkatnya.

Tak hanya itu, Syahrul bersama rombongan juga disambut dengan penyambutan tamu kehormatan Aru Tubarani, serta sejumlah tarian tradisional asal daerah setempat yakni Tarian Pa’raga dan Tarian Pepe-Pepe Bainea. (Rhany)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646