REPUBLIKNEWS.CO.ID, Kendari – Badan Litbang Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) Diseminasi Inovasi Teknologi Padi Sawah di Kabupaten Konawe, Selasa (23/02/2021).
Koordinator Program dan Evaluasi Dr. Ir. Muhammad Alwi Mustaha, M.Si menyampaikan, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam pengembangan pembangunan pertanian di masa mendatang. Ia menegaskan, petani dan penyuluh merupakan komponen yang strategis dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan pertanian.
“Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Oleh karenanya kita perlu memberikan perhatian penuh terhadap petani dan penyuluh,” ujar Muhammad Alwi melalui rilis resminya.
Selain itu, sambung Alwi, Kegiatan Bimtek yang diikuti oleh 30 peserta dari Kecamatan Pondidaha tersebut juga mendorong serta mendukung maksimalnya program Padat Karya yang ada di Kabupaten Konawe.
“Bimtek ini diikuti oleh 30 orang peserta dari Kecamatan Pondidaha. Dengan adanya kegiatan ini juga dalam rangka mendukung Program Padat Karya di Konawe,” lanjutnya.
Muhammad Alwi menambahkan, kegiatan Bimtek di Konawe merupakan kegiatan perdana, karena kegiatan serupa juga akan dilaksanakan di seluruh Kabupaten/Kota se-Sultra.
“Kegiatan serupa dengan topik yang berbeda sesuai dengan potensi masing-masing wilayah akan dilaksanakan di beberapa kabupaten/kota di Sultra dengan target peserta 500 orang petani,” kata Muhammad Alwi.
Sementara itu, Kepala Balitbang BPTP Sultra Muhammad Sidiq, STP, MM., menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan amanah dari Presiden RI Joko Widodo dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah pandemi Covid-19.
“Pertanian merupakan salah satu leading sektor yang mampu mengangkat devisa pendapatan negara, serta menjadi tulang punggung negara di masa Covid-19,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Sidiq juga memberikan semangat dan motivasi kepada para peserta dengan harapan bisa mengembangkan potensi pertanian di Kabupaten Konawe.
“Kami berharap dengan kegiatan ini, petani dapat mengadopsi inovasi teknologi pertanian yang disampaikan oleh narasumber, sehingga dapat meningkatkan produktivitas usaha taninya,” pungkasnya.
Untuk diketahui beberapa komponen teknologi produksi tanaman padi yang telah dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian antara lain: penggunaan benih bermutu dan bibit sehat, pengaturan cara tanam, pemberian kompos atau bahan organik, penggunaan pupuk berdasarkan kondisi lahan dan kebutuhan tanaman, penanganan PHT sesuai OPT sasaran, penggunaan varietas unggul baru diantaranya Inpari 43, Inpari 47, Inpari R Nutri Zinc, dimana varietas tersebut memiliki potensi produktivitas tinggi dan tahan akan organisme penganggu tanaman serta kekeringan. (Akbar Tanjung)
Pendidikan 10 Oktober 2024 17:23