0%
logo header
Jumat, 17 Mei 2019 17:49

Usai Makan Sahur Jangan Langsung Tidur, Bisa Kena GERD dan Stroke

Ilustrasi.
Ilustrasi.

REPUBLIKNEWS.CO.ID — Menjalankan puasa ei buoan Ramadhan, kita akan menahan lapar dan haus selama seharian, mulau saat masuk adzan subuh hingga bedug magrib berkumandang. Maka dianjurkan untuk makan sahur terlebih dahulu sebelum adzan subuh tiba.

Karena sahur dilakukan saat dini hari, kebanyakan orang akan merasa ngantuk usai sahur sehingga tidak jarang bagi mereka akan memilih melanjutkan tidur.

Tapi tak banyak yang tahu, ternyata tidur usai sahur sangat berbahaya. Sebab sangat berdampak bagu kesehatan.

Baca Juga : Gandeng Media, Bawaslu Sulsel Perkuat Kinerja Kehumasan Jelang Pilkada Serentak 2024

Dikutip dari brilio.net, pada Jumat (17/05/2019), salah satu penyakit yang bisa terjadi jika tidur usai makan sahur ialah GERD atau gastroesophageal reflux disease, penyakit pencernaan yang paling umum di dunia.

Dokter spesialis penyakit dalam dari RSCM/FKUI, Dr. dr. Ari Fahrial Syam mengatakan, langsung tidur setelah sahur menyebabkan asam lambung kembali ke arah kerongkongan sehingga saluran cerna bermasalah.
Seseorang yang mengalami GERD biasanya merasa dadanya panas seperti terbakar.

Tidur dalam posisi telentang setelah makan bisa memperburuk kondisi ini. Jika tidak diobati, asam lambung yang masuk ke kerongkongan dapat merusak selaput lendir.

Baca Juga : Surya Paloh Imbau Kader NasDem Solid Menangkan Duet ASS-Fatma di Pilgub Sulsel 2024

Masalah lainnya ialah heatburn akibat kelebihan asam lambung yang menghasilkan sensasi terbakar dari perut ke dada dan tenggorokan. Mereka yang mengalami heatburn umumnya suaranya serak, radang tenggorokan, batuk kering terutama di malam hari. Sebenarnya, mereka juga akan kesulitan pada malam hari.

Selain itu, stroke juga bisa mengancam Anda yang langsung tidur usai makan. Seperti dilansir Livestrong, sebuah studi dari University of Ioannina Medical School di Yunani menemukan orang yang memberikan jeda paling lama tidur setelah makan berisiko terendah terkena stroke di kemudian hari.

Studi ini melibatkan 500 orang sehat. 250 orang sebelumnya mengalami stroke dan 250 yang didiagnosis dengan sindrom koroner akut.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646