0%
logo header
Selasa, 18 Februari 2020 10:15

2019, Pendapatan RS Haji Capai 108 Persen Dari Target

Keluarga Pasien di RS Haji Makassar.
Keluarga Pasien di RS Haji Makassar.

REPUBLIKNEWS CO.ID, MAKASSAR – Sejak tahun 2016 silam RS Haji Makassar memiliki target pendapatan mencapai Rp 37.000.000.000 sementara yang terealisasi hanya Rp 32.458.267.216, atau setara 87,73 persen, 2017 target meningkat menjadi Rp 38.542.879.839 dan hanya mampu direalisasikan Rp 30.136.615.889 atau setara 78,19 persen, bila dibandingkan antara 2016 dengan 2017 mengalami penurunan tingkat realisasi pendapatan.

Namun, perubahan secara drastis terjadi pada tahun 2018 dan 2019 yang diawali dengan dipimpin seorang Direktur RSUD Haji Makassar yang bernama Haris Nawawi mampu mencapai target bahkan melampaui target.

2018 RSUD Haji Makassar menargetkan pendapatan Rp 39.100.580.000 sedangkan terealisasi hanya Rp 30.076.449.610 atau setara 76,92 persen, sementara 2019 target pendapatan Rp 39.300.000.000 dan sangat fantastis terealisasi melampaui target yakni Rp 42.638.025.724 atau setara dengan 108,49 persen.

Baca Juga : Pangkas Pohon dan Relokasi PKL, Ciptakan Tatanan Kota Sungguminasa Lebih Indah

Direktur RSUD Haji Makassar, drg. Haris Nawawi menjelaskan, peningkatan pendapatan ini ditunjang oleh kinerja maksimal dari semua komponen layanan di rumah sakit di selatan Kota Makassar ini.

Dokter ahli yang selama ini mencari tugas tambahan di rumah sakit lain, kembali kerja maksimal melayani pasien di rumah sakit tempat tugas pokok mereka di RSUD Haji Makassar.

“Saya mengajak teman-teman dokter, perawat, bidan, dan semua yang kerja termasuk tukang sapu dan tukang parkir untuk meningkatkan pelayanan dan melayani pasien dengan maksimal. Saya diskusi dan memberi kewenangan sesuai tugas pokok masing-masing. Kami kerja di rumah sendiri. Menjaga rumah sendiri. Kembali ke jatidiri dan tugas mulia rumah sakit,” jelas Haris Nawawi.

Baca Juga : KBRI Berlin Gandeng PPI Jerman Beri Pelatihan Dasar Kepemimpinan 4.0

Hasilnya, pasien meningkat dan pendapatan meningkat. “Alhamdulillah saya sudah untung dan bisa mandiri. Jasa dokter saya naikkan sebagai imbalan kerja keras dengan layanan penuh hati terhadap pasien. Dua tahun terakhir RS Haji tidak menunggu pencairan BPJS,” jelasnya.

Sementara, Ketua Akreditasi RSUD Haji Makasar, Drg. Wahida M.Kes mengaku, dari segi jumlah pasien sendiri sudah meningkat secara signifikan sejak akhir tahun 2019 lalu. Dimana setiap harinya pasien mencapai 180 sampai 216 orang pasien.

Perubahan peningkatan jumlah pasien dipengaruhi beberapa faktor, yakin kecepatan pelayanan, kenyamanan pelayanan, tersedianya alat penunjang, tersedia setiap saat tenaga dokter dan yang paling penting sekali kemasan makanan untuk pasien layaknya makanan catering.

Baca Juga : Wabup Gowa Harap BKPRMI Mampu Cetak Pemuda Berjiwa Pemimpin

Yang tidak kalah penting lagi kata Wahida, upaya Direktur RSUD Haji Makassar untuk mengajak seluruh dokter PNS yang ada di RSUD Haji Makassar untuk tidak bertugas di RS lain disaat jam kerja, nampaknya membuahkan hasil untuk rumah sakit Pemprov Sulsel itu.

“Ini adalah upaya Pak Direktur RSUD Haji Makassar untuk mengembalikan dokter dijalan yang benar,” kata Wahida, saat ditemui, di Ruang kerjanya, RSUD Haji Makassar.

Keluarga pasien asal Gowa, Fuad mengaku, sudah sering menjadikan RSUD Haji Makassar sebagai rumah sakit langganan setiap mendapatkan musibah atau sakit.

Baca Juga : The Changcuters Ajak Siswa SMA 11 Makassar Riang Gembira di H3YSTAR by Tri

Meskipun ada RS terdekat dari rumahnya di Gowa, namun tetap memilih RSUD Haji Makassar sebagai tempat berobat untuk keluarga maupun dirinya.

“Selama sudah lima hari ini saya merasa enak sekali. Saya dilayani dengan baik, karena saya sudah sering masuk disini,” katanya.

Alasan lain memilih RSUD Haji Makassar tentunya dari segi fasilitas dan pelayanan baik dokter maupun perawatnya. “Saya sudah saling kenal semua dengan petugasnya baik-baik dan ramah,” lanjutnya.

Baca Juga : The Changcuters Ajak Siswa SMA 11 Makassar Riang Gembira di H3YSTAR by Tri

Selain dari segi pelayanan dan fasilitas penyediaan serta pemilihan buah-buahan bagi pasien cukup bervariatif. Mulai dari, Apel, Pisang, Pepaya, Buah Pir, buah naga maupun jus buah fita dan jus kacang ijo.
“Intinya kami sekeluarga sering langganan disini, karena lingkungan, tempat yang strategis, dan dokter stan by di rumah sakit sampai sore,” pungkasnya. (Thamzil)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646