0%
logo header
Sabtu, 06 Januari 2024 14:42

2023, Transaksi Saham di Sulsel Tembus Rp15,08 Triliun

Chaerani
Editor : Chaerani
Ilustrasi pasar modal. (Dok. Int)
Ilustrasi pasar modal. (Dok. Int)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua) mencatatkan aktivitas jasa keuangan di Sulawesi Selatan tetap terjaga sepanjang 2023. Salah satunya pada perkembangan sektor pasar modal.

“Stabilitas sektor jasa keuangan di Provinsi Sulawesi Selatan tetap terjaga yang didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai dan tingkat risiko yang terjagam,” kata Kepala OJK Sulampua Darwisman, dalam keterangannya, kemarin.

Ia menjelaskan, di sektor pasar modal nilai transaksi saham di Sulawesi Selatan, sampai dengan Oktober 2023 sebesar Rp15,08 triliun.

Baca Juga : Demi Gaya Hidup Sehat, Herbathos Kenalkan Produk Herbal di Acara F8 Makassar

“Jumlah rekening investasi sampai dengan Oktober 2023 mencapai 402.878 rekening,” ujarnya.

Ia menyebutkan, jumlah total rekening investasi tersebut terdiri dari produk reksa dana sebanyak 289.684 rekening, saham 98.318 rekening, dan Surat Berharga Negara (SBN) 14.876 rekening.

Selain sektor pasar modal, aktivitas jasa keuangan yang tetap terjaga juga didukung dari kondisi perkembangan perbankan. Dimana, pada total aset perbankan di Sulawesi Selatan posisi November 2023, tumbuh 10,85 persen year of year (yoy) dengan nominal mencapai Rp188,7 triliun.

Baca Juga : Pemkab Gowa Susun SOP Layanan Pencegahan Perkawinan Anak

Sementara, pada kondisi Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 6,74 persen yoy dengan nominal mencapai Rp124,9 triliun, dan kredit yang disalurkan tercatat tumbuh 12,63 persen yoy, dengan nominal mencapai Rp155,9 triliun.

“Kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga pada level yang tinggi, dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 124,01 persen. Tingkat rasio kredit bermasalah terkendali pada level aman dengan NPL 2,93 persen,” katanya.

Ia menyebutkan, hingga periode November 2023, penghimpunan DPK tercatat sebesar Rp124,9 triliun, atau tumbuh 6,74 persen (yoy) dan 6,75 persen (ytd). Kemudian, untuk DPK masih didominasi oleh tabungan sebesar Rp74,2 triliun atau 59,42 persen, deposito sebesar Rp30,0 triliun atau 16,64 persen persen, dan giro sebesar Rp20,8 triliun atau 23,95 persen.

Baca Juga : Bawaslu Sulsel Temukan Puluhan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Pinrang Terbanyak

Share Penyaluran kredit di Sulawesi Selatan, masih didominasi oleh kredit produktif sebesar Rp88,1 triliun atau 56,46 persen, sedangkan kredit Konsumtif sebesar Rp67,9 triliun atau 43,54 persen. Sementara, sektor ekonomi dengan penyaluran kredit terbesar yakni disumbang oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp38,2 triliun atau 24,49 persen.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646