REPUBLIKNEWS.CO.ID, MUNA — Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Muna telah melakukan program penanganan vaksinasi terhadap hewan ternak untuk mencegah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Muna, La Ode Hasrun mengatakan, program nasional tersebut bertujuan guna meningkatkan daya tahan tubuh secara spesifik bagi hewan ternak dari serangan penyakit.
Sedangkan metode penanganannya dengan cara pemberian vaksin. Mulai dari vaksin, pertama, kedua dan ketiga atau booster. Kami mempunyai target vaksinasi bagi hewan ternak khusus sapi sebanyak 101.900 ekor.
Baca Juga : Plt Bupati Muna Kembali Mutasi Eselon III dan IV: Berikut Nama-Namanya
Sayangnya, hingga saat ini pemberian vaksin baru mencapai 13 persen atau sekitar 13 ribu ekor sapi. Vaksinasi PMK menyasar seluruh ternak sapi yang ada di Muna. Vaksinasi dimulai tahun ini sejak Januari sampai Desember 2023,” jelas Hasrun, Rabu (06/09/2023).
Sementara itu, Kabid Keswan, Kemafet, Pengolahan dan Pemasaran, Muhammad Zuhur menyebutkan, total populasi sapi yang terdata di Bumi Sowite itu sejumlah 65 ribu ekor.
Sedangkan untuk pemberian vaksinasi bagi hewan berkuku, pihaknya fokus pada sapi. Tiap ekor bakal divaksinasi sebanyak tiga kali dengan rentang waktu per bulan.
Baca Juga : Plt Bupati Muna Lantik 31 Pejabat Eselon II
“Target kita dalam sebulan harus mencapai 9 ribu ekor untuk divaksinasi. Namun untuk bulan ini baru mencapai 6 ribu ekor,” ucapnya
“Sapi yang telah diberi vaksin bakal terdata secara online dan laporannya dikirim ke Provinsi. Pihaknya kesulitan untuk memenuhi target, sebab kendala di lapangan rata-rata, sapi milik warga banyak yang dipelihara dengan cara dilepas, bukan dikandangkan,” ucapnya.
Jadi saat hendak divaksin, banyak sapi yang tak dapat dijinakkan, apalagi keberadaannya tak diketahui si pemilik, karena sedang berkeliaran mencari makan.
Baca Juga : Pemkab Muna Raih WTP Delapan Kali Berturut-turut
“Memang untuk mencapai target itu kayaknya agak susah, apalagi waktunya tersisa tiga bulan. Tapi kami bakal bekerja ekstra untuk terus berusaha. Setidaknya bisa mencapai 50 persen,” imbuhnya.
“Tenaga lapangan di tiap Kecamatan juga terus berusaha untuk bekerja semaksimal mungkin,” pungkasnya. (*)