0%
logo header
Rabu, 07 Juni 2023 17:47

IHSG Mei 2023, OJK Sebut Sektor Energi dan Basic Material Sebabkan Pasar Saham Anjlok 4,08 Persen

Chaerani
Editor : Chaerani
Ilustrasi pergerakan pasar saham. (Dok. Istimewa)
Ilustrasi pergerakan pasar saham. (Dok. Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Pelemahan saham di sektor energi dan basic materials menyebabkan pasar saham anjlok 4,08 persen pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per Mei 2023. Hal ini juga sejalan dengan perkembangan harga komoditas yang ikut terguncang.

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan, pasar saham mengalami perlambatan 4,08 Persen secara month to date (mtd). Level perlambatan tersebut anjlok diposisi 6.633,26 dengan non-resident mencatat inflow sebesar Rp1,67 triliun mtd. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau April 2023, pasar saham justru menguat 1,62 persen ke level 6.915,72 disusul inflow senilai Rp12,29 triliun mtd.

“Guncangan yang terjadi pada pasar saham saat ini disebabkan oleh meningkatnya indeks pasar tertentu atau volatilitas pasar keuangan,” katanya di sela-sela Press Confrence Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan OJK secara virtual, kemarin.

Baca Juga : Gandeng Media, Bawaslu Sulsel Perkuat Kinerja Kehumasan Jelang Pilkada Serentak 2024

Inarno mengungkapkan, pola ini hadir karena sentimen negatif global. Jika dianalisis lagi, pelemahan pasar saham IHSG tercatat 3,17 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp20,58 triliun.

Selanjutnya, indeks pasar obligasi atau ICBI justru menguat 1,91 persen dan 5,46 persen secara year to date (ytd) ke level 363,61 atau jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya pada April 2023 yang menguat 1,02 persen mtd dan 3,49 persen ytd.

“Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor non-resident tercatat sebesar Rp307,32 miliar (mtd) atau Rp695,66 miliar (ytd),” ungkap Inarno.

Baca Juga : Surya Paloh Imbau Kader NasDem Solid Menangkan Duet ASS-Fatma di Pilgub Sulsel 2024

Tak hanya itu, pasar Surat Berharga Negara (SBN) juga masih melanjutkan tren positif dan membukukan dana masuk investor asing. Per 29 Mei 2023, non-resident mencatatkan inflow Rp7,29 triliun mtd, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp4,16 triliun mtd.

“Kenaikan ini mendorong penurunan yield SBN rata-rata sebesar 17,70 bps mtd di seluruh tenor. Secara ytd, yield SBN turun rata-rata sebesar 40,51 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp67,79 triliun ytd,” jelasnya.

Di sisi industri Reksa Dana, Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana tercatat sebesar Rp504,69 triliun atau naik 1,55 persen (mtd) dengan investor Reksa Dana membukukan net subscription sebesar Rp6,66 triliun (mtd). Secara ytd, NAB menurun 0,03 persen dan masih tercatat net redemption sebesar Rp2,64 triliun.

Baca Juga : Lewat CSR Penanaman Mangrove di Berbagai Daerah, Yamaha Indonesia Upayakan Reduksi Emisi Karbon

“Penghimpunan dana pasar modal di Mei masih terjaga tinggi, yaitu sebesar Rp102,10 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 35 emiten. Di pipeline, masih terdapat 117 rencana Penawaran Umum dengan nilai sebesar Rp139,29 triliun dengan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 63 perusahaan,” terangnya.

Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM, hingga 31 Mei 2023 telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 404 penerbit, 153.662 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp869,47 miliar. 

Dalam rangka penegakan hukum di bidang pasar modal, sejak 1 Januari sampai dengan 25 Mei 2023, OJK telah mengenakan sanksi administratif atas pemeriksaan kasus di Pasar Modal kepada 14 pihak. Mereka terdiri satu pencabutan izin dan 13 peringatan tertulis serta mengenakan sanksi administratif berupa denda atas keterlambatan dengan nilai sebesar Rp5.238.480.000, kepada 99 pelaku jasa keuangan di Pasar Modal.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646