0%
logo header
Senin, 29 Januari 2024 12:56

Imbas Masalah Data, Petani di Sinjai Disarankan Gunakan Pupuk Organik dan Non Subsidi

Ilustrasi. (int)
Ilustrasi. (int)

REPUBLIKNEWS.CO.ID,SINJAI — Keresahan ribuan petani di Sinjai yang tidak terdata didalam aplikasi e-RDKK untuk mendapatkan pupuk bersubsidi masih menjadi beban berat melihat kondisi dan fase pertumbuhan tanaman sudah masuk dalam masa pemupukan.

Dengan kondisi itu, membuat para petani bingung dimana mereka akan mengadu dengan pengharapan agar pupuk bersubsidi bisa didapatkan kembali dan bisa melanjutkan fase pemupukan di musim tanam ini.

Salah satu petani berasal di Kecamatan Buloppoddo bernama Syukri misalnya, masa penumpukan untuk tanaman berupa jagung yang usianya sudah sebulan hanya menjadi tontonan. Sebab, dia tidak bisa lagi mendapatkan jatah pupuk bersubsidi dikarenakan datanya tidak terdaftar dalam e-RDKK tahun 2024.

Baca Juga : Ribuan Petani di Sinjai Tak Terdata di e-RDKK, Produksi Pangan Berpotensi Anjlok

Seharusnya, wakil rakyat yang duduk di kursi empuk mewakili masyarakat Sinjai sudah saatnya untuk memperjuangkan nasib para petani. Termasuk, Pemerintah Daerah Sinjai duduk bersama untuk membahas dan memberikan solusi terkait masalah data e-RDKK ini.

“Ini masalah urgen, seharusnya pemda dan wakil rakyat di DPRD Sinjai harus saatnya turun gunung untuk memberikan solusi dan upaya agar permasalahan ini dapat dikomunikasikan langsung ke Menteri Pertanian RI. Hal ini jangan dianggap sepele lo!,” ujarnya kepada republiknews.co.id, Senin (29/1/2024).

Ia juga meminta agar Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, untuk turun melihat kondisi dan tangisan para petani yang saat ini membutuhkan pupuk bersubsidi imbas dari data petani yang tak masuk di dalam e-RDKK.

Baca Juga : Ribuan Petani di Sinjai Tak Terdata di e-RDKK, Produksi Pangan Berpotensi Anjlok

Sementara itu, Kepala Dinas pertanian, Kamaruddin Samma mengatakan telah bersurat ke Kementerian Pertanian soal 3.157 petani yang tidak terdaftar di e-RDKK. Ia pun menyarankan agar petani untuk sementara waktu menggunakan pupuk non subsidi.

“Kami menyarankan untuk sementara waktu menggunakan pupuk alternatif seperti organik atau pupuk non subsidi lainnya,” ungkapnya beberapa waktu lalu.

Padahal jika hal itu disarankan ke petani untuk membeli pupuk non subsidi maka biaya pertanian akan membengkak. Sebab, data yang dihimpun republiknews.co.id harga urea non subsidi kurang lebih Rp400 ribu dan NPK Rp560 ribu.

Baca Juga : Ribuan Petani di Sinjai Tak Terdata di e-RDKK, Produksi Pangan Berpotensi Anjlok

Dan untuk penggunaan pupuk organik, petani harus membutuhkan waktu dan proses yang sementara ini tanaman harus mendapatkan pemupukan.

Berikut harga pupuk nonsubsidi yang disarankan untuk dibeli sementara waktu:

Urea(50 kg) Rp.385.000 – 400.000/sak

Baca Juga : Ribuan Petani di Sinjai Tak Terdata di e-RDKK, Produksi Pangan Berpotensi Anjlok

ZA(50 kg) Rp.335.000 – 350.000/sak

SP 26(25 Kg) Rp.205.000 -220.000/sak

SP 36(50 Kg) Rp.485.000 – 500.000/sak

Baca Juga : Ribuan Petani di Sinjai Tak Terdata di e-RDKK, Produksi Pangan Berpotensi Anjlok

NPK phonska plus (25 Kg) Rp.275.000 -300.000/sak

NPK Pelangi(50 kg) Rp.545.000 – 560.000/sak

Sebelumnya, Ribuan Petani di Kabupaten Sinjai tercatat tak terdata didalam aplikasi Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK). Alhasil, Musim Tanam (MT) pada bulan Oktober-aret 2023/2024 terancam gagal panen.

Baca Juga : Ribuan Petani di Sinjai Tak Terdata di e-RDKK, Produksi Pangan Berpotensi Anjlok

Dinas Pertanian Sinjai mengungkapkan, bahwa data keseluruhan petani yang tak terdaftar didalam e-RDKK tahun 2024 ini sebanyak 3.157 orang. Tentunya, kouta pupuk bersubsidi tidak akan didapatnya.

Berdasarkan aturan, salah satu syarat untuk mendapatkan kouta pupuk bersubsidi adalah petani yang terdaftar Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Kepala Dinas Pertanian Sinjai, Kamaruddin Samma memastikan bahwa total data petani yang tidak terdaftar di e-RDKK sebanyak 3.157 orang tersebar di 7 Kecamatan. Meski, Pulau sembilan tak terhitung dan e-RDKK di Kecamatan Sinjai Barat Nihil.

Baca Juga : Ribuan Petani di Sinjai Tak Terdata di e-RDKK, Produksi Pangan Berpotensi Anjlok

“Dari tujuh kecamatan itu, Petani di kecamatan Tellulimpoe terbanyak yang tak terdaftar di e-RDKK dengan total 1.445 orang” ujarnya saat dikonfirmasi republiknews.co.id, Kamis (26/1/2024) kemarin.

Selain itu, disusul Sinjai Selatan dengan jumlah 457 orang, Bulupoddo 600 orang, Sinjai Borong 457 orang, Sinjai Tengah 172 orang dan Sinjai Timur 17 orang serta Sinjai Utara 9 orang.

Penulis: Asrianto

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646