0%
logo header
Selasa, 09 Januari 2024 18:50

Jaringan Internet di Merauke Papua Selatan Bakal Kembali Normal 6-8 Februari 2024

Mulyadi Ma'ruf
Editor : Mulyadi Ma'ruf
Warga Merauke mencari signal jaringan internet di halaman Kantor Pos Merauke. (Foto: Hendrik Resi / republiknews.co.id)
Warga Merauke mencari signal jaringan internet di halaman Kantor Pos Merauke. (Foto: Hendrik Resi / republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MERAUKE — Kepala Kantor Daerah Telkom (Kakandatel) Merauke, Justino Fernandes mengestimasi bahwa jaringan internet di Merauke baru bisa berjalan normal pada tanggal 6 hingga 8 Februari 2024 mendatang.

Mengingat, kapal perbaikan kabel optik baru bergerak dari Kota Batam menuju Makassar pada tanggal 14 Januari 2024 dan akan tiba di Merauke  tanggal 28 ,29 atau 31 Januari 2024 guna memperbaiki terputusnya kabel optik  bawah laut di titik 138 km dari STO Merauke, kedalaman 42 meter (segmen laut).

“Ketika kapal itu tiba, dapat ijin dari Merauke baru berangkat ke titik putus. Jadi estimasi di planning kami itu tanggal 6, 7 atau 8 Februari 2024, jaringan internet sudah harus normal. Itu planning kami data detail yang harus kami sampaikan kepada teman-teman,” jelas Justino Fernandes kepada wartawan yang menggelar aksi damai di Kantor Telkom Merauke, Senin (8/1/2024).

Baca Juga : Kejari Merauke Sidik Perkara Dugaan Tipikor Pembangunan Lanjutan Kantor Bupati Baru Boven Digoel

Justino berjanji segala hal informasi yang menyangkut kerusakan maupun perbaikan kabel optik bawah laut akan disampaikan secara terbuka atau transparan kepada masyarakat melalui media massa demi memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

“Ini adalah era keterbukaan. Tidak ada yang kami tutup-tutupi soal itu. Terima kasih atas masukan yang sudah diberikan kepada kami untuk dilakukan perbaikan kinerja kami kedepan,” ujarnya.

Arman, salah seorang warga Merauke menanggapi hal tersebut dengan nada penuh kecewa. Menurutnya, jika jaringan baru bisa normal satu bulan lagi hingga tanggal 6-8 Februari 2024 mendatang berarti penderitaan warga Merauke Provinsi Papua Selatan bertambah panjang.

Baca Juga : Rumah Perjuangan Paslon Bupati Hendrik-Riduwan di Distrik Kurik Merauke Diresmikan

“Setiap hari kami warga Merauke harus berjalan ke sana-kemari di titik-titik yang ada signal hanya untuk bisa mengirim pesan WhatsApp untuk keluarga maupun rekan bisnis. Itu pun menunggu lama dulu baru pesan bisa masuk. Sampai kapan, Merauke ini bisa bebas dari keterpurukan,” ungkap Arman  bernada lirih ketika ditemui awak media ini di Monumen Kapsul saat mencari signal, Senin (9/1/2024).

Winda, salah seorang mahasiswi semester akhir  Universitas Negeri Musamus Merauke mengaku kesulitan mencari jurnal guna referensi untuk bahan skripsinya. Dia sebelumnya yang selalu mem-browsing sumber referensi melalui internet terpaksa harus menunda sementara untuk tugas akhirnya itu.

“Ya, sementara ini jaringan susah. Saya harus tunda dulu, kalau jaringan sampai satu bulan bisa normal. Abis mau bagaimana, kalau hampir sebagian besar referensi tugas akhir saya ini saya cari dari internet. Ya, saya pasrah saja kalau penyelesaian tugas akhir saya tertunda,” aku Winda kepada media ini di depan Kantor Bupati Merauke saat mencari signal jaringan internet.

Baca Juga : Plat Kendaraan Bermotor di Papua Selatan Resmi Berganti dari PA ke PS

Sementara itu, Junedi Eron Hamonangan Simbolon, seorang jurnalis muda Merauke berpendapat jika jaringan internet baru bisa normal bulan depan, itu menandakan lambannya penanganan pihak Telkom atas perbaikan kerusakan.

“Kalau sampai satu bulan itu sangat lamban. Bagaimana tidak, kalau Telkom dan anak perusahaannya Telkomsel adalah BUMN raksasa itu lamban dalam hal itu. Tetapi seharusnya cepat tanggap atas gangguan dan kerusakan yang terjadi,” ujarnya.

Menurut Eron Simbolon, kerusakan jaringan internet bukan baru kali ini terjadi. Kerusakan jaringan internet itu sudah berkali-kali. Hal itu terkesan sudah terjadwal dan terjadi secara periodisasi.

Baca Juga : Sekda Papua Selatan Tegaskan Pejabat Pemprov Wajib Mundur Jika Maju Calon Kepala Daerah

“Kerusakan yang terkesan dipolitisasi apalagi kita sudah masuk di tahun politik Pemilu 2024. Masyarakat Merauke tentu sudah jenuh dan muak dengan realitas kerusakan yang ada. Bayangkan! Dalam kurun waktu lima tahun belakangan, kerusakan jaringan internet terjadi setiap tahun.

“Kami para insan Pers, pekerja Jurnalistik mencatat sejak tahun 2017 sudah berulang kali terjadi kerusakan. Bahkan, di tahun 2023 saja 2X terjadi di bulan Maret dan September. Motif kerusakannya sama, yakni terputusnya kabel optik bawah laut yang menyebabkan penurunan kualitas layanan jaringan.

“Herannya, di tempat tertentu kok, bisa. Masyarakat selalu bertanya-tanya kepada kami pekerja Pers. Kapan jaringan internet ini normal? Karena kerusakan ini sudah berdampak langsung kepada masyarakat dan juga kami pekerja Pers, dimana lumpuhnya aktivitas kerja yang berbasis online. Tentu, sebagai pekerja Pers yang mempunyai mata, telinga dan hati perlu menyuarakan itu,” tandas pria asal Sumatera Utara ini. (*)

Penulis : Hendrik Resi
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646