0%
logo header
Senin, 04 April 2022 19:49

Jaringan Telkomsel di Merauke Terputus Sudah Sepekan, Kemungkinan Pulih Mei 2022

Bupati Merauke, Romanus Mbaraka saat memberikan keterangan pers terkait sulitnya jaringan internet di Kabupaten Merauke, Senin (4/4/2022). (Foto: Hendrik/republiknews.co.id)
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka saat memberikan keterangan pers terkait sulitnya jaringan internet di Kabupaten Merauke, Senin (4/4/2022). (Foto: Hendrik/republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MERAUKE – Jaringan internet di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, yang menggunakan jasa provider Telkomsel sudah sepekan mengalami gangguan akibat terputusnya instalasi kabel optik yang terpasang di bawah laut sekitar 280 kilometer dari kota Merauke tepatnya di Area Tanjung Salak Distrik Kimaam Kabupaten Merauke.

Sejak Minggu 27 Maret 2022 sekitar pukul 11.00 WIT, aktivitas bisnis, perkantoran maupun pengguna telepon seluler (Ponsel) yang menggunakan jaringan internet dari Provider Telkomsel menjadi terkendala alias berjalan tersendat-sendat.

Kondisi demikian dirasakan dan dikeluhkan oleh seluruh warga masyarakat yang mendiami wilayah perbatasan RI- Papua Nugini ini yang kerap dijuluki Bumi Kota Rusa.

Baca Juga : Kejari Merauke Sidik Perkara Dugaan Tipikor Pembangunan Lanjutan Kantor Bupati Baru Boven Digoel

Andi (29), salah satu pengguna jasa Telkomsel mengaku kesulitan dalam menjalankan aktivitas perkerjaan yang nota bene menggunakan jaringan internet. Andi yang mengaku bekerja sebagai sales di sebuah Dealer Sepeda mlMotor di kota Merauke merasakan terkendala dalam memasarkan produk akibat terputusnya jaringan komunikasi menggunakan jasa seluler Telkomsel.

“Aktivitas bidang usaha kita sangat terganggu. Kita punya pekerjaan yang banyak membutuhkan jaringan internet jadi sangat terganggu. Biasanya di kantor jaringan bagus, tetapi dengan kondisi jaringan tidak bagus ini terpaksa kita mencari hotspot di hotel-hotel atau di tempat lain yang menggunakan jasa Visat,” ungkap Andi yang ditemui di Swiss-Bel Hotel Merauke, Senin (04/04/2022).

Akibat terputusnya jaringan komunikasi melalui internet, aku Andi, omset di tempat kerjanya sedikit mengalami penurunan. Selaku pelanggan Telkomsel dia mengaku sangat dirugikan. Mengingat, tagihan Telkomsel atas penggunaan jaringan internet tetap normal, namun akses internet yang digunakan tersendat-sendat.

Baca Juga : Rumah Perjuangan Paslon Bupati Hendrik-Riduwan di Distrik Kurik Merauke Diresmikan

“Jaringan internet susah tapi tagihan tetap normal. Saya sih, berharap ada kompensasi selama jaringan tidak bagus mungkin bisa dikurangi biaya tagihannya. Untuk saat ini memang kita punya kinerja menurun, karena kendala komunikasi,” keluhnya.

Keluhan serupa juga diutarakan salah satu mahasiswi Universitas Islam Indonesia, Endri yang meminta agar pengelola jaringan Telkomsel mengganti kerugian yang dialami konsumen. Dia bahkan meminta pihak Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (KBRTI)  memberikan sanksi kepada pihak penyedia jaringan seluler tersebut.

“Ini bukan kali pertama jaringan seluler mati di Merauke, tetapi sudah berkali-kali, seharusnya ada tindakan dari pihak berwenang,” tegas Endri.

Baca Juga : Plat Kendaraan Bermotor di Papua Selatan Resmi Berganti dari PA ke PS

Endri mengaku sejak Jaringan internet mati total pada Minggu (27/03/2022) dirinya tidak bisa berkomunikasi lagi. Bahkan, untuk mengikuti perkuliahan secara online tidak bisa dilakukan. Biasanya dalam kuliah online dirinya menggunakan Wifi di rumahnya, namun sejak jaringan internet mati total dirinya harus mencari tempat yang bisa online.

“Saya sudah semester akhir, dan harus hadir terus dalam kuliah online. Sejak jaringan terputus saya bingung. Terpaksa saya harus beli voucer V-sat di salah satu hotel dengan harga Rp75 ribu per 2 jam. Itu pun jaringannya juga nggak begitu maksimal,” ungkapnya.

Dia meminta pihak berwenang untuk memberi sangsi kepada pengelola jaringan internet. Sebab, menurut Endri hak-hak sebagai konsumen selalu di abaikan.  “Kami hanya berharap dari pemerintah daerah apakah persoalan ini bisa di tindak lanjut atau tidak. Intinya kami merasa rugi,” harapnya.

Baca Juga : Sekda Papua Selatan Tegaskan Pejabat Pemprov Wajib Mundur Jika Maju Calon Kepala Daerah

Menanggapi hal ini, Bupati Merauke Drs. Romanus Mbaraka, MT menyampaikan, sejak pekan lalu pemerintah dan masyarakat Merauke kesulitan mengakses jaringan internet. Guna kelancaran aktivitas pekerjaan pelayanan pemerintah daerah sementara menggunakan V-sat untuk mengakses informasi.

“Saya sudah bertemu dengan kepala Telkom, bahwa ada kabel optik putus di wilayah Tanjung Salak Distrik Kimaam, sekitar 280 kilo meter dari kota Merauke,” ungkap Romanus Mbaraka kepada wartawan di Kantor Bupati Merauke, Senin (04/04/2022).

Bupati Mbaraka menyebutkan hasil komunikasi tatap muka dengan pihak Telkomsel bahwa jaringan internet akan kembali normal pada bulan Mei 2022. Pihak Telkomsel akan melakukan perbaikan dengan mendatangkan kapal khusus dari Jepang untuk mendeteksi area kerusakan jaringan internet di sekitar perairan Kabupaten Merauke.

Baca Juga : Sekda Papua Selatan Tegaskan Pejabat Pemprov Wajib Mundur Jika Maju Calon Kepala Daerah

“Kapal khusus untuk memperbaiki kerusakan kabel optik sekarang ada di Ohayo, Jepang. Hari ini kapal tersebut sedang menuju Singapura. Setelah di Singapura, kapal khusus ini akan segera merapat ke titik kerusakan kabel optik di sekitar 280 kilometer arah Merauke-Agats. Diupayakan sekitar tanggal 3-5 Mei 2022 jaringan internet akan kembali pulih,” kata Bupati Mbaraka menyambung penyampaian resmi dari pihak Telkomsel. (*)

Penulis : Hendrik
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646