REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Komisi D Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kota Makassar menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Pendidikan Kota Makassar, PT PLN dan PT Telkom terkait Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) ditingkat SMP di Kota Makassar, Rabu (040/4/2018).
RDP tersebut digelar untuk memastikan pelaksanaan UNBK berjalan lancar khususnya menyangkut kesiapan pasokan listrik dan konektifitas jaringan internet.
Ketua Komisi D DPRD Makassar, Sampara Sarif, yang sekaligus memimpin RDP menyampaikan jika DPRD Makassar ingin memastikan Disdik, PLN dan Telkom dapat memberikan jaminan kelancaran UNBK nanti.
Baca Juga : Operasikan 2.128 BTS, Jaringan Tri Makin Cepat dan Jangkau Pelosok Sulsel
“Kita ingin memastikan langsung kepada masing-masing pihak agar pelaksanaan UNBK tahun ini bisa berjalan tanpa kendala. Khususnya kesiapan dari pasokan listrik dan ketersediaan jaringan internet,” terangnya.
Anggota Komisi D, Andi Nurman, pada kesempatan itu juga mempertanyakan pengaruh jaringan internet jika pihak sekolah tidak terikat kontrak dengan PT Telkom.
Lantaran hingga saat ini, Diketahui hanya 8 SMP di Makassar yang telah menjalin kontrak kerjasama dengan PT Telkom terkait penyediaan jaringan internetnya.
Baca Juga : PLN “Sinari” 18 Keluarga Pra Sejahtera Bantuan Listrik Gratis
“Saya hanya ingin minta kejelasan apakah jika tidak mengikat kontrak dengan Telkom, maka internet sekolah bisa terkendala? apalagi saat ini kan hanya 8 sekolah yang menjalin kontrak. Ini juga perlu dijelaskan, sebab jangan sampai mempengaruhi sekolah-sekolah lainnya yang belum terikat kontrak,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Deputy General Manager Witel Makassar PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Agus Yudha Basuki mengatakan pihaknya selama ini melakukan sejumlah pembenahan terkait penyediaan jaringan dan konektifitas internet ke masing-masing sekolah.
“Jadi di UNBK ini, secara teknis terdiri dari 3 kompenen pendukung, yakni connectifity, server dan PC atau laptop, nah PT Telkom dalam hal ini bisa menyiapkan ketiganya jika pihak sekolah meminta,” jelasnya.
Baca Juga : Darwisman: Potensi Perdagangan Karbon di Sulsel Besar
“Tapi itu juga tergantung kemampuan anggaran dari masing-masing sekolah. Tapi kalau dari koneksi internet sendiri, kita jamin tidak ada masalah, karena pasa umumnya sekolah-sekolah menggunakan produk kami yakni indihome,” ujarnya
Sementara itu Manager Area PLN Makassar Selatan yang mewakili pihak PLN, H Syaifuddin, juga mengaku telah membentuk tim khusus yang akan langsung bergerak jika terjadi kendala di sekolah, khususnya menyangkut pasokan listrik ke masing-masing sekolah.