0%
logo header
Senin, 24 April 2023 17:01

Lewat Lorong Wisata, Pelaku Usaha Kecil dan Menengah Kian Berkembang

Chaerani
Editor : Chaerani
Wali Kota Makassar Moh. Ramadhan Pomanto saat meresmikan salah satu lorong wisata di Kota Makassar. Pengembangan lorong wisata tahun ini kembali dilakukan dalam rangka membantu kemandirian ekonomi masyarakat. (Dok. Humas Pemerintah Kota Makassar)
Wali Kota Makassar Moh. Ramadhan Pomanto saat meresmikan salah satu lorong wisata di Kota Makassar. Pengembangan lorong wisata tahun ini kembali dilakukan dalam rangka membantu kemandirian ekonomi masyarakat. (Dok. Humas Pemerintah Kota Makassar)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Keberadaan lorong-lorong wisata yang dikembangkan Pemerintah Kota Makassar juga menyentuh dan memberikan manfaat langsung bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pasalnya di setiap lorong wisata yang dikembangkan di masing-masing kecamatan turut memberikan pembinaan, maupun mengembangkan potensi UMKM.

Beberapa keberadaan lorong wisata yang mengelola UMKM antara lain Lorong Wisata Haderslev yang terletak di Jalan Somba Opu, Lorong 293, Kelurahan Maloku, Kecamatan Ujung Pandang. Lorong ini membina pelaku UMKM dibidang kuliner, jasa dan kerajinan. Sementara, Lorong Wisata Kasima yang terletak di Jalan Datok Tamarang, Kelurahan Barombong Kecematan Tamalate, ini bergerak di bidang kuliner dan aneka cemilan.

Ketua RT 04, RW 02 Lorong Wisata Haderslev Hawati mengatakan, di Lorong Wisata Haderslev membina para perempuan (ibu-ibu) yang tergabung dalam Kelompok Wanita Berusaha (KWB). Dimana mereka dibina menjadi pelaku usaha kuliner, hingga usaha kreatif yang tentunya akan menambah pendapatan keluarga.

Baca Juga : Demi Gaya Hidup Sehat, Herbathos Kenalkan Produk Herbal di Acara F8 Makassar

Untuk usaha kuliner yang dikelola Kelompok Wanita Berusaha antara lain coto khas Lorong Haderslev, kue-kue tradisional seperti Kue Taripang, Songkolo Bagadang, Kue Penyu, Kue Onde-Onde, Jalangkote, Kue Sus, dan Kue Bolu, kemudian jajanan fast food, seperti, Burger, Bakso Bakar, Sosis Bakar, dan Sempol Ayam.

“Ada juga jajanan aneka mie, dan minuman segar. Terbaru, masyarakat lorong juga mengkreasikan tanaman hidroponik yang dikembangkan yakni Pakcoy sebagai produk kuliner es krim,” sebutnya.

Ia mengaku, dalam Kelompok Wanita Berusaha ini, masyarakat tidak hanya mengembangkan usaha kuliner saja. Tetapi juga usaha yang bergerak dibidang jasa seperti catering, serta usaha kreatif seperti pembuatan produk rajutan dan pembuatan bosara.

Baca Juga : Pemkab Gowa Susun SOP Layanan Pencegahan Perkawinan Anak

“Saya sendiri itu mengembangkan usaha Coto Makassar atau Coto Lorong Haderslev. Jualan saya ini sangat ramai dikunjungi, beberapa datang dari wisatawan yang berkunjung langsung ke lorong, maupun tamu-tamu hotel yang kebetulan bersampingn dengan lorong kami,” jelas Hawati.

Terpisah, Pemilik Rumah Produksi Kelopak Mayang, di Lorong Wisata Kasima Syahrial mengungkapkan, keberadaan lorong wisata ini memang dikenal dengan beberapa pembinaan ekonomi masyarakat lorong. Salah satunya pengembangan pelaku usaha di bidang makanan khususnya kue-kue tradisional dan cemilan.

“Ada beberapa UMKM yang diberdayakan di lorong ini. Salah satunya prodak cemilan yang kami kelola, dimana beranggotakan sembilan orang perempuan,” katanya.

Baca Juga : Bawaslu Sulsel Temukan Puluhan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Pinrang Terbanyak

Dalam usaha ini ada ragam cemilan yang dipasarkan. Mulai dari Kacang Disko, Kripik Jintan, dan Kripik Pastel Mini. Harga produk cemilan tersebut pun dijual dengan varian harga, mulai dari Rp70 ribu untuk kemasan toples, dan Rp25 ribu untuk kemasan bungkus.

“Produksi cemilan sendiri dilakukan setiap seminggu sekali. Produksi cemilan ini semua dilakukan secara manual dan sekali produksi mampu menghasilkan 60 bungkus dengan macam-macam jenis,” jelas Syahrial.

Lanjutnya, setiap anggota punya peran masing-masing dalam proses pembuatan produk cemilan. Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan cita rasa dari cemilan hingga ke detail ukuran setiap cemilan pun harus sama.

Baca Juga : IM3 Gandeng Iqbaal Ramadhan Kampanye Freedom Internet Lewat Video “Simpel tapi Spesial”

“Pembuatannya masih manual jadi tidak bisa produksi banyak, dan susah mendapatkan ukuran yang sama, rasa yang sama jadi ada bagian kuality control bahkan ada khusus menggoreng karena kapan ganti rasa dan hasilnya akan berbeda,” ujar Syahrial.

Dalam proses pemasarannya, Pemerintah Kota Makassar juga mengambil peran dengan mengikutsertakan mereka pada pameran-pameran yang ada, maupun pada bazar-bazar makanan. Tujuannya agar pemasaran dari produk Kelompok Kelopak Mayang ini dapat dikenal dengan lebih luas lagi,

“Adanya lorong wisata ini sangat membantu kami dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu juga bisa menambah lapangan pekerjaan baru bagi mereka yang terdampak PHK di pandemi Covid-19 lalu,” terangnya.

Baca Juga : IM3 Gandeng Iqbaal Ramadhan Kampanye Freedom Internet Lewat Video “Simpel tapi Spesial”

Syahrial pun berharap, dengan pembinaan UMKM yang ada di lorong wisata ini mampu berkembang lebih pesat dan dikenal lebih luas.

Sebelumnya, Pengamat Ekonomi Universitas Hasanuddin Marzuki Dea menilai, lorong wisata yang dikembangkan Pemerintah Kota Makassar cukup baik dan menarik, apalagi jika didukung dengan faktor-faktor penentunya.

“Dalam wilayah kota seperti Makassar ini, memang pemerintahnya harus menemukan strategi-strategi jitu yang dapat dijadikan wadah untuk implementasi kebijakan yang pro rakyat. Dimana rakyat sebagai pelaku utamanya mulai dari hulu ke hilir untuk program-program ekonomi yang dibutuhkan masyarakat sekitar, serta masyarakat lainnya. Sehingga tercipta value chain (rantai nilai) antar masyarakat penyedia sesuatu (barang atau jasa), pihak yang memperdagangkan dan pihak pengguna,” katanya.

Baca Juga : IM3 Gandeng Iqbaal Ramadhan Kampanye Freedom Internet Lewat Video “Simpel tapi Spesial”

Kemudian pada pengembangan lorong wisata dinilai merupakan satu subyek dan atau obyek kebijakan yang yang dapat dieksplore sebagai alat kebijakan pemerintah untuk menggerakkan ekonomi rakyat di dan disekitar atau lingkungan lorong, khususnya maupun masyarakat lainnya sebagai konsumen. Hanya saja dalam hal ini memang ada beberapa syarat yang harus terpenuhi.

Diantaranya sebut Prof Marzuki, adanya sarana atau obyek yang menarik untuk diusahakan (dikomersilkan), adanya usaha komoditas tertentu, adanya pelaku usaha yang jelas serta paham bagaimana usaha yang dikembangkan bisa berkelanjutan, serta ada support yang berkelanjutan dari pemerintah kota atau pelaku lainnya untuk menjaga keberlanjutan kegiatan.

“Hal penting lainnya yang juga jadi perhatian adalah menjaga kebersihan, keamanan, dan kenyamanan, serta adanya pihak yang mensupport dari sisi pemasaran atau memperdagangkan produk (jika ada). Termasuk adanya bantuan penyediaan fasilitas teknologi informasi yang baik sebagai media promosi,” kata Prof Marzuki lagi.

Baca Juga : IM3 Gandeng Iqbaal Ramadhan Kampanye Freedom Internet Lewat Video “Simpel tapi Spesial”

Tapi yang lebih utama lagi lanjutnya, adalah para pihak yang ada di lorong (masyarakat) yang akan menyiapkan atau mengadakan obyek wisata atau pengembangan usaha lainnya harus sudah siap dan terlatih untuk menjadi pelaku. Tujuannya agar kegiatan tersebut terus berjalan secara berkelanjutan.

“Jadi bukan hanya karena ada program pemerintah maka masyarakat terlibat, jika tidak langsung ditinggalkan. Jadi memang buka hal mudah untuk diwujudkan program tersebut, harus memang semua pihak terkait sudah menyadari bahwa apa yang diusahakan pemerintah adalah kegiatan yang memang menjadi target, niat dan kebutuhan mereka. Jadi bukan karena hanya didorong oleh adanya program-program pemerintah yang sifatnya terbatas waktu dan kesempatan,” tegasnya.

Sehingga tentunya apa yang sudah dilaksanakan dan diprogramkan Pemerintah Kota Makassar melalui kehadiran lorong wisata ini adalah strategi yang baik. Tinggal bagaimana program kerja tersebut jelas bagi semua pihak, terutama bagi masyarakat di lorong, dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat lainnya secara berkelanjutan.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646