0%
logo header
Jumat, 19 Juni 2020 14:57

Masa Covid-19, Atlet Sulsel Berlatih Mandiri

La Saddam
Editor : La Saddam
Rapat Firtual KONI Sulsel, Kamis (17/06/2020).
Rapat Firtual KONI Sulsel, Kamis (17/06/2020).

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Ada yang menarik dalam rapat virtual Pelatih Cabang Olahraga dengan Pengurus KONI Sulsel, Kamis (18/06/2020) siang kemarin.

Salah seorang peserta, Suyuti dari cabang Layar ikut bergabung dalam rapat virtual tersebut dari lokasi tempat latihan di laut. Sementara yang lainnya berada di kediamannya masing-masing.

Dalam rapat virtual tersebut terungkap, pada masa pendemi Covid-19, para pelatih cabang olah raga tetap memantau para atletnya yang melaksanakan latihan mandiri di tempatnya masing-masing.

Baca Juga : PLN UIP Sulawesi Berbagi Berkah Ramadan, Beri Bantuan Alat Sekolah ke Panti Asuhan

Latihan yang dilakukan sebagai upaya mempertahankan kondisi kebugaran atlet mengisi masa persiapan yang cukup panjang menjelang PON XX yang ditunda ke tahun 2021.

“Saat ini kondisi atlet berada pada posisi 60-70%, jadi tidak juga berada pada titik nol,” ujar Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sulsel Prof.Dr.Andi Ihsan, M.Kes, AIPO yang memimpin rapat virtual Pengurus KONI Sulsel dengan para pelatih cabang-cabang olahraga melalui Zoom tersebut.

Rapat virtual tersebut dipandu Sekretaris Umum KONI Sulsel Dr. Addien, M.Kes. yang berada di Kantor KONI Sulsel bersama Wakil Ketua Umum I KONI Sulsel Drs. Ambas Syam, dan sejumlah pengurus lainnya.

Baca Juga : Koordinasi ke Mendagri, KPPU Dorong Pemda Beri Penguatan Kebijakan Persaingan Usaha

Dari rumahnya masing-masing ikut bergabung Wakil Ketua Umum III dan IV Prof. Dr. Musakkir, S.H., M.H. dan Mappinawang, S.H. bersama sejumlah cabang olahraga, di antaranya Prof. Dr. Wasir Thalib (Catur),  Karya Djusaib (Judo), Adifar Hakim (Motor), H.Abdul Qadir (Atletik), Ahmad Lubis, Nurahmi KS (Muathay), Albert  (Pertina), Muhammad Haerullah (Anggar), Sayuti Syarif (Layar), Mustakim (Bulutangkis)  Azwar (Karate), Hasan Idrus (Criket), Felix (Biliard), Kasmita (Selam). Muhammad Haerullah (Anggar), Anwar Tarra (Dayung),  Ahmad (Panjat Tebing), Selvi Melowa (Renang Indah), Sayuti (Selancar Angin), Azwar (Karate), Hasyim (Renang),
Pelatih Renang Indah  Selvi Melowa dalam rapat tersebut menjelaskan,  para atletnya sudah tidak latihan di kolam, tapi tiap sore melakukan latihan yang dipantai melalui  aplikasi zoom.

“Kita juga melakukan  tes tiap bulan menggunakan Harvard test. Latihan virtual dilakukan dengan mengundang pembicara tamu dari luar, Kanada,” ujar Selvi sebagaimana dilaporkan Juru Bicara KONI Sulsel M.Dahlan Abubakar yang mengikuti rapat virtual tersebut.

Prof. Ihsan dalam rapat itu mengatakan, inti pertemuan ini silaturahim setelah beberapa bulan tak bertatap muka secara langsung sebagai dampak Covid-19, hingga terbatas dalam berkomunikasi.

Baca Juga : Keseruan Pasar Ramadan IM3 Hadir di Tiga Daerah di Sulsel

“Namun pandemi Covid-19  tidak menurunkan niat kita memantapkan semangat menuju PON XX/2021,” ujar Ihsan yang juga Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sulsel.

Dia menjelaskan, berdasarkan UU No. 3/Tahun 2005  dan PP No.17 Tahun 2007, psl 10 ayat 2, pemerintah bertanggung jawab terhadap pelaksanaan PON yang dilaksanakan oleh  Menpora. Menteri dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut menugaskan KONI sebagai penyelenggara PON.

“Jelas dalam pasal 10 ayat 4, Menteri dalam melaksanakan tugasnya menyerahkan tanggung jawab itu ke KONI. Dalam pasal 11 ayat 2, Menteri menugaskan KONI dalam hal-hal perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan, dan pengawasan,” tegas Prof. Ihsan.

Baca Juga : Gerakan Pangan Murah Pemkab Gowa, Upaya Tekan Inflasi Selama Ramadan dan IdulFitri

Pada tanggal 12 Mei 2020 melalui vide conference KONI Pusat berdasarkan rapat terbatas dengan Presiden  23 April 2020, menyampaikan bahwa PON XX ditunda ke tanggal 2 s.d. 13 Oktober 2021. Dalam suasana Pandemi Covid-19, KONI Pusat menyampaikan kepada KONI provinsi tetap menyusun agenda Pelatda, anggaran PON, dan penyesuaian yang harus dilakukan.
Cabang olahrag yang dipertandingkan pada PON XX tetap 37 cabor, tidak ada lagi Pra-PON sampai PON 2021. Quota atlet pun tidak ada lagi tambahan, sehingga KONI Sulsel sesuai SK 373/12 Maret 2020 tentang atlet yang lolos PON, maka KONI Sulsel meloloskan 192 atlet. Sesuai SK KONI tersebut juga ditetapkan 30 pelatih yang lolos.

“Tidak ada lagi Pra-PON dan tambahan cabor lagi. Tentang 10 cabor, KONI Pusat akan bicarakan lagi,” imbuh Prof. Ihsan. 

Dalam rapat itu para pelatih melaporkan, selama pandemi ini, tiga bulan, para atlet hanya berlatih di rumah dan dipantau oleh para pelatih secara tidak langsung. Sesuai rapat KONI Sulsel  12 Juni 2020, KONI menyampaikan  sesuai imbauan KONI Pusat, cabor tetap diharapkan bisa berlatih, meskipun dilakukan di tempat yang berbeda-beda. 

Baca Juga : Gerakan Pangan Murah Pemkab Gowa, Upaya Tekan Inflasi Selama Ramadan dan IdulFitri

Menjelang mengakhiri rapat tersebut, Prof. Ihsan mengemukakan kekhawatiran pengurus KONI, ternyata para pelatih mampu melaksanakan latihan bersama meski di rumahnya masing-masing. Latihan virtual, video dan latIhan di tempatnya masing-masing, meski tak seefektif jika bertemu dengan atlet.

“Yang bermasalah adalah olahraga tim.Latihan individu dan nanti ada latihan bersama. Latihan individu agar dipertahankan untuk mempertahankan forma,” kata Ihsan.

Kini KONI sedang  merintis latihan fisik di KONI dengan tetap memperhatikan protokol Covid-19 guna  mempertahankan kondisi atlet. Prof. Ihsan menawarkan kepada para atlet agar tetap berlatih di bawah pengawasan pelatih. Para pelatih  agar membuat program latihan baru dengan alternatif berangkat Juli-Desember 2020 atau Januari–Oktober 2021.

Baca Juga : Gerakan Pangan Murah Pemkab Gowa, Upaya Tekan Inflasi Selama Ramadan dan IdulFitri

Kepada para pelatih juga diminta tetap memantau dan mengevaluasi  pelatihan para atlet. Tidak disarankan para atlet berhenti berlatih selama pandemi ini untuk memelihara kondisi yang sudah ada. Kita akan melakukan tes. Yang terutama para pelatih agar memahamkan kepada para atlet supaya  menghindarkan rasa bosan para atlet dengan menghadapi masa persiapan yang panjang.

Latihan pada pandemi diarahkan untuk mempertahankan performa para atlet, jangan sampai turun. Salah satu formulanya adalah  mereka tetap berlatih dengan memperhatikan zona latihan, sesuai umur masing-masing.

“Jangan berhenti latihan sebelum sampai pada zona titik puncak kondisi,” ujar Ihsan. (M. Dahlan Abubakar)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646