0%
logo header
Rabu, 03 Januari 2024 08:00

Nilai Smart City 2023 Luwu Utara Tertinggi di Sulsel

Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani. (ist)
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani. (ist)

REPUBLIKNEWS.CO.ID,LUWU UTARA — Nilai Smart City 2023 Luwu Utara tertinggi di Sulsel yaitu dengan indeks final 2,88 menyusul Kabupaten Maros 2,53 dan Kata Palopo 2,52.

Nilai tersebut tergambar dalam laporan hasil evaluasi implementasi kota cerdas (Smart City) tahap kedua Kabupaten Luwu utara.

Dalam loporan hasil evaluasi implementasi tersebut, secara nasional dari 50 Kabupaten dan kota yang dievaluasi, Luwu Utara urutan ke-13 tertinggi seluruh Indonesia.

Baca Juga : SIDAK LUTRA Untuk Tata Kelola Keolahragaan Dan Perencanaan Prestasi Atlet Di Luwu Utara

Salah satu tim evaluasi, Surahyo Sumarsono akademisi dari Universitas Gajah Mada dalam laporan smart city tersebut menjelaskan bahwa kekuatan Luwu utara dalam implementasi smart city antara lain karena Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani memahami dan menguasai program smart city dengan baik.

“Hal ini yang menjadi faktor leadership dalam rangka pengembangan smart city Luwu Utara ke depan. Ibu bupati memiliki kepemimpinan digital sehingga memudahkan para perangkat daerah terkoordinasi dan berkolaborasi dalam mendorong pengembangan program smart city di Luwu Utara,” terang Surahyo.

Sementara itu, ditemui di ruang kerjanya, Selasa (2/1) 2024, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengapresiasi kerja kolaborasi yang dilakukan sehingga Luwu Utara bisa menjadi kabupaten dengan nilai tertinggi implementasi smart city di Sulsel dan peringkat ke-13 dari 50 kabupaten dan kota terpilih seluruh Indonesia.

Baca Juga : Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani Serahkan 1.232 SK PPPK Formasi 2023

“Meskipun hasilnya belum maksimal, masih banyak yang perlu dibenahi sesuai catatan dan rekomendasi tim evaluasi, namun capaian tersebut patut kita syukuri dan tentu menjadi motivasi agar kedepan program smart city di Luwu Utara lebih maju dan terus berkembang sejalan tuntutan dan perkembangan dinamika masyarakat,” tutur bupati perempuan pertama di Sulsel ini.

Kadis Kominfo SP Luwu Utara, Nursalim Ramli mengakui bahwa salah satu kelemahan implementasi Smart City di Luwu Utara adalah integrasi dokumen setiap dimensi dan program.

“Terkait hal tersebut saya mendapat arahan langsung dari ibu bupati agar segera mengundang pimpinan perangkat daerah untuk menindaklanjuti beberapa catatan dan rekomendasi tim evaluasi. Khususnya terkait dengan sinkronisasi dokumen yang dibutuhkan, bupati minta kepada saya agar semua rekomendasi tim evaluator segera dituntaskan,” jelas Nursalim. (Hms)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646