0%
logo header
Selasa, 06 Februari 2024 11:19

OJK Catat Realisasi Kredit UMKM Sulsel Tumbuh 9,50 Persen

Chaerani
Editor : Chaerani
Realisasi kredit UMKM di Sulawesi Selatan dicatatkan OJK tumbuh positif. (Dok. Istimewa)
Realisasi kredit UMKM di Sulawesi Selatan dicatatkan OJK tumbuh positif. (Dok. Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat mencatatkan aktivitas perekonomian yang positif. Khususnya pada realisasi kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Darwisman mengatakan, pencapaian kredit usaha mikro terus tumbuh. Dimana, realisasi kredit kepada UMKM di Sulsel tumbuh 9,50 persen secara year of year (yoy) menjadi Rp60,32
triliun.

“Pencapaiannya secara share yaitu sebesar 39,00 persen dari total kredit yang disalurkan bank umum di Sulsel,” katanya dalam keterangannya, Selasa (06/02/2024).

Baca Juga : Demi Gaya Hidup Sehat, Herbathos Kenalkan Produk Herbal di Acara F8 Makassar

Ia menyebutkan, pertumbuhan tertinggi terdapat pada kredit usaha mikro sebesar 28,93 persen yoy menjadi Rp32,99 triliun. Adapun secara total, kredit UMKM telah disalurkan kepada 943.167 debitur dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) terkendali pada level 4,43 persen.

Kemudian, pada kontribusi aset perbankan di Sulawesi Selatan pada posisi Desember 2023 tumbuh 10,10 persen
secara yoy dengan nominal mencapai Rp192,17 triliun. Perolehan ini terdiri dari aset Bank Umum Rp188,64 triliun dan aset BPR Rp3,53 triliun.

Selanjutnya, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 9,13
persen yoy dengan nominal mencapai Rp127,67 triliun.

Baca Juga : Pemkab Gowa Susun SOP Layanan Pencegahan Perkawinan Anak

“Adapun kredit yang disalurkan tumbuh tinggi sebesar 13,15 persen yoy dengan nominal mencapai Rp157,62 triliun,” terangnya.

Kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR)
122,22 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 2,82 persen.

Perbankan Syariah turut menunjukkan pertumbuhan yang positif pada posisi Desember 2023. Hal ini tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar
14,73 persen yoy menjadi Rp14,58 triliun, dengan penghimpunan DPK yang tumbuh sangat tinggi 18,89 persen yoy menjadi Rp10,22 triliun, dan penyaluran pembiayaan
yang juga tumbuh double digit sebesar 13,28 persen yoy menjadi Rp11,86 triliun.

Baca Juga : Bawaslu Sulsel Temukan Puluhan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Pinrang Terbanyak

“Tingkat intermediasi perbankan Syariah juga berada pada level tinggi 116,13 persen
dengan tingkat NPF pada level aman 2,42 persen,” ujarnya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646