REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) menyebutkan bahwa pertumbuhan industri keuangan dalam hal ini perbankan syariah menunjukkan kondisi yang positif. Pertumbuhan positif terlihat pada periode Maret 2024 jika dibandingkan tahun sebelumnya di periode yang sama.
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Darwisman mengatakan, pertumbuhan perbankan syariah yang positif ini tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar 14,24 persen yoy menjadi Rp14,40 triliun. Selanjutnya, pada penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh sangat tinggi 19,34 persen menjadi Rp10,41 triliun.
“Begitu juga pada penyaluran pembiayaan yang juga tumbuh sebesar 14,54 persen yoy menjadi Rp12,31 triliun,” katanya dalam keterangannya, Senin, (20/05/2024).
Baca Juga : PLN “Sinari” 18 Keluarga Pra Sejahtera Bantuan Listrik Gratis
Kemudian, untuk kinerja intermediasi perbankan Syariah juga masih terjaga yaitu sebesar 118,26 persen dengan tingkat NPF pada level aman 2,52 persen.
Sektor jasa industri keuangan lainnya terlihat pada total SID investor pasar modal di Sulawesi Selatan pada posisi Februari 2024 yang mencapai 443.057 SID. Dimana dengan porsi terbesar pada produk rekening reksadana sebanyak 321.080 SID.
“Adapun nilai transaksi saham di Sulawesi Selatan sampai dengan Februari 2024 sebesar Rp3,39 triliun,” terangnya.
Kemudian, untuk total aset perbankan di Sulawesi Selatan posisi Maret 2024 tumbuh 8,41 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp193,55 triliun. Dimana terdiri dari aset Bank Umum Rp189,83 triliun, dan aset BPR Rp3,72 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,15 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp128,90 triliun.
“Untuk kredit yang disalurkan tumbuh tinggi sebesar 11,03 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp159,78 triliun,” sebut Darwisman.
Sedangkan, pada kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR)
126,37 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 3,00 persen. Sejalan dengan kinerja perbankan Sulawesi Selatan, kinerja industri perbankan di wilayah Sulampua juga turut berhasil tumbuh pada total aset sebesar 8,47 persen secara yoy, DPK 6,51 persen yoy dan kredit sebesar 11,55 persen yoy.
Baca Juga : Darwisman: Potensi Perdagangan Karbon di Sulsel Besar
“Dimana dengan tingkat intermediasi loan to deposit ratio (LDR) sebesar 126,33 persen dengan NPL yang terjaga di angka 2,61 persen,” ujarnya.