0%
logo header
Senin, 27 Juni 2022 22:16

Pelaku UMKM di Balikpapan Antusias Sambut IKN, Harap Produksi Usaha Meningkat

Pelaku UMKM Kota Balikpapan, Rahma (35). (Istimewa)
Pelaku UMKM Kota Balikpapan, Rahma (35). (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BALIKPAPAN — Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN), turut disambut antusias oleh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Pasalnya Posisi Kota Balikpapan sendiri diyakini sebagai Penyangga Utama Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berada di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Salah satunya, Rahma (35) yang merupakan Ketua Kelompok Mekar Jaya, produsen kerupuk amplang di Balikpapan misalnya.

Baca Juga : Bupati Kutim Hadiri Workshop NEK dan Program Penurunan Emisi GRK Berbasis Hutan dan Lahan

Pasca IKN pindah ke wilayah PPU, dampak positif semakin ia rasakan, terutama untuk produksi amplangnya.

Rahma menyebut, dalam sehari ia bisa memproduksi amplang hingga 20 kilogram (Kg), dan laku terjual baik dari pesanan yang langsung ke rumah, maupun yang membeli ke swalayan, tempat ia menitipkan amplangnya.

Potensi mobilitas orang yang bakal pindah ke IKN nanti, dikatakan Rahma tentu saja menjadi peluang besar yang harus ia manfaatkan.

Baca Juga : Hasil Kumpulan Pajak Bisa Berfungsi Guna Pembangunan dan Kesejahteraan di Daerah

Bisa saja dengan menambah jumlah produksinya, atau dengan menambah varian rasa amplangnya, agar memiliki daya jual yang besar.

“Biasanya kami produksi 20 kg perhari, itu kenanya 300 sampai 400 bungkus. Penjualannya orang beli kesini, atau dititip ke swalayan. Kami sangat antusias menyambut IKN karena akan ada banyak orang yang pindah, dan tentu saja banyak produksi yang akan di siapkan,” ungkapnya, Senin (27/06/2022).

Rahma mengakui usaha yang digelutinya sejak tahun 2012 tersebut mampu memproduksi kurang lebih 140 Kilogram (Kg) di setiap minggunya.

Baca Juga : DPRD Kaltim Minta Hotel Royal Suite Balikpapan Transparan Kelola Aset Pemprov

Saat ini, tak hanya amplang ikan bandeng, mereka juga menjual amplang dengan varian balado, cumi hingga rendang. Amplang yang di produksinya di jual dengan harga Rp9 ribu per bungkus.

“Sistem penjualannya langsung datang ke rumah, sistem order. Kalau buat di rumah sekali buat langsung habis,” jelasnya.

Ia meyakini ke depan kehadiran IKN memiliki dampak besar terhadap pelaku UMKM di Kaltim khususnya di Balikpapan.

Baca Juga : Jadi Beranda IKN, Disdikbud Kota Balikpapan Dirikan Unit Sekolah Baru

Orang dari luar daerah dinilai akan terus berdatangan sehingga peluang usaha mereka makin terbuka lebar.

“Makin banyak yang beli kan makin senang kita, buat stok banyak biar sampai malam atau subuh tidak masalah,” pungkasnya. (*)

Penulis : Fathir
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646