REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Pemerintah Kabupaten Gowa dibawah instruksi Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan memastikan harga dan stok komoditas bahan pokok sepanjang Ramadan dalam kondisi aman.
Adnan mengata, hingga saat ini harga dan stok komoditas bahan pokok di pasar-pasar tradisional. Seperti di Pasar Minasa Maupa, dan Pasar Sentral Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu masih dalam keadaan aman dan terkendali. Jika pun terjadi kenaikan harga, masih dalam kondisi kenaikan yang wajar.
“Beberapa komoditas memang ada kenaikan harga, tapi tidak terlalu signifikan. Itu pun hanya sekitar 10 hingga 20 persen komoditas saja, sehingga masih dalam tahap wajar karena kebutuhan masyarakat juga meningkat,” katanya di sela-sela melakukan inspeksi mendadak di pasar tradisional, kemarin.
Baca Juga : Program Pembinaan Taiwan-ICDF Bersama Unhas Bantu Pemenuhan Benih Bermutu Bagi Daerah
Dalam sidak pasar tersebut dirinya didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa Kamsina, dan seluruh pejabat Pimpinan Forkopimda Kabupaten Gowa.
Adnan menegaskan, jika terjadi kenaikan harga bahan pokok diatas 20 persen, maka pemerintah daerah akan melakukan intervensi. Tetapi terlebih dahulu melihat pada pokok permasalahannya, apakah masalahnya pada produksi atau distribusi.
Termasuk, jika ditemukam permasalahan pada distribusi atau adanya penimbunan pada oknum-oknum tertentu maka pihaknya akan menindak tegas melalui TNI, Polri dan Kejaksaan.
Baca Juga : MUI Makassar Perkuat Sosialisasi Pentingnya Kesadaran Hukum Keluarga
“Kalau misalnya dari produksi berarti harus ada langkah-langkah intervensi yang akan kita lakukan, namun jika terkait dengan distribusi ini perlu kita cek siapa tahu ada yang melakukan penimbunan. Artinya kami siap melakukan intervensi, yang jelas kami ingin pastikan bahwa sepanjang Ramadan hingga Idul Fitri stok bahan pokok dalam kategori aman dan masyarakat bisa menjangkaunya secara keseluruhan,” tegas Adnan.
Sementara, salah satu pedagang ayam di Pasar Minasa Maupa, Rahmi mengaku kenaikan harga terjadi jelang Ramadan ini. Dimana mengalami kenaikan hingga Rp10 ribu per ekornya.
“Memang setiap mau puasa harga naik, misalnya yang dulu Rp35 ribu per ekor sekarang Rp40 ribuan, dan yang besar biasanya Rp50 ribuan, sekarang Rp60 ribuan. Tergantung besarnya juga,” katanya.
Baca Juga : Ramaikan Little Chef Aston Makassar, Puluhan Anak Antusias Ikut Menghias Kue
Kendati demikian, meskipun terjadi peningkatan, permintaan juga meningkat. Pasalnya jika hari biasa hanya mampu menjual hingga 50 ekor, namun belakangan ini pihaknya bisa menjual sampai 150 ekor ayam perharinya.
Hal berbeda diungkapkan Asni yang merupakan pedagan barang campuran, dimana hampir semua dagangannya masih tergolong aman atau tidak terjadi kenaikan harga.
“Semuanya masih aman, seperti minyak, kalaupun ada yang naik seperti kacang yang dulu Rp25 ribu per kilogram, sekarang Rp28 hingga 30 ribu per kilogram, artinya masih aman,” ujarnya.
Baca Juga : Taiwan ICDF Bersama Pertanian Unhas Maksimalkan Penguatan ke Petani Hasilkan Benih Bermutu
Dirinya berharap, di Ramadan tahun ini permintaan dari masyarakat bisa banyak, sehingga dagangannya bisa terjual dengan baik. Tujuannya agar perekonomian masyarakat tersebut juga semakin meningkat.
“Semoga bulan suci ini semakin banyak pembeli supaya dagangan kita bisa laku dan uangnya terputar,” harap Asni.