0%
logo header
Rabu, 20 September 2023 10:35

Pemkab Gowa Optimis Ikut Andil Pada Penurunan Stunting Nasional

Chaerani
Editor : Chaerani
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan didampingi Wakilnya Abd Rauf Malaganni saat memberikan arahan di sela-sela menutup Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pelaksanaan Aksi 3 (Rembuk Stunting) Kabupaten Gowa Tahun 2023, di Padi Valley, Kecamatan Pattallassang, kemarin. (Dok. Humas Gowa)
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan didampingi Wakilnya Abd Rauf Malaganni saat memberikan arahan di sela-sela menutup Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pelaksanaan Aksi 3 (Rembuk Stunting) Kabupaten Gowa Tahun 2023, di Padi Valley, Kecamatan Pattallassang, kemarin. (Dok. Humas Gowa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan optimis Pemerintah Kabupaten Gowa mampu ambil bagian dalam penurunan angka stunting secara nasional.

Apalagi, permasalahan stunting saat ini merupakan salah satu isu nasional yang menjadi perhatian Presiden RI Joko Widodo. Dimana dibawah instruksi Presiden RI menargetkan pada 2024 mendatang prevalensi stunting di Indonesia berada di angka 14 persen.

“Kami optimis bisa menjadi daerah yang berkontribusi dalam mewujudkan target nasional itu,” katanya di sela-sela menutup Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pelaksanaan Aksi 3 (Rembuk Stunting) Kabupaten Gowa Tahun 2023, di Padi Valley, Kecamatan Pattallassang, kemarin.

Baca Juga : Indonesia Ajak Negara Asia-Afrika Jadi Mitra Dialog Global

Adnan mengaku, Kabupaten Gowa harus memiliki visi dan persepsi yang sama dalam bergerak bersama menurunkan angka stunting. Sehingga dirinya meminta dengan tegas para SKPD yang terlibat agar bisa bekerja dengan serius.

“Pertemuan ini untuk menyamakan pergerakan, pola dan kerja kita agar betul-betul satu langkah, dan bergerak bersama-sama menurunkan stunting. Apalagi di daerah kita ini prevalensinya masih 33 persen, jika ini tidak diturunkan artinya daerah kita sama sekali tidak berkontribusi terhadap penurunan stunting nasional,” tegasnya.

Sehingga, ia menaruh harapan agar seluruh pihak dapat bersama-sama melakukan aksi hingga intervensi agar bisa berdampak terhadap capaian Kabupaten Gowa dalam hal penurunan angka stunting.

Baca Juga : Peringatan HUT BHP Ke-399, Liberti Sitinjak: Momen Refleksi Kinerja

“Saya minta SKPD yang terlibat harus memiliki tanggungjawab di setiap dusun yang ada, jadi sudah ada target mana yang akan dilakukan intervensi. Sehingga nantinya jika masih ditemukan adanya stunting di wilayahnya maka dianggap gagal dalam penanganan stunting,” tegasnya lagi.

Ia berharap, setelah dilakukannya pertemuan tersebut, maka seluruh pergerakan dari berbagai lintas sektor harus mulai dilakukan dengan serius. Tujuannya untuk mewujudkan target 14 persen stunting di 2024 mendatang.

“Saya minta keseriusan kita betul-betul berjalan, mari bergandengan bersama untuk penurunan angka stunting di Kabupaten Gowa. Sehingga tujuan kita meningkatkan SDM yang unggul mampu terwujud,” harapnya.

Baca Juga : Di Gowa, Rangga Ingatkan Warga Bersama Kawal Pembangunan

Sementara, Fasilitator Aksi 3 Rembuk Stunting Rosmiati Azis menjelaskan, beberapa hasil rembuk stunting salah satunya dilakukan pemantauan secara berkala untuk memastikan setiap intervensi termasuk inovasi yang berkontribusi terhadap penurunan stunting. Utamanya, pada peran SKPD dalam memastikan lokus dan sasaran secara tepat berdasarkan prioritas.

“Hasil pertemuan tadi ditemukan ada yang memang tidak sesuai dengan fokus. Misalnya yang harusnya di intervensi adalah yang merah tetapi ternyata yang dilakukan adalah yang sudah warna hijau. Sehingga jika tidak dilakukan sesuai dengan prioritas maka tentunya akan berdampak pada hasil yang akan dicapai,” jelasnya.

Tak hanya itu, indikator lainnya yakni pmenentukan target secara rasional dan memaksimalkan atau mengefektifkan penggunaan anggaran. Mulai yang bersumber dari APBN, dana desa, APBD, atau dari sumber pembiayaan lainnya yang berasal dari dunia usaha.

Baca Juga : Liberti Sitinjak Ajak Pegawai Kemenkumham Sulsel Implementasikan Nilai Pancasila dalam Kinerja

Termasuk lanjutnya, menggunakan metode yang efektif sesuai dengan kebutuhan sasaran. Sebab, setiap desa memiliki kondisi yang berbeda.

“Kita juga akan memfungsikan kelembagaan yang ada di desa atau kelurahan, termasuk posyandu dan lembaga-lembaga yang lainnya. Kemudian bagaimana memperluas kolaborasi antar SKPD, lembaga struktural, dan lembaga masyarakat yang ada,” tambah Rosmiati.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646