REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Pemerintah Kabupaten Gowa menargetkan di tahun ini dapat meraih Kabupaten Layak Anak (KLA) dengan kategori Nindya. Dimana pada periode 2024, Pemkab Gowa berhasil meraih KLA kategori Madya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa Andy Azis mengatakan, dengan target tersebut maka tentunya perlu melalui berbagai tahapan penilaian. Salah satunya adalah verifikasi sistem room yang dilakukan tim penilai KLA pusat.
Olehnya, diharapkan semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang masuk dalam tim gugus tugas KLA bisa menyatukan persepsi dan bekerja maksimal mempersiapkan tahapan penilaian.
Baca Juga : Transformasi SheHacks, Upaya Indosat Libatkan Perempuan dalam Kemajuan Ekosistem Digital
“Saya berharap seluruh SKPD yang masuk dalam tim gugus tugas untuk bekerja maksimal, berkolaborasi serta bekerjasama dan mempersiapkan dokumen yang diperlukan,” ungkapnya, saat memimpin Rapat Koordinasi Penyelenggaraan KLA, di Hotel Aryaduta Makassar, kemarin.
Lanjutnya, pada verifikasi awal yang telah dilakukan tim penilai KLA Provinsi Sulsel, Kabupaten Gowa telah berhasil mengumpulkan poin penilaian hingga angka 900 lebih. Tentunya pada angka ini, bisa mengantar Kabupaten Gowa mulus meraih kategori Nindya di tahun ini.
“Semoga dalam rapat koordinasi ini semua bentuk persiapan kita menuju tahap verifikasi lanjutan bisa berjalan baik dan lancar. Dan semoga 24 indikator dalam KLA dapat kita penuhi agar kategori Nindya KLA bisa kita raih tahun ini, ” harap Sekda Gowa yang juga Ketua Tim Gugus Tugas KLA Kabupaten Gowa.
Baca Juga : Kanwil Kemenkum Sulsel dan UMI Perkuat Sinergi Kembangkan Kekayaan Intelektual
Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Gowa, Kawaidah Alham sebagai ketua panitia pelaksana rakor mengatakan, dalam persiapan menuju verifikasi lanjutan yang akan dilakukan oleh tim penilai pusat, seluruh SKPD dan stakeholder yng dilibatkan dalam tim gugus tugas ini bisa bekerja dengan sebaik mungkin.
Apalagi, dari 24 indikator KLA yang sudah dipenuhi berdasarkan penilaian tim KLA provinsi, masih ada beberapa indikator yang perlu dibenahi. Mulai dokumen kegiatan yang tidak lengkap, hingga beberapa hal penting lainnya. Karena itu butuh keseriusan dalam menyiapkan penilaian tahap berikutnya.
“Pada verifikasi awal, nilai yang kita peroleh di atas 900. Namun nilai kita sempat menurun hingga ke angka 930-an karena ada beberapa kelengkapan persyaratan tidak terpenuhi,” jelas Kawaidah.