REPUBLIKNEWS.CO.ID,SINJAI — Puluhan hektar lahan pertanian di Kabupaten Sinjai terserang hama. Serangan hama ini didominasi penyakit blas yang terjadi pada periode tanam di bulan April hingga September 2023.
“Dari belasan hektar lahan pertanian di Kabupaten Sinjai sekitar 28,6 hektar diserang hama dan didominasi penyakit blas,”ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sinjai, Kamaruddin Samma saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (24/8/2023).
Ia menuturkan, 14.683 Hektar luas lahan pertanian di Delapan Kecamatan di Kabupaten Sinjai, Tujuh Kecamatan diantaranya terserang hama tanaman atau Organisasi Penganggu Tanaman (OPT). Tujuh Kecamatan itu adalah Kecamatan Sinjai Utara, Sinjai Timur, Sinjai Borong, Sinjai Barat, Sinjai Selatan, Tellulimpoe, Sinjai Tengah dan Bulupoddo.
Baca Juga : Ribuan Petani di Sinjai Tak Terdata di e-RDKK, Produksi Pangan Berpotensi Anjlok
Berdasarkan laporan dari petugas Pengendali Organisme Penganggu Tanaman (POPT) periode 18 Agustus 2023 kata Kamaruddin, luas penyebaran hama tersebut yakni di Kecamatan Sinjai Utara seluas 7,5 hektar yang didominasi penyakit blas meliputi kelurahan Alehanuae, Lappa dan Biringere.
Untuk Kecamatan Sinjai Timur seluas 0,4 Hektar terserang hama blas ringan yaitu Desa Salohe dan Panaikang dan Kecamatan Sinjai Selatan yakni Desa Talle dengan luas 0,4 Hektar.
Selanjutnya, Desa Biji Nangka, Kecamatan Sinjai Borong 0,5 hektar diserang penggerek dan blas serta 3 hektar lahan terdapat hama ulat grayak. Sedangkan di desa Barambang 0,5 hektar persawahan juga diserang penyakit blas ringan.
Baca Juga : Dosen UMSi Ajarkan Petani di Sinjai Racik Pestisida Organik dari Urine Kambing
Sementara, di Kecamatan Sinjai Barat seluas 14,6 hektar di seluruh desa diserang hama ringan dan sedang. Kecamatan Bulupoddo, di Desa Lamatti Riaja 0,55 hektar terjangkit hama wereng coklat serta 1,5 hektar lahan pertanian di Kecamatan Tellulimpoe diterpa penyakit blas ringan.
“Dari lahan yang diserang hama, penyebabnya terkadang bawaan benih atau lokasi sudah endemik dengan penyakit blas atau ada sumber penyakit sebelumnya,” ungkap Kamaruddin.
Untuk itu, petani diharapkan untuk pertanaman musim berikutnya agar menanam varietas tahan blas serta jika ada gejala serangan awal untuk cepat melaporkan ke petugas sehingga bisa dilakukan pengendalian dini.
Baca Juga : Dosen UMSi Ajarkan Petani di Sinjai Racik Pestisida Organik dari Urine Kambing
Sekedar diketahui, saat ini lahan pertanian sudah sebagian besar sudah di panen kecuali Sinjai Borong dan Sinjai Barat. Namun, dari hasil panen tersebut sebagian hasil panen petani mengalami penurunan. (Asrianto)