0%
logo header
Sabtu, 20 April 2024 19:42

Penyelundupan Ratusan Ekor Reptil di Merauke Papua Selatan Digagalkan

Mulyadi Ma'ruf
Editor : Mulyadi Ma'ruf
Petugas Karanatina menahan ratusan ekor reptil. (Foto: Humas Karantina PPS)
Petugas Karanatina menahan ratusan ekor reptil. (Foto: Humas Karantina PPS)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MERAUKE — Dalam dua hari (19-20/04/2024), petugas Karantina Papua Selatan menggagalkan upaya penyeludupan ratusan ekor reptil ke Jakarta melalui Bandara Mopah Merauke.

Informasi yang diterima media ini, petugas karantina pada hari Jumat (19/4/2024), menahan 157 ekor reptil dan hari Sabtu (20/4/2024) kembali menahan 33 ekor kadal. Total berjumlah 190 ekor reptil.

Dalam siaran Pers, Kepala Karantina Papua Selatan Cahyono menjelaskan, penahanan 190 ekor reptil pada hari Jumat, setelah mendapatkan informasi dari petugas Avsec, Muhammad Ridwan yang bertugas di Carlo Bandar Udara Mopah sedang melaksanakan pengoperasian mesin x-ray.

Baca Juga : Kejari Merauke Sidik Perkara Dugaan Tipikor Pembangunan Lanjutan Kantor Bupati Baru Boven Digoel

“Pada hari Jumat, total 157 reptil terdiri dari 145 ekor kadal soa payung dan 12 ekor biawak coklat. Semuanya ditahan dan akan dimasukkan ke dalam kandang penahanan,” kata Cahyono.

Dia menerangkan, untuk mengelabuhi petugas pada keterangan kemasan barang menyatakan isinya “herbal”. Namun petugas berupaya memastikan kebenarannya dan setelah barang dibuka, hasilnya ditemukan ratusan reptil berbagai ukuran.

“Petugas merasa curiga terhadap beberapa barang, maka dilakukan pemeriksaan manual dengan disaksikan oleh beberapa orang untuk melihat isinya,” ungkapnya.

Baca Juga : Rumah Perjuangan Paslon Bupati Hendrik-Riduwan di Distrik Kurik Merauke Diresmikan

Satu hari berselang yakni Sabtu pagi (20/4/2024), lanjut Cahyono menjelaskan, pejabat Karantina yang bertugas di Cargo Bandar Udara kembali menahan puluhan kadal, setelah mendapat informasi dari biro jasa pengiriman.

“Personil Lion Parcel mendatangi meja pelayanan Karantina karena merasa curiga terhadap isi paketnya. Setelah dibuka bersama, terdapat 33 ekor kadal soa payung. Pemilik paket mengelabui petugas dengan memberikan keterangan kemasan kotak rias,” bebernya.

Menurut Cahyono, maraknya penyelundupan membuktikan pasar reptil besar. Bila upaya penyeludupan terus menerus berlanjut, maka dipastikan fauna asal Kabupaten Merauke akan punah.

Baca Juga : Plat Kendaraan Bermotor di Papua Selatan Resmi Berganti dari PA ke PS

“Dua hari ini, total 190 ekor reptil kami tahan. Sangat disayangkan penyelundupan satwa liar masih terjadi. Mari kita jaga flora dan fauna endemik Merauke agar tetap ada di alam. Biawak coklat dan kadal soa payung merupakan satwa endemik Merauke yang statusnya dilindungi,” pungkasnya (*)

Penulis : Hendrik Resi
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646