0%
logo header
Jumat, 16 Oktober 2020 22:21

Pilwali Makassar 2020. Deng Ical: Birokrasi Ada untuk Layani Masyarakat

Pilwali Makassar 2020. Deng Ical: Birokrasi Ada untuk Layani Masyarakat

REPUBLIKNEWS.CO.ID,MAKASSAR — Calon Wali Kota Makassar nomor urut 3, Dr Syamsu Rizal MI (Deng Ical) mendapat giliran berkampanye di zona 3. Zona yang meliputi Kecamatan Panakkukang, Manggala, Biringkanaya dan Tamalanrea. Untuk zona ini, Deng Ical memanfaatkan untuk menyampaikan visi misinya di hadapan warga antang, Manggala.

Di hadapan warga, Deng Ical menjelaskan, dirinya ingin manjadi Wali Kota untuk melakukan reformasi birokrasi. Apa itu, membangun birokrasi yang melayani. Bukan yang merasa lebih bos dari masyarakat.

“Sejatinya, birokrasi itu ada untuk melayani. Sayangnya, pola pikir ASN ini masih cenderung menganggap diri lebih bos dari masyarakat. Ini yang penting untuk diubah ke depan,” ungkapnya. Jumat (16/10/2020)

Baca Juga : Tumbuh Positif, Pertumbuhan Ekonomi Gowa 2023 Capai 5,82 Persen

Ia berharap, melalui program reformasi birokrasi, maka pelayanan masyarakat lebih optimal. ASN yang melayani lebih sombere. Lebih ramah dan cepat melayani.

“Guna menyesuaikan dengan tantangan pelayanan saat ini, kami akan membentuk birokrasi DILAN, yakni digital melayani. Pelayanan yang lebih cepat, transparan dan akuntabel dengan memanfaatkan teknologi,” jelasnya.

Peraih doctor kebijakan public ini menegaskan, pemerintah harus dikembalikan semangatnya pada melayani. Bukan bos. Apalagi yang bayar gaji ASN ini adalah rakyat. “Karena itu, tidak boleh karena Namanya pemerintah sehingga pallaki parentah. Tapi justru harus menjadi pelayan masyarakat agar bisa lebih produktif,” tegasnya.

Baca Juga : Libur Nasional, Showroom Kalla Kars Tetap Buka dan Siapkan Program Servis Gratis

Deng Ical juga bisa soal program penanganan banjir. Selama ini, kata dia, ada masalah yang cenderung tidak bisa diselesaikan dengan baik oleh pemerintah. KHususya di daerah Manggala, Antang. Yakni, saat musim hujan terjadi banjir dan saat kemarau kesulitan hadir.

“Ini juga menjadi masalah prioritas yang akan kami tangani Bersama dengan Dokter Fadli Ananda,” terangnya.

Program prioritas atau 100 pertama adalah penyatuan data. Program ini juga menjadi sangat penting karena menjadi basis pengambilan kebijakan. “Ini supaya tidak ada lagi yang berhak dapat BLT tidak dapat, sebaliknya yang dapat justru tidak bersyarat. Nah ini ujung tombaknya di RT/RW sehingga RT/RW juga nantinya akan kita fasilitasi,” kuncinya.(*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646