0%
logo header
Sabtu, 04 Mei 2024 22:03

Sebagian Lahan Pertanian di Merauke Dilaporkan Gagal Panen, Terendam Air Hujan

Asril Astian
Editor : Asril Astian
Areal persawahan di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. (Foto: Hendrik Resi / republiknews.co.id)
Areal persawahan di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. (Foto: Hendrik Resi / republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MERAUKE – Sebagian lahan pertanian yang menjadi kawasan sentra produksi (KSP) di beberapa distrik di Kabupaten Merauke dilaporkan mengalami gagal panen tahun 2024 ini. Gagal panen dipicu tanaman padi terendam air hujan.

Musibah gagal panen ini disebabkan faktor cuaca dari elnino ke la nina yang cukup panjang di musim pancaroba sehingga terjadi anomali cuaca. Intensitas curah hujan yang cukup tinggi memicu banjir dan areal persawahan tergenang atau terendam air.

Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Merauke masih melakukan pendataan jumlah areal persawahan petani yang terdampak musibah gagal panen.

Baca Juga : Tinjau Perkebunan Tebu di Merauke, Menteri Investasi Dorong Percepatan Swasembada Gula Nasional

Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Merauke, Yosefa Loise Rumaseu menyebutkan beberapa kawasan sentra produksi (KSP) pangan seperti Distrik Kurik, Semangga dan Tanah Miring, tanaman padi terserang hama wereng putih dan punggung coklat ketika terendam hujan.

“Nah, ketika terendam hujan pada posisi banjir, hamanya tidak turun ke air tetapi dia naik ke atas dan menyerang tanaman padi yang sudah siap panen. Ini yang menjadi kendala kita, tetapi kita tidak bisa melawan alam,” kata Yosefa Rumaseu kepada awak media di Rumah Makan Sederhana Merauke, Sabtu (5/4/2024).

“Setelah terkena serang hama wereng putih dan punggung coklat, hujan intensitasnya cukup tinggi dan angin kencang yang membuat rebah padi. Satu-satunya jalan kita harus memanen saat dekat musim panen. Tetapi kualitas padinya tidak maksimal,” sambungnya.

Baca Juga : Lantik 110 PPD di Merauke, Ketua KPU: Penyelenggara Jangan Permainkan Suara Rakyat

Menurut Yosefa, dengan kunjungan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau lahan pertanian di Kabupaten Merauke beberapa waktu lalu, telah diikuti dengan penanggulangan hama penyakit padi Merauke oleh pemerintah pusat melalui penyemprotan.

“Kurang lebih 30 ribu hektare yang sudah dilakukan penyemprotan. Saat ini sedang dalam proses untuk terus dilakukan,” sebutnya.

Disinggung kemungkinan terjadinya paceklik akibat gagal panen tersebut, Yosefa optimis bahwa kemungkinan tersebut sangat kecil terjadi. Mengingat, Merauke sudah mempunyai stok padi yang telah dipanen.

Baca Juga : Pria di Merauke Bunuh dan Bakar Pasangan Wanitanya Lantaran Merasa Terusik

“Kita punya luas tanam ada 36 ribu hektare dan sudah tertanam 31 ribu hektare. Kita sudah panen 17.600 hektare. Kita sudah lakukan pendampingan kepada petani untuk mengatasi itu dan mengikuti situasi yang berkembang. Mudah-mudahan cuaca kembali bersahabat,” harapnya. (*)

Penulis : Hendrik Resi
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646