REPUBLIKNEWS.CO.ID, SAMARINDA – Bocah 8 tahun asal Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) dikabarkan meninggal dunia diduga tertular penyakit Hepatitis Misterius. Meski sempat mendapatkan perawatan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, bocah tersebut dikabarkan meninggal beberapa jam saat tiba.
“Iya masih dugaan, sempat di rawat beberapa jam di rumah sakit, dan dinyatakan meninggal dunia,” jelas Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Masitah saat dikonfirmasi, Jumat (13/05/2022).
Masitah menjelaskan, laporan tersebut diterima pihaknya dari rumah sakit terkait, dan telah berkoordinasi ke Dirjen Kementerian Kesehatan.
Baca Juga : Wali Kota Cup 2025 Bangkitkan Gairah Basket Samarinda, Fokus Ciptakan Talenta Muda
“Sesuai arahan edaran dari Dirjen, kita buatkan forum untuk selanjutnya akan di validasi di Kementerian Kesehatan,” ujarnya.
Dengan adanya dugaan temuan penyakit Hepatitis Misterius tersebut. Pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh faskes dan, Dinas Kesehatan se-Kaltim.
“Sudah kita sosialiasikan, agar jika terjadi hal serupa mekanisme tetap sama di setiap daerah,” terangnya.
Baca Juga : Dispora Kaltim Siapkan Pemilihan Duta Olahraga 2024 untuk Dorong Semangat Generasi Muda
Selain itu, Dinkes Kaltim juga menghimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap penularan penyakit Hepatitis Misterius yang kemungkinan telah muncul di Kaltim.
“Untuk itu, himbauan bagi masyarakat untuk waspada karena ini penyakit New Emerging Disease (penyakit yang belum pernah ada), penyampaian ini supaya masyarakat yang belum paham agar waspada dan tidak panik. Sehingga segera mungkin mengakases pelayanan kesehatan ketika mengalami gejala seperti diarea, mual, muntah, dan lemas, karena penyakit ini sangat cepat memburuknya,” bebernya.
Masitah menjelaskan, bahwasanya penyakit Hepatitis Misterius ini di alami oleh orang yang berusia 16 tahun ke bawah. Serta penyebarannya terjadi lantaran adanya cairan dari tubuh yang dapat menular.
Baca Juga : Tingkatkan Prestasi Olahraga Kaltim, Sulaiman Soroti Aspek Pelatih, Wasit, dan Fasilitas
“Untuk menghindarinya, kita harus hidup sehat, menjaga kesehatan makanan, dan terutama untuk tidak berenang di kolam renang umum,” pungkasnya.