0%
logo header
Kamis, 06 Juni 2024 23:10

Sinergi TMMD 120 Selayar, Bangkitkan Harapan di Tengah Derita Pengungsi Ambon

M. Imran Syam
Editor : M. Imran Syam
Sinergi TMMD 120 Selayar, Bangkitkan Harapan di Tengah Derita Pengungsi Ambon

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KEPULAUAN SELAYAR – Dalam kisah yang dipenuhi tragedi dan ketahanan, Daeng Marugi beserta istri dan kelima anaknya menjadi pengungsi yang terpaksa melarikan diri dari Ambon saat kekacauan meletus pada tahun 1999. Mereka hanya sempat membawa pakaian yang melekat di badan serta sedikit bekal makanan ketika meninggalkan rumah dan harta benda mereka.

Perjalanan mereka menuju Kabupaten Kepulauan Selayar dan keputusan untuk menetap di Desa Bonea Timur dipenuhi ketakutan dan ketidakpastian. Di tengah gemuruh konflik horizontal, langkah mereka terasa berat, hati mereka terhempas oleh derita dan kehilangan yang mendalam. Namun, mereka terus berjuang, saling menopang dengan cinta dan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Tiba di Desa Bonea Timur, Kecamatan Bontomanai, yang terletak di atas ketinggian 522 mdpl, mereka menemukan bahwa tantangan baru menanti. Hidup sebagai pengungsi tidaklah mudah. Mereka harus beradaptasi dengan lingkungan yang asing, mencari tempat berteduh, dan bertahan hidup dengan segala keterbatasan. Cuaca di dataran tinggi ini seringkali sejuk dan berangin, dengan hujan yang turun cukup sering, menambah tantangan yang mereka hadapi dalam beradaptasi dengan kondisi baru.

Baca Juga : Natsir Ali Terima Rekomendasi Gerindra, KIM Semakin Terbentuk di Pilkada Selayar

Di bawah naungan atap rumah sederhana hasil gotong royong warga desa 25 tahun yang lalu, setiap hari adalah perjuangan baru, dihadapi dengan ketidakpastian dan rasa kehilangan yang tak terlupakan. Namun, di tengah kegelapan, ada sinar harapan dalam bentuk program Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dijalankan oleh Satgas TMMD 120 Kodim 1415 Selayar.

Saat Satgas datang dengan misi membantu merehabilitasi rumah mereka yang tua, dengan dinding kayu yang sudah rapuh dan atap yang bocor, Daeng Marugi dan keluarganya merasakan campuran perasaan haru dan terima kasih yang tak terkatakan. Akhirnya, mereka mendapatkan kesempatan untuk memiliki rumah yang layak huni lagi, tempat mereka bisa memulai kembali hidup yang telah hancur oleh tragedi masa lalu.

Dengan penuh rasa syukur dan haru, Daeng Marugi berkata, “Kami sekeluarga sangat berterima kasih kepada Satgas TMMD yang telah memberikan bantuan yang begitu besar bagi kami. Rumah ini bukan hanya tempat tinggal, tetapi simbol harapan baru bagi kami. Kami tidak akan pernah melupakan kebaikan hati kalian.” ungkapnya, Kamis (06/06/2024).

Baca Juga : Puncak Peringatan HBA ke-64 di Selayar: Evaluasi, Introspeksi dan Akselerasi Penegakan Hukum

Ketika program TMMD ke 120 di Desa Bonea Timur berakhir, perasaan berat melepas kepergian personil TNI dan Polri dirasakan oleh seluruh desa, terutama Daeng Marugi dan keluarganya. “Kepergian kalian meninggalkan kesedihan yang mendalam, namun kami akan terus mengingat dan menghargai setiap bantuan dan perhatian yang telah diberikan,” tambah Daeng Marugi dengan mata berkaca-kaca.

Kisah perjuangan hidup Daeng Marugi dan keluarganya mencerminkan ketahanan manusia dalam menghadapi bencana dan kehilangan. Meskipun telah terluka dan terpuruk oleh kehidupan, mereka tidak pernah menyerah pada harapan. Dengan bantuan dari Satgas TMMD dan dukungan dari masyarakat sekitar, mereka berhasil bangkit dari puing-puing tragedi dan melangkah maju dengan penuh semangat, menjelajahi jalan yang masih panjang menuju masa depan yang lebih cerah. (*)

Penulis : Andi Rusman
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646