REPUBLIKNEWS.CO.ID, JENEPONTO — Anggota Komisi IX DPR RI, Aliyah Mustika Ilham, mensosialisasikan program Gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) di Gedung Sipitangarri, Jl. Lanto Dg. Pasewang, Kabupaten Jeneponto, Selasa (08/05/2018).
Dalam sosialisasinya, legislator yang membidangi kesehatan dan tenaga kerja ini mengatakan, komisi IX sebagai mitra Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI berkomitmen mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat, salah satunya dengan mensukseskan program germas di seluruh pelosok nusantara.
Upaya yang dilakukan diantaranya dengan mengedukasi masyarakat agar mengkonsumsi buah dan sayur, rutin memeriksakan kesehatan minimal enam bulan sekali sebagai upaya deteksi dini penyakit serta melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit per-hari.
Baca Juga : Rutan Masamba Dorong Penguatan Imtaq Warga Binaan
“Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Cara mencegahnya mudah, cukup membiasakan diri hidup sehat seperti yang dianjurkan dalam germas,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pada era tahun 1990-an, penyakit yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia adalah penyakit menular seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Tuberkulosis (TBC) dan Diare.
Namun sekitar tahun 2010 terjadi peningkatan penderita penyakit tidak menular (PTM) seperti Jantung, Stroke dan kencing manis, peningkatan ini mengalahkan jumlah penderita penyakit menular. Pergeseran pola penyakit ini mengakibatkan meningkatnya beban pembiayaan kesehatan negara.
Baca Juga : Netralitas ASN Hingga Politik Uang Jadi Potensi Kerawanan Masa Kampanye
Besarnya beban pembiayaan menanggulagi PTM inilah yang menjadi alasan pemerintah sehingga mencanangkan program germas.
“Tujuan germas menurunkan beban penyakit, menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan,” jelanya.
Panitia sosialisasi germas, Dian Arief Hawindati, mengungkapkan, germas merupakan program atas instruksi Presiden Jokowi pada 27 Februari 2017 lalu.
Baca Juga : Kadivim Kemenkumham Sulsel Ajak Pegawai Selesaikan Target Kinerja B12
Melalui Inpres tersebut, Presiden menginstruksikan kepada para Menteri Kabinet Kerja, Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, para Gubernur dan Bupati Walikota untuk menetapkan kebijakan dan mengambil langkah-langkah sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing untuk mewujudkan germas.
“Program ini juga bisa terlaksana atas dukungan dan perjuangan komisi IX DPR RI,” ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Sekda Jeneponto, Dr. dr. Syafruddin Nurdin, mengapresiasi perhatian Aliyah ke Jeneponto terutama dalam bidang kesehatan.
Baca Juga : Disparbud Gowa Ajak Puluhan Siswa SMP Belajar di Museum Balla Lompoa
Aliyah dinilai sebagai legislator senayan yang paling aktif melakukan kunjungan ke Jeneponto, bahkan di tahun sebelumnya telah menyalurkan bantuan kesehatan berupa mobil ambulans untuk warga Jeneponto.
“Orang Jeneponto itu tahu cara berterima kasih. Ayo kita berdiri semua, kita beri tepuk tangan untuk ibu (Aliyah) yang selalu memperhatikan kita,” ajak Syafruddin disambut standing applause 300an peserta sosialisasi.
Hadir pula sebagai narasumber Kepala Bidang Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu Pendidikan Pusdik SDM Kementrian Kesehatan, Akemat M.Kes.