REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yayasan Pendidikan Makassar (Stik Yapma), melakukan penandatangan kesepahaman dan kerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan, di Aula Kampus Yapma, jl. Maccini raya, kota Makassar, Rabu (15/08/2018).
Nota Kesepahaman yang dituangkan dalam MoU yang diwakili oleh kedua belah pihak tersebut terkait pengenalan dan ketersediaan sumber daya manusia kesehatan keselamatan kerja yang saat ini menjadi spesifikasi didalam dunia kerja bidang kesehatan yang selama ini menjadi prioritas pemerintah.
Pimpinan Stik Yapma, Andi Esse Puji mengaku sangat bersyukur dengan ikatan kerjasama ini yang menjadikan sekolah kesehatan yang telah terakreditasi ini menjadi salah satu sekolah tinggi yang dilirik oleh pemerintah, terutama pemberdayaan SDMnya.
Baca Juga : 6 Infrastruktur Ketenagalistrikan di Sulawesi Siap Dukung Asta Cita Swasembada Energi
“Kami tentunya sangat bersyukur dengan ikatan kerjasama ini, dengan begitu kampus kami ada nilai tersendiri di mata pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan,” ujar Andi Esse Puji.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenaga Kerjaan Provinsi Sulawesi Selatan, Agustinus Appang, mengaku mengeluarkan MoU dengan pihak kampus lantaran menilai Yapma selama ini telah mencetak SDM berkualitas dibidang Kesehatan Keselamatan Kerja (K3).
“Kita lihat selama ini kampus Stik Yapma mencetak alumni-alumni berkualitas di bidangnya, dan Yampa saat ini menjadi salah satu Perguruan Tinggi yang siap untuk bersaing menyalurkan lulusan lulusan terbaiknya,” ungkap Agustinus Appang, yang menyampaikanya dalam kuliah umum usai penandatanganan MoU tersebut.
Baca Juga : Rayakan HUT Ke-15 Tahun, Wisma Kalla Gelar Bakti Sosial Donor Darah
Dengan adanya MoU tersebut, pihak Yapma akan terus meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran terutama dosen pengajar agar para lulusannya semakin paham dan cerdas mengenai kesehatan yang akan disalurkan ke masyarakat.
Kampus Yampa sendiri telah berdiri sejak belasan tahun yang lalu dan telah mencetak puluhan ribu tenaga kesehatan yang tersebar di sulawesi selatan, baik itu di negeri maupun swasta.