0%
logo header
Selasa, 21 Mei 2024 23:01

Sulsel Talk Bank Indonesia: Pacu Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Emas

Chaerani
Editor : Chaerani
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Sulsel Talk bertajuk "Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Sulsel dan Upaya Menjaga Stabilitas Harga Pangan" yang berlangsung di Gedung Baruga Kantor BI Sulsel, Selasa, (21/05). (Dok: Chaerani/Republiknews.co.id)
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Sulsel Talk bertajuk "Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Sulsel dan Upaya Menjaga Stabilitas Harga Pangan" yang berlangsung di Gedung Baruga Kantor BI Sulsel, Selasa, (21/05). (Dok: Chaerani/Republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan mendorong keterlibatan seluruh pihak dalam memacu pertumbuhan ekonomi daerah, utamanya menuju Indonesia Emas 2045.

Hal tersebut pun dibahas dalam Sulsel Talk Bank Indonesia bertajuk “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Sulsel dan Upaya Menjaga Stabilitas Harga Pangan”. Dalam pertemuan menghadirkan Kepala BI Sulsel Rizki Ernadi Wimanda, Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence Sunarsip, dan Ekonom Universitas Hasanuddin Prof. Marzuki.

Plh Sekretaris Provinsi Sulawesi Selatan Andi Muhammad Asrjad mengatakan, kehadiran berbagai pihak dalam pertemuan tersebut merupakan langkah yang positif dalam mengkaji kebijakan-kebijakan pemerintah dalam upaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Utamanya kepada target yang diinginkan, salah satunya termasuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Baca Juga : Demi Gaya Hidup Sehat, Herbathos Kenalkan Produk Herbal di Acara F8 Makassar

“Ini merupakan forum yang sangat baik bagi kita untuk melihat, mencermati, dan merenungkan kembali bahwa apakah selama ini kebijakan ekonomi kita sudah tepat. Termasuk telah mengarah kepada target yang kita inginkan,” katanya, di sela-sela kegiatan, di Gedung Baruga Kantor BI Sulsel, Selasa, (21/05/2024).

Apalagi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan menunjukkan kondisi pertumbuhan ekonomi yang mengalami penurunan dari 5 persen di 2022 menjadi 4,51 persen di 2023. Olehnya, pertemuan tersebut menjadi upaya dalam menyatukan persepsi untuk melakukan perbaikan.

“Kita berharap kondisi ini bisa diperbaiki, karena itu tema akselarasi pertumbuhan ekonomi yang digagas oleh BI sesuai dengan kondisi kita saat ini, ini menjadi PR kita bersama,” lanjutnya.

Baca Juga : Pemkab Gowa Susun SOP Layanan Pencegahan Perkawinan Anak

Menurut Asrjad, hingga saat ini pemerintah terus melakukan bagaimana ada upaya pemulihan ekonomi. Termasuk upaya untuk mendorong pemanfaatan potensi-potensi ekonomi yang ada demi mewujudkan Indonesia Emas 2045, yang salah satu syaratnya adalah pertumbuhan ekonominya harus ada di angka pertumbuhan 6 hingga 7 persen.

“Kita memang harus berkolaborasi, duduk bersama untuk memikirkan bagaimana Sulsel agar lebih baik kedepannya. Dimana dengan memberikan masukan kepada pemerintah agar kebijakan kita jauh lebih produktif. Dari pertemuan ini semoga bisa melahirkan data dan informasi, serta rumusan kebijakan yang bisa kita implementasikan,” harapnya.

Hingga saat ini, sejumlah sektor yang dapat dipacu peningkatannya yakni pertanian yang masih menjadi sektor tumpuan daerah saat ini. Kemudian pertambangan, dan potensi pariwisata.

Baca Juga : Bawaslu Sulsel Temukan Puluhan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Pinrang Terbanyak

“Paling penting kita memiliki letak sangat strategis dengan akan diresmikannya pemindahan IKN sebagai ibukota. Kita pun harus siap untuk itu, ini potensi besar sebab Sulsel salah satu wilayah terdekat dengan itu, bagaimana kita menyuplai kebutuhan pangan, bagaimana kita persiapkan itu harus kita bicarakan dengan baik,” terangnya.

Sementara, Kepala BI Sulsel Rizki Ernadi Wimanda mengatakan, kondisi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan di periode 2011 hingga 2019 selalu jauh diatas rata-rata nasional yakni di atas rata-rata 7,6 persen. Hanya saja kondisinya saat pandemi Covid-19 menyerang hingga saat ini justru mengalami penurunan dibawah 4,8 persen.

Sementara, pada Triwulan 1 2024 Sulsel tumbuh 4,82 dibawah rata-rata nasional 4,51 persen atau meningkat 3,79 persen. Sedangkan pada ranking kondisi perekonomiannya, Sulsel berada di ranking 20.

Baca Juga : IM3 Gandeng Iqbaal Ramadhan Kampanye Freedom Internet Lewat Video “Simpel tapi Spesial”

Selain itu, sektor pertanian di Sulsel menduduki peringkat pertama dengan pencapaian 21 persen, tetapi setelah Covid-19 hingga adanya fenomena El-Nino sektor pertanian di Sulsel justru tumbuh negatif. Mulai dari 0,1 persen, 0,46 persen, dan 2,75 persen.

“Ini menandakan bahwa dampak El-Nino sangat besar saat itu,” ujarnya.

Rizki pun optimis akan terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi di triwulan kedua 2024 sebesar 4,82 persen menjadi 4,6 hingga 5,4 persen, dan secara year to year (yoy) meningkat dari 4,51 persen menjadi 4,7 hingga 5,5 persen.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646