REPUBLIKNEWS.CO.ID, TAKALAR — Ratusan massa pendukung calon Kepala Desa di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, kembali menggelar aksi unjuk rasa, Selasa (22/11/2022) malam.
Kali ini, mereka menggeruduk Kantor Dinas Sosial yang menjadi Sekretariat Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) tingkat Kabupaten, namun sayangnya ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa disebut kembali bersembunyi dari kepungan pengunjuk rasa.
Sehingga, massa memilih menyegel pintu masuk Kantor Dinas Sosial itu.
Baca Juga : Pegawai PNM di Takalar yang Jadi Korban Penghinaan Atasan Mengaku Rekening Tabungannya Dibobol
Tak puas melakukan aksi di Depan Kantor Dinas Sosial dan P2KD Kabupaten, massa memilih mendatangi Rumah Jabatan Bupati Takalar yang tidak jauh dari lokasi Kantor Dinas Sosial.
Di rujab Bupati, massa pendukung Cakades memanggil Bupati Takalar dengan sebutan Syamsari Kitta, untuk keluar menemui massa aksi.
Orasi demi orasi bergantian, Bupati Takalar tak kunjung keluar menemui massa. Sehingga massa pengunjuk rasa mencoba hendak menerobos barisan polisi yang berjaga di Pintu Masuk Rujab, namun dihalangi oleh.
Baca Juga : Tak Capai Target Setoran, Atasan PNM Mekaar Takalar Diduga Minta Pegawai Jual Diri
Awalnya aksi unjuk rasa itu berjalan lancar, namun usai melaksanakan Salat Magrib berjamaah di depan Rujab, massa aksi kembali mencoba menerobos pintu masuk Rujab dengan harapan warga bisa menemui Bupati Syamsari Kitta.
Massa aksi kembali dihalangi oleh Polisi, sehingga terjadi kericuhan antara massa Kepala Desa dengan polisi yang terlibat saling dorong dan adu mulut.
Beruntung kericuhan tidak berlangsung lama, setelah keduanya saling menenangkan diri masing-masing.
Baca Juga : Polisi Tangkap 7 Anggota Geng Motor di Takalar, Barang Bukti Busur dan Bom Molotov Siap Pakai
Dalam aksinya, pendukung Calon Kepala Desa meminta agar Bupati Takalar keluar menemui pengunjuk rasa dan mengambil langkah untuk menunda Pilkades serentak.
“Kami meminta agar Bupati Takalar keluar dari Rujab untuk menemui massa pengunjuk rasa dan mengambil langkah untuk menunda sementara Pilkades serentak di Kabupate Takalar inj,” jelas Takhifal massa aksi.
Tak kunjung ditemui Bupati, massa memilih bertahan di depan pintu masuk Rumah Jabatan dengan melakukan aksi membakar lilin.
Baca Juga : Dua Guru dan Satu Siswa SD di Takalar Diseruduk Kerbau Saat Menuju Sekolah
Sebelumnya, massa pendukung Cakades yang tidak lolos dalam tahapan seleksi tes tambahan dari panitia pemilihan kepala desa (P2KD) Takalar beberapa waktu lalu menggelar aksi unjuk rasa dengan menutup Jalan Poros Provinsi dan Jalan Poros Trans Sulawesi menggunakan ban bekas yang dibakar, dengan tuntutan menghentikan Pilkades serentak, Karena diduga ada kecurangan yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa tingkat Kabupaten. (*)