0%
logo header
Rabu, 23 November 2022 01:27

Tak Ditemui Syamsari Kitta Saat Demo, Emak-emak Berontak Paksa Masuk Rujab Bupati Takalar

Asril Astian
Editor : Asril Astian
Emak-emak (Ibu-ibu) pendukung Kepala Desa di Kabupaten Takalar yang tidak lolos terlihat saling dorong dengan Polisi yang berjaga di Rujab Bupati saat menggelar aksi unjuk rasa penolakan Proses Pemilihan Kepala Desa yang dianggap syarat kepentingan, pada Selasa (22/11/2022) malam. (Istimewa)
Emak-emak (Ibu-ibu) pendukung Kepala Desa di Kabupaten Takalar yang tidak lolos terlihat saling dorong dengan Polisi yang berjaga di Rujab Bupati saat menggelar aksi unjuk rasa penolakan Proses Pemilihan Kepala Desa yang dianggap syarat kepentingan, pada Selasa (22/11/2022) malam. (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, TAKALAR — Ratusan massa pendukung calon Kepala Desa di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, kembali menggelar aksi unjuk rasa, Selasa (22/11/2022) malam.

Kali ini, mereka menggeruduk Kantor Dinas Sosial yang menjadi Sekretariat Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) tingkat Kabupaten, namun sayangnya ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa disebut kembali bersembunyi dari kepungan pengunjuk rasa.

Sehingga, massa memilih menyegel pintu masuk Kantor Dinas Sosial itu.

Baca Juga : Ratusan Petani di Polongbangkeng Takalar Tolak Perpanjangan HGU PTPN XIV

Tak puas melakukan aksi di Depan Kantor Dinas Sosial dan P2KD Kabupaten, massa memilih mendatangi Rumah Jabatan Bupati Takalar yang tidak jauh dari lokasi Kantor Dinas Sosial.

Di rujab Bupati, massa pendukung Cakades memanggil Bupati Takalar dengan sebutan Syamsari Kitta, untuk keluar menemui massa aksi.

Orasi demi orasi bergantian, Bupati Takalar tak kunjung keluar menemui massa. Sehingga massa pengunjuk rasa mencoba hendak menerobos barisan polisi yang berjaga di Pintu Masuk Rujab, namun dihalangi oleh.

Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Salurkan Bantuan Pangan Pemerintah Pusat untuk Warga Miskin di Takalar

Awalnya aksi unjuk rasa itu berjalan lancar, namun usai melaksanakan Salat Magrib berjamaah di depan Rujab, massa aksi kembali mencoba menerobos pintu masuk Rujab dengan harapan warga bisa menemui Bupati Syamsari Kitta.

Massa aksi kembali dihalangi oleh Polisi, sehingga terjadi kericuhan antara massa Kepala Desa dengan polisi yang terlibat saling dorong dan adu mulut.

Beruntung kericuhan tidak berlangsung lama, setelah keduanya saling menenangkan diri masing-masing.

Baca Juga : Nelayan Berterima Kasih Hadirnya Break Water Pemecah Ombak

Dalam aksinya, pendukung Calon Kepala Desa meminta agar Bupati Takalar keluar menemui pengunjuk rasa dan mengambil langkah untuk menunda Pilkades serentak.

“Kami meminta agar Bupati Takalar keluar dari Rujab untuk menemui massa pengunjuk rasa dan mengambil langkah untuk menunda sementara Pilkades serentak di Kabupate  Takalar inj,” jelas Takhifal massa aksi.

Tak kunjung ditemui Bupati, massa memilih bertahan di depan pintu masuk Rumah Jabatan dengan melakukan aksi membakar lilin.

Baca Juga : Bahtiar Baharuddin Semangati Anak Nelayan di Takalar untuk Jadi Pemimpin

Sebelumnya, massa pendukung Cakades yang tidak lolos dalam tahapan seleksi tes tambahan dari panitia pemilihan kepala desa (P2KD) Takalar beberapa waktu lalu menggelar aksi unjuk rasa dengan menutup Jalan Poros Provinsi dan Jalan Poros Trans Sulawesi menggunakan ban bekas yang dibakar, dengan tuntutan menghentikan Pilkades serentak, Karena diduga ada kecurangan yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa tingkat Kabupaten. (*)

Penulis : Wawan Setiawan (Warga Kabupaten Takalar)
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646