REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Nasib naas menimpa dua remaja di kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.
Kedua remaja itu bernama Muhammad Putra (16) dan Cakra Maulana (14), keduanya warga Jalan sahabat nomor 2, kelurahan Batang Kaluku, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Muhammad Putra dan Cakra Maulana diserang sekelompok Geng Motor saat malam takbiran.
Baca Juga : Hadirkan Inovasi Gassing Nganre, Langkah Kongkrit Pemkab Gowa Tangani Stunting
Akibatnya, Muhammad Putra terkena busur dibagian dahi pas diatas mata bagian kanannya, sementa Cakra Maulana terkena busur dibagian tangan kanannya.
Ashar Daeng Lalang (52) orang tua Cakra Maulana yang dikonfirmasi via telepon WhatsApp Selasa (03/05/2022) mengungkap jika anaknya bersama rekannya Muhammad Putra diserang kelompok Geng Motor sekitar jam 3 subuh saat malam takbiran.
Saat itu, kedua korban sedang nongkrong di salah satu Bengkel yang tidak jauh dari rumahnya.
Baca Juga : Laporan Keuangan Pemkab Gowa Berhasil Terima WTP ke-11 Kalinya
Tiba-tiba datang sekita 20 motor berboncengan dan lansung menyerang menggunakan busur panah.
“Anak saya terkena anak panah di bagian tangan, sementara temannya atas nama Muhammad Putra terkena dibagian dahi pas di atas mata bagian kanannya,” ungkap Ashar Daeng Lalang orang tua Cakra Maulana.
Lanjutnya, pasca penyerangan itu, ia didatangi oleh teman anaknya dan memberi tahukan jika Cakra sedang di rumah sakit karena terkena busur.
Baca Juga : 14 Kelurahan di Somba Opu Hadiri Rakor TP PKK Gowa, Program Kerja Pokok Dipaparkan
“Teman anak saya datang ke rumah, lalu ia sampaikan jika Cakra terkena busur dan dirawat di RS,” tuturnya.
Mengetahui anaknya di RS Kallongtala Syekh Yusuf karena terkena busur, iapun bergegas ke RS, namun saat tiba di RS anaknya justru pulang ke rumahnya.
“Jadi saat saya tiba di rumah sakit, ternyata anak saya justru pulang kerumah, jadi saya bergegas pulang kerumah untuk mencarinya,” tambanya.
Baca Juga : Wabup Gowa: Porseni PGRI akan Lahirkan Jiwa Sportifitas dan Integritas
Setibanya di rumah, Cakra Maulana mengungkapkan sudah mencabut sendiri busur yang tertancap di tangannya tanpa melalui proses operasi.
“Tiba tiba-saya liat sudah tercabut itu busur di tangannya, katanya dia sendiri yang cabut,” jelas Ashar.
Kondisi Cakra anaknya mulai membaik, meskipun tangannya membengkak pasca terkena busur dibagian tangan.
Baca Juga : Wabup Gowa: Porseni PGRI akan Lahirkan Jiwa Sportifitas dan Integritas
Sementara untuk Muhammad Putra, kata Ashar, telah dirawat di salah satu rumah sakit di Makassar.
Namun anak panah yang tertancap di dahinya belum diangkat karena terkendala biaya operasi.
“Info terakhir saya terima, Muhammad Putra masih di RS di Makassar, busur yang di dahinya tertancap belum diangkat, karena dimintai uang 10 juta saya dengar untuk biaya operasi,” jelas Ashar.
Baca Juga : Wabup Gowa: Porseni PGRI akan Lahirkan Jiwa Sportifitas dan Integritas
“Baru itu kodong anak dan ibunya, kurang mampu, ayahnya sudah lama meninggal, ibunya juga tidak ada pekerjaan tetapnya,” curhat Ashar sembari berharap ada yang bisa membantunya.
Sementara itu, teman-teman korban Muhammad Putra melakukan penggalangan dana untuk membantu biaya operasi putra.
“Kami dari teman temannya putra berinisiatif melakukan penggalangan dana untuk membatu biaya operasi nya, karena belum bisa di oeprasi kalo belum membayar biaya yang diminta oleh rumah sakit,” ungkap Nanta teman korban.
Baca Juga : Wabup Gowa: Porseni PGRI akan Lahirkan Jiwa Sportifitas dan Integritas
Nanta mengungkap, jika busur yang tertancap di dahi putra sudah memasuki hari kedua, dan belum di operasi karena terkendala biaya.
“Karena suda memasuki hari kedua tidak di operasi, makanya kami mengumpulkan dana secara patungan dan juga menyebar pamflet agar putra segera di operasi,” tutupnya.
Informasi yang dihimpun, kasus pembusuran ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian Polres Gowa. (*)