0%
logo header
Kamis, 09 November 2023 20:51

Transaksi AMBF 2023 Rp28,7 Miliar, Komoditas UMKM Tembus Pasar Internasional

Chaerani
Editor : Chaerani
Deputi Direktur KPw BI Sulsel M. Firdauz Muttaqin (kedua kiri), didampingi Asisten Direktur KKPw BI Sulsel Muhammad Resha, Staf Ahli Gubernur Sulsel, Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Since Erna Lamba, Deputi Direktur KPw BI Sulsel Sakti Arif Wicaksono, dan Manajer KPw BI Sulsel Rafdy Hifdhurrahman saat memberikan keterangan pers di sela-sela Penutupan AMBF 2023, di Sandeq Ballroom, Claro Hotel Makassar, Kamis, (09/11/2023). (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)
Deputi Direktur KPw BI Sulsel M. Firdauz Muttaqin (kedua kiri), didampingi Asisten Direktur KKPw BI Sulsel Muhammad Resha, Staf Ahli Gubernur Sulsel, Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Since Erna Lamba, Deputi Direktur KPw BI Sulsel Sakti Arif Wicaksono, dan Manajer KPw BI Sulsel Rafdy Hifdhurrahman saat memberikan keterangan pers di sela-sela Penutupan AMBF 2023, di Sandeq Ballroom, Claro Hotel Makassar, Kamis, (09/11/2023). (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Pelaksanaan Anging Mammiri Business Fair (AMBF) 2023 yang dilaksanakan Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan berhasil mengantarkan produk-produk UMKM binaan menembus pasar internasional.

Sejumlah komoditas dengan tujuan ekspor itu pun berhasil mencapai transaksi sebesar Rp28,7 miliar atau naik lima kali lipat dari nilai transaksi AMBF 2022 yang mencapai Rp5,7 miliar.

Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan M. Firdauz Muttaqin mengatakan, pada pelaksanaan AMBF 2023 ini beberapa buyer dan UMKM binaan dan mitra BI Sulsel telah mencapai kesepakatan Business Matching dengan tujuan ekspor. Komoditas yang dilirik pasar luar negeri ini mulai dari briket, kopi, sambel, keripik pisang, garmen, rumput laut, teh nipah, dan rempah dengan negara tujuan Turki, Singapura, Australia, Iran, Mesir, Malaysia dan India.

Baca Juga : Yamaha Borong 8 Piala di Ajang Penghargaan Bergengsi GridOto Award 2024

“Beberapa produk ini memang telah sesuai dengan standar mereka. Bahkan beberapa negara tujuan ini memang setiap tahunnya pada pelaksanaan AMBF selalu ada transaksi, salah satunya dari Malaysia,” katanya di sela-sela Penutupan AMBF 2023, di Sandeq Ballroom, Claro Hotel Makassar, Kamis, (09/11/2023).

Kedepannya, hal yang harus ditingkatkan adalah kualitas dan kuantitas dari komoditas atau produk yang dihasilkan para pelaku UMKM lokal. Termasuk inovasinya agar menghasilkan produk yang bisa lebih bervariasi.

“Sebagai upaya mewujudkan hal ini kami selalu memberikan pelatihan bagaimana mereka bisa terus meningkat dan naik kelas. Tujuannya agar produk yang dijual para UMKM ini bukan produk primer (awal), tetapi harus ada hilirisasi berikutnya atau sesuai permintaan pasar internasional,” terang Firdauz.

Baca Juga : Operasikan 2.128 BTS, Jaringan Tri Makin Cepat dan Jangkau Pelosok Sulsel

Lanjutnya, pelaksanaan AMBF yang telah menjadi agenda tahunan BI Sulsel ini sebagai wadah untuk bisa mengetahui pasar-pasar yang potensial untuk produk-produk UMKM lokal dapat menembus pasar global. Sehingga, yang menjadi upaya BI bersama pemerintah daerah adalah dengan menyiapkan kualitas produk yang harus sesuai dengan permintaan pasar ekspor.

“Makanya kita mendorong pelaku UMKM agar menyediakan produk-produk yang dibutuhkan pasar global ini melalui pelatihan-pelatihan secara berkelanjutan agar produk mereka sesuai dengan kualitas atau permintaan dari para infortir,” sebutnya.

Sementara, Staf Ahli Gubernur Sulsel, Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Since Erna Lamba mengungkapkan, dukungan pemerintah provinsi dalam mendorong bagaimana komoditas UMKM bisa ekspor secara massif yaitu melalui kebijakan penerbangan langsung. Program ini telah digagas Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dan diresmikan belum lama ini.

Baca Juga : PLN “Sinari” 18 Keluarga Pra Sejahtera Bantuan Listrik Gratis

“Jadi kita sudah ada cargo untuk penerbangan langsung ke Hongkong. Ini tentunya akan menjadi langkah awal bagaimana kita mendorong aktivitas ekspor agar lebih besar lagi kedepannya,” terangnya.

Sementara, dari segi kebijakan perizinan tentunya pihak pemerintah akan senantiasa memberikan dukungan agar bagaimana kegiatan UMKM bisa naik kelas.

“Buktinya saat ini produk-produk UMKM kita sudah semakin bagus, bahkan dulunya produk UMKM kita belum dilirik pasar ekspor, sementara sekarang kita telah berhasil menyentuh pasar ekspor,” akunya.

Baca Juga : Lewat Program Solidarity Food Truck, YBM PLN UID Sulselrabar Dukung Kesejahteraan Santri di Pesantren Ashabul Jannah Hidayatullah

Upaya lainnya yang terus dioptimalkan yakni bagaimana seluruh UMKM yang ada bisa dilakukan pembinaan agar memenuhi syarat 3K. Mulai dari kuantitas, kualitas dan kontiyu.

“Tak hanya itu kami juga mendorong bagaimana agar pelaku UMKM yang telah masuk pasar ekspor sebaiknya merangkul UMKM lain agar bisa sama-sama naik kelas dan memenuhi standarisasi yang ada,” kata Since Erna.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Causa Iman Karana mengatakan, AMBF 2023 menghadirkan 24 exhibitors dari dalam dan luar negeri, dengan beberapa negara tujuan ekspor. Mulai dari Singapura, Thailand, Malaysia, Turki, Iran, Australia, Mesir, India, dan Tiongkok.

Baca Juga : Lewat Program Solidarity Food Truck, YBM PLN UID Sulselrabar Dukung Kesejahteraan Santri di Pesantren Ashabul Jannah Hidayatullah

“Dalam kegiatan AMBF ini sebagian besar exhibitors merupakan pihak buyer dan agregator, sehingga para pelaku UMKM yang akan mengunjungi tiap-tiap booth di AMBF. Hal ini dilakukan untuk memperluas jejaring, menawarkan katalog dan membawa sampel produk, serta melakukan transaksi dagang secara langsung atau mendapatkan evaluasi dan masukan atas produknya,” katanya di sela-sela Pembukaan AMBF 2023.

AMBF 2023 dengan mengusung tema ”A Journey to Be A Global Player” merupakan bagian dari upaya pengembangan UMKM secara end-to-end, dengan memberikan exposure kepada UMKM binaan dan mitra untuk dapat melakukan pemasaran, transaksi, maupun kerjasama dalam bentuk business matching kepada pihak buyer lokal maupun internasional menuju UMKM ”naik kelas” dan go global.

“Termasuk juga sebagai wujud nyata dari optimisme dan bentuk sinergi lintas stakeholders dalam pengembangan UMKM di Sulawesi Selatan,” sebutnya.

Baca Juga : Lewat Program Solidarity Food Truck, YBM PLN UID Sulselrabar Dukung Kesejahteraan Santri di Pesantren Ashabul Jannah Hidayatullah

Apalagi, salah satu tugas Bank Indonesia adalah mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam hal ini, pelaku UMKM menjadi salah satu penopang utama dari ekonomi Indonesia dengan 1,5 juta pelaku UMKM sebagai salah satu poros utama.

Berdasarkan data Sensus Ekonomi Nasional BPS, UMKM memiliki porsi 98,33 persen atau sekitar 26 juta pelaku, dari total pelaku usaha secara nasional. Sementara itu kegiatan ekspor memilki peran yang penting dalam perekonomian Sulawesi Selatan. Dalam hal ini, sumbangsih atau share ekspor pada pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan mencapai 10,58 persen dari PDB triwulan III periode 2023, atau memiliki andil sebesar 0,57 persen dari total pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan triwulan III periode 2023 sebesar 4,05 persen secara year on year (yoy).

“AMBF tahun ini telah memasuki tahun ketiga, dimana salah satu tujuan intinya yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, sekaligus meningkatkan aktivitas ekspor bagi pelaku usaha dan UMKM di wilayah Sulsel,” terangnya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646