0%
logo header
Senin, 22 Juli 2024 22:29

Uji Kelayakan di PKS, IAS Singgung soal Isu Kotak Kosong dan Dampaknya untuk Sulsel

Rizal
Editor : Rizal
Bakal Calon Gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) usai mengikuti uji kelayakan dan kepatutan yang digelar DPW PKS Sulsel di Hotel Swiss-Belinn Panakkukang, Jalan Boulevard, Makassar, Senin (22/7/2024). (Foto: Istimewa)
Bakal Calon Gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) usai mengikuti uji kelayakan dan kepatutan yang digelar DPW PKS Sulsel di Hotel Swiss-Belinn Panakkukang, Jalan Boulevard, Makassar, Senin (22/7/2024). (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Bakal Calon Gubernur Sulawesi Selatan, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) mengomentari terkait wacana kotak kosong yang makin kuat berhembus jelang perhelatan Pilgub Sulsel 2024.

Pernyataan itu disampaikan IAS usai mengikuti tahapan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang digelar DPW PKS Sulsel di Hotel Swiss-Belinn Panakkukang, Jalan Boulevard, Makassar, Senin (22/7/2024). Menurutnya, wacana kotak kosong merupakan sebuah kemunduran demokrasi dan berpotensi merusak proses pendidikan politik di Sulsel.

“Isu adanya kecenderungan kontestasi kotak kosong ini adalah suatu proses pembodohan publik,” tegas politisi Partai Golkar itu.

Baca Juga : Di Hadapan Menko Pangan dan Mentan, Syaharuddin Alrif Tegaskan Siap Kembalikan Sidrap sebagai Lumbung Pangan Nasional

IAS berharap wacana tersebut tidak terwujud di Pilgub Sulsel 2024 nanti. Pasalnya, jika kontestasi hanya diikuti oleh satu pasangan calon saja maka masyarakat tidak punya opsi lain dalam memilih pemimpinnya.

“Kita punya pengalaman kotak kosong (di Pilwalkot Makassar) kemarin. Bagaimana bisa memuaskan hati masyarakat dengan pilihannya sendiri kalau tidak ada ruangnya,” beber IAS.

“Kebetulan kotak kosong yang banyak dipilih oleh masyarakat dan menang. Saya kira ini menjadi suatu pelajaran yang baik dan jangan sampai terulang,” tambah mantan Walikota Makassar itu.

Baca Juga : Banyak Anggaran Silpa, DPRD Sulsel Soroti Nakertrans Sulsel

Disinggung soal peluangnya maju bertarung di pesta demokrasi lima tahunan itu, IAS mengaku masih optimis. Sekalipun, ia juga mengakui jika konstalasi politik di Sulsel saat ini tidak terlalu berpihak kepadanya.

“Sekarang ini saya lagi berjuang walaupun kita tahu dinamika politik di Sulsel hari ini tidak bagus-bagus banget,” ujar IAS.

Ia pun berharap dapat mengulang sejarahnya bersama PKS pada Pilgub Sulsel 2013 silam. Saat itu, PKS mengusung dirinya yang berpasangan dengan Aziz Kahar Muzakkar.

Baca Juga : Peringati Bulan K3 Nasional 2025, PT Vale Indonesia Prioritaskan Komitmen pada Budaya Kerja Aman dan Produktif

“Saya di mata PKS itu bukan orang baru. Di Pilgub Sulsel 2013, PKS menjadi bagian dari partai yang berjuang bersama dalam pemenangan. Jadi dalam konteks kapasitas sebagai seorang politisi, mereka sudah paham,” demikian IAS.

Sekadar diketahui, selain IAS ada tiga bakal calon Gubernur Sulsel lainnya yang mengikuti tahapan uji kelayakan dan kepatutan di PKS Sulsel. Mereka adalah Annar Salahuddin Sampetoding, Moh Ramdhan Pomanto, serta Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki (PanglimaTa). (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646