0%
logo header
Selasa, 20 Februari 2024 14:17

UNICEF-Yayasan LemiNA Siapkan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Inklusif di Puskesmas Moncobalang

Chaerani
Editor : Chaerani
Chief Field Office UNICEF Regional Sulawesi dan Maluku Henky Widjaja (tengah) saat menjelaskan sarana sanitasi inklusif yang disiapkan di Puskesmas Moncobalang, Desa Moncobalang, Kecamatan Barombong dihadapan Perwakilan Perwakilan Deputi Representatif Unicef Indonesia Jean Nsonjiba Lokenga (kemeja batik) dan Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Abd. Karim Dania, Selasa, (20/02/2024). (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)
Chief Field Office UNICEF Regional Sulawesi dan Maluku Henky Widjaja (tengah) saat menjelaskan sarana sanitasi inklusif yang disiapkan di Puskesmas Moncobalang, Desa Moncobalang, Kecamatan Barombong dihadapan Perwakilan Perwakilan Deputi Representatif Unicef Indonesia Jean Nsonjiba Lokenga (kemeja batik) dan Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Abd. Karim Dania, Selasa, (20/02/2024). (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — UNICEF Indonesia menggandeng Yayasan Lembaga Mitra Ibu dan Anak (LemiNA) memfasilitasi peningkatan fasilitas sarana air bersih dan sanitasi inklusif melalui puskesmas. Salah satunya di Di Puskesmas Moncobalang, Desa Moncobalang, Kecamatan Barombong.

Program ini pun mendapatkan dukungan pendanaan dari USAID yang dijalankan pada 2023 hingga saat ini dengan berkolaborasi bersama pemerintah daerah setempat dalam rangka meningkatkan kualitas air bersih, sanitasi dan pengelolaan limbah di puskesmas. Khusus di Puskesmas Moncobalang, dilakukan pembangunan tandon air dalam rangka menyiapkan fasilitas air bersih, serta membangun dua unit kamar mandi (sanitasi) yang ramah bagi perempuan, anak, dan penyadang disabilitas atau inklusif bagi pasien dan pengunjung.

Chief Field Office UNICEF Regional Sulawesi dan Maluku Henky Widjaja mengatakan, fasilitas sarana air bersih dan sanitasi berbasis inklusif ini telah dibangun dengan pendanaan dari USAID. Saat ini pun dilakukan serah terima sebagai bagian dari aset Pemerintah Kabupaten Gowa atau Puskesmas Moncobalang.

Baca Juga : Hingga Juni 2024, Transaksi Saham di Sulawesi Selatan Capai Rp9,36 Triliun

“Program ini pun sebagai bentuk dukungan kami untuk perbaikan peningkatan mutu fasilitas sanitasi dan air bersih di puskesmas-puskesmas,” katanya usai pelaksanaan Serah Terima Rehabilitasi Sarana Air Bersih dan Sanitasi Program WASHFIt, di Lapangan Desa Moncobalang, Selasa, (20/02/2024).

Ia menyebutkan, program tersebut dijalankan di dua kabupaten, yakni Kabupaten Maros dan Gowa dengan mengcover 26 puskesmas. Kemudian sebanyak 8 puskesmas mendapatkan dukungan penuh untuk perbaikan, salah satunya di Puskesmas Moncobalang.

Konsep sanitasi berbasis inklusif ini pun terlihat dari desain pintunya yang bisa menjangkau pasien maupun pengunjung dari kelompok disabilitas maupun non disabilitas. Selain itu juga untuk perempuan seperti dengan disiapkannya pembalut, dan kebutuhan lainnya. Tak hanya itu, pihaknya juga menyediakan solar panel, sehingga tidak lagi bergantung pada pasokan listrik PLN.

Baca Juga : Usung Tema Energi Ramah Lingkungan, Pemprov Sulbar bersama PLN Gelar PLN Mobile Sulbar Run 2024

“Kami siapkan juga pompa dan tangki air, kita belajar dari sebelum diberikan dukungan, ini kita lihat di puskemas fasilitas air bersihnya minim, sangat bergantung pada air tanah tanpa ada tandon, sehingga saat memasuki fase kekeringan tentunya sangat mempengaruhi layanan,” terangnya.

Bantuan yang diberikan ke Puskesmas Moncobalang ini tentunya dengan melihat kondisi geografis dari puskesmas tersebut, dimana keberadaannya melayani populasi sekitar 13 ribu jiwa di tiga desa yakni, Desa Moncobalang, Tinggimae, dan Desa Biringala. Belum lagi Puskesmas Moncobalang tersebut merupakan penunjang dari daerah sekitar, sehingga memungkinkan populasinya akan bertambah, sehingga sangat dibutuhkan adanya peningkatan mutu fasilitas kesehatannya, selain dari tenaga kesehatan yang ada.

“Kami pun berharap ini bisa menjadi perhatian pemerintah daerah untuk di internalisasi pada sarana kesehatan yang dihadirkan, serta di kantor-kantor instansi. Bahkan menjadi standar di fasilitas umum yang ada di kantor-kantor pemerintah. Toilet yang inklusif, dan air yang bersih harus menjadi bagian dari standa,” katanya.

Baca Juga : Ribuan Milenial dan Gen-Z di Gowa Serukan Pilih Hati Damai di Pilkada 2024

Kedepannya, dalam hal pengawasan pihaknya pun berharap ada perhatian penuh dari pemerintah daerah dengan menyiapkan anggaran khusus.

“Kami berharap ini bisa diawasi dengan menyiapkan anggaran dari daerah masing-masing, apalagi anggaran operasionalnya cukup rendah sehingga kami rasa ini dapat mengcover,” kata Henky.

Sementara, Perwakilan Perwakilan Deputi Representatif Unicef Indonesia Jean Nsonjiba Lokenga menegaskan, UNICEF sangat mendukung mandat terhadap hak-hak anak dalam hal ini tidak hanya terkait air bersih dan sanitasi, tetapi juga peningkatan hak-hak anak terkait dengan kesehatan, nutrisi perlindungan anak, pendidikan dan lainnya.

Baca Juga : Tim Dozer Pasang 3.059 Spanduk Andalan Hati di Seluruh Desa se-Sulsel

“Diharapkan perbaikan air bersih dan sanitasi yang sudah dilakukan di puskesmas di Kabupaten Gowa ini bisa menjadi inspirasi untuk bisa diteruskan dan juga dikembangkan terutama dalam aspek-aspek yang kita anggap penting. Bahkan termasuk persoalan ketahanan iklim, disabilitas, gender, dan sosial inklusif,” katanya.

Ia menyebutkan, di Puskesmas Moncongbalang ini telah dibangun satu menara air dan juga perbaikan fasilitasi sanitasi yang dapat mendukung isu tersebut.

Apalagi, ia menilai penyediaan sarana air bersih dan sanitasi di puskesmas sebagai salah satu fasilitas kesehatan primer di Indonesia sendiri masih sangat rendah, hampir separuh dari fasilitas puskesmas di Indonesia itu masih belum memiliki fasilitas sanitasi yang layak. Termasuk di Kabupaten Gowa, dan beberapa daerah lainnya di Sulawesi Selatan.

Baca Juga : Tim Dozer Pasang 3.059 Spanduk Andalan Hati di Seluruh Desa se-Sulsel

“Sehingga apa yang dilakukan di Kabupaten Gowa ini kami harapkan bisa menjadi contoh yang nantinya juga bisa dilakukan di kabupaten-kabupaten lainnya. Meskipun bantuan tersebut cukup sederhana, tapi kami berharap bisa menunjang perbaikan fasilitas layanan dari puskesmas secara keseluruhan,” harap Jean.

Asisten Technical Program WASHFIt Andi Bunga Tongeng menjelaskan, sejak 2023 telah dilaksanakan pendampingan di seluruh Puskesmas di Kabupaten Gowa oleh UNICEF dengan Mitra Pelaksana, Yayasan LemINA. Setiap puskesmas menentukan intervensi yang dibutuhkan berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan secara mandiri oleh puskesmas. dari jumlah tersebut paling tidak sejumlah 8 puskesmas telah dilakukan rehabilitasi fasilitas air dan sanitasi yang signifikan.

Proses rehabilitasi ini bukanlah sekadar perbaikan fisik, tetapi mencakup aspek penting seperti peningkatan ketahanan iklim dan dukungan terhadap kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial (GEDSI).

Baca Juga : Tim Dozer Pasang 3.059 Spanduk Andalan Hati di Seluruh Desa se-Sulsel

Puskesmas Moncobalang, sebagai salah satu puskesmas yang mendapat perhatian khusus, menghadapi tantangan signifikan terkait ketersediaan air bersih dan fasilitas sanitasi yang ramah disabilitas. Melalui intervensi yang dilakukan, maka penyediaan tandon air beserta menara airnya dan panel surya merupakan bentuk peningkatan sarana air bersih yang berketahanan iklim.

“Selain itu peningkatan akses sanitasi berupa rehabilitasi toilet menjadi lebih ramah gender serta dapat diakses oleh penyandang disabilitas dan para pasien lansia,” ujarnya.

Di Kabupaten Gowa, program tersebut telah diimplementasikan melalui beberapa kegiatan. Pertama, peningkatan sarana air bersih berupa penambahan tandon air dan menara di dua puskesmas, yaitu Puskesmas Moncobalang, dan Puskesmas Parangloe. Kedua, rehabiltasi puskesmas yang ramah gender dan disabilitas di enam puskesmas, yaitu Puskesmas Moncobalang, Bontonompo 2, Kanjilo, Bontomarannu, Parangloe, dan Puskesmas Tamaona.

Baca Juga : Tim Dozer Pasang 3.059 Spanduk Andalan Hati di Seluruh Desa se-Sulsel

Ketiga pemasangan panel surya pada Puskesmas Moncobalang, dan keempat adalah pmberian Paket Penunjang Kebersihan Menstruasi di 11 Puskesmas, yaitu Puskesmas Somba Opu, Pattallassang, Paccellekang, Bontomarannu, Kampili, Bontonompo 2, Bontomarannu, Parangloe, Tinggimoncong, Tamaona, Sapaya, dan Botolempangan 2. Kemudian kelima, pemberian Paket Alat Pelindung Diri (APD) pengelolaan limbah ke 10 Puskesmas, yaitu Puskesmas Kanjilo, Moncobalang, Kampili, Bontonompo 2, Bontomarannu, Parangloe, Tinggimoncong, Tamaona, Sapaya, dan Bontolempangan 2.

Ia menyebutkan, untuk penggunaan anggaran secara total sebesar Rp344.994.655. Anggaran tersebut digunakan untuk peningkatan kapasitas puskesmas sebesar Rp151.550.000, dan anggaran konstruksi perlengkapan air bersih dan sanitasi sebesar Rp193. 444.655.

Di tempat yang sama, Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Abd. Karim Dania menyampaikan terimakasih dan partisipasi dari seluruh pihak yang ambil bagian dari kerjasama tersebut. Mulai dari UNICEF, USAID hingga Yayasan LemiNA. Dengan menyediakan fasilitas air bersih dan sanitasi inklusif ini tentunya sangat menunjang mutu Puskesmas Moncobalang.

Baca Juga : Tim Dozer Pasang 3.059 Spanduk Andalan Hati di Seluruh Desa se-Sulsel

“Fasilitas yang disiapkan juga saat kami tinjau sesuai dengan standar kebutuhan. Dimana bisa digunakan masyarakat umum, termasuk kelompok disabilitas. Setelah diserah terimakan maka ini akan menjadi aset pemerintah daerah yang akan kami jaga, dan rawat dengan baik,” katanya.

Kedepannya, ini pun akan menjadi perhatian dari pemerintah daerah untuk ikut menyiapkan sarana sanitasi inklusif atau sesuai standar di kantor-kantor pemerintahan yang ada.

“Kami pun akan mendorong ini bisa menjadi sarana yang bisa menunjang seluruh kelompok masyarakat. Untuk tahap awal kita akan coba dorong di sekolah-sekolah, hingga masuk ke kantor-kantor pemerintahan,” harap Karim.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646