REPUBLIKNEWS.CO.ID, MERAUKE – Bupati Merauke Romanus Mbaraka menyerahkan sejumlah bantuan peralatan kepada 40 kelompok usaha ekonomi kreatif yang bersumber dari dana Otonomi Khusus (Otsus) Tahun 2022 dan dana alokasi umum (DAU) yang berlangsung di Aula Noken Sai Merauke, Rabu (30/11/2022).
Pelaku usaha ekonomi kreatif di Kabupaten Merauke yang berjumlah 40 kelompok, 30 kelompok adalah orang asli Papua (OAP) sehingga bantuan itu bersumber bantuan Dana Otsus Papua. Sedangkan 10 kelompok usaha adalah warga etnis Nusantara sehingga bantuan tersebut bersumber dari dana alokasi umum (DAU).
Bantuan yang diberikan itu sangat bervariasi sesuai dengan kebutuhan jenis usaha ekonomi kreatif yang digeluti oleh masing-masing kelompok. Usaha ekonomi kuliner berupa lemari pendingin, freezer, mixer, blender, spiner, kompor, dandang dan sebagainya. Usaha meubel berupa mesin bor, kompresor, cuter, mesin gurindam, pahat dan sebagainya.
Baca Juga : Giliran Paslon Mbaraka-Muyak Mendaftar di KPU Papua Selatan sebagai Kontestan Pilkada 2024
“Bantuan itu macam-macam. Mereka punya usaha ini kan beda-beda, jadi kita kasih bantuan sesuai dengan kebutuhan. Alatnya ini terlalu banyak dan daftarnya panjang sekali. Kita tidak duduk dan bikin daftar sendiri baru kita kasih, tetapi kita turun ke lapangan ketemu teman-teman kelompok ini, mereka butuh apa itu yang kita berikan,” ujar Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Merauke Theodorus Warahayaan kepada wartawan.
Dalam kesempatan ini, Bupati Merauke Romanus Mbaraka berpesan kepada para pelaku usaha yang tergabung dalam 40 kelompok ekonomi kreatif untuk terus memproduksi atau mendorong jenis usaha yang dihasilkan agar tetap tumbuh. Pemerintah daerah akan menopang dan membantu berupa bantuan sesuai kebutuhan guna meningkatkan produktivitas hasil usaha.
“Tahun depan nanti saya akan kasih uang. Saya akan upayakan. Kalau saya hitung-hitung 40 kelompok usaha ekonomi kreatif, satu kelompok Rp 5 juta berarti saya kasih Rp 200 juta. Ini saya coba geser dari dana Otsus dan DAU. Tapi saya mau kalian betul-betul serius menggeluti usaha,” pesan Bupati Mbaraka dalam sambutannya.
Baca Juga : Maju di Pilgub Papua Selatan 2024, Romanus Mbaraka Kantongi Rekomendasi NasDem dan PAN
Menurut Bupati Mbaraka, dalam hal pemasaran hasil usaha pasar di Merauke terbuka lebar. Mengingat status Merauke sudah menjadi ibukota Provinsi Papua Selatan sehingga peluang bisnis pelaku usaha akan memacu laju pertumbuhan ekonomi di daerah otonomi baru ini.
“Pasar di Merauke terbuka lebar karena kita sudah jadi provinsi. Kita satu tahun ini saja kedatangan tamu yang luar biasa. Tadi saja Wapres baru pulang dan beberapa pejabat banyak yang memesan produk-produk ekonomi kreatif Merauke. Contoh madu kokos yang banyak diminati para tamu dari luar daerah,” kata Bupati Mbaraka.
Dia menggarisbawahi agar kedepan produk usaha ekonomi kreatif unggulan Kabupaten Merauke terus dipacu agar harus mampu bersaing di pasaran global seperti produk sarang semut, madu, dendeng rusa, abon dan sebagainya.
Baca Juga : Lepas Jemaah Calon Haji Merauke, Bupati Romanus: Jaga Kesehatan di Tanah Suci
“Keunggulan komparatif kita banyak. Tetapi bapak-ibu yang harus kerja. Tidak bisa pemerintah melalui kepala dinas turun atur bapak-ibu di bawah. Itu tidak bisa, nanti sulit. Kita mendorong dengan kasih. fasilitas karena itu tugas pemerintah. Ada uang sedikit tahun depan kita kasih tetapi bapak-ibu harus kerja keras. Pasar terbuka lebar dan orang semakin banyak datang dan pergi dari Merauke,” pesan Bupati Mbaraka.