0%
logo header
Selasa, 06 Februari 2024 10:45

Dari Desa ke Desa, Pj Gubernur Sulsel Ajak Petani dan Peternak Manfaatkan Fasilitas KUR

Mulyadi Ma'ruf
Editor : Mulyadi Ma'ruf
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, dibonceng menggunakan motor oleh salah satu babinsa saat melakukan kinjungan dari Desa ke Desa Kabupaten Bone, Senin (05/02/2024). (Istimewa)
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, dibonceng menggunakan motor oleh salah satu babinsa saat melakukan kinjungan dari Desa ke Desa Kabupaten Bone, Senin (05/02/2024). (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BONE — Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, melakukan kunjungan kerja dari desa ke desa di Kabupaten Bone, sebagai bentuk keseriusan dirinya mengubah ekonomi masyarakat. Mulai dari Desa Gona, Desa Cenrana, dan Desa Matajang, Kabupaten Bone, Senin (05/02/2024).

Dalam kunjungannya tersebut, Bahtiar menyampaikan agar masyarakat baik petani maupun peternak, memanfaatkan fasilitas yang disiapkan pemerintah, yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR), sebagai modal untuk mengembangkan usaha mereka.

Apalagi, kata Bahtiar, KUR ini sangat mudah diakses petani dan peternak, dan sudah disediakan melalui Bank Sulselbar, Bank Mandiri, BRI, BNI dan BSI.

Baca Juga : Pantau Misa Natal Tiga Gereja di Makassar, Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Sampaikan Pesan Damai

“Ini mudah sekali, tanpa agunan dan bunganya hanya 6 persen saja dan dibayar satu tahun kemudian dari hasil pertanian dan peternakannya,” kata Bahtiar.

Kepala Bank Sulselbar Bone, Muh Anas, yang turut menyertai Pj Gubernur Sulsel dalam kunjungannya tersebut menjelaskan, saat ini Bank Sulselbar sudah menyediakan Rp1 triliun lebih untuk KUR bagi masyarakat Sulsel dimanapun berada, termasuk di Kabupaten Bone.

“Sekarang sudah gampang sekali, tidak perlu lagi jaminan apapun, langsung ajukan KUR sampai Rp100 juta untuk pertanian dan peternakan,” ungkapnya.

Baca Juga : Diumumkan Mendagri, Prof Zudan Jadi Pj Gubernur Terbaik se-Indonesia

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Melati, Desa Gona, Lukman, mengaku, rata-rata hasil dari pertanian cabai rawit dan tomat lumayan besar dibandingkan dengan pertanian padi.

“Hasilnya itu cabai lebih bagus dari menanam padi, rata-rata kalau dijual perkilonya Rp20.000. Kalau tomat Rp10.000 per kilogramnya,” ungkap Lukman.

Menurut dia, perbandingannya itu tiga kali lipat dari hasil menanam padi. Makanya para petani di Desa Gona terus mengembangkan tanaman cabai dan tomat tersebut.

Baca Juga : Berhadiah Umrah, Prof Zudan Arif Lepas 15 Ribu Peserta Harkopnas Run 2024 di Selayar

“Khusus untuk jenis cabainya jenis pilar sementara untuk tomat jenis servo. Dan kami panen setiap tiga hari sekali, mulai dari 20 kg sampai 400 kg untuk lahan sekira 20 are ini. Kalau kita panen itu pertama 20 kg kemudian naik 50 kg, kemudian naik sampai 400 kg selama 9 bulan berturut-turut kami panen,” urainya. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646