0%
logo header
Jumat, 09 Maret 2018 23:00

Dihadapan Appi, Warga Keluhkan Pembangunan Fasum Tidak Merata

Dihadapan Appi, Warga Keluhkan Pembangunan Fasum Tidak Merata

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar di era kepemimpinan Danny Pomanto, dinilai gagal mengembangkan fasilitas umum. Wali Kota berlatar belakang arsitek itu dituding hanya memoles fasum yang ada di pusat kota, sebagai ikon Kota Makassar. Sementara fasum di beberapa titik di Kota Makassar cenderung terabaikan.

Syamsuddin, warga Jl Tamalate 1, Kelurahan Mapala, Kecamatan Tamalate, mengaku kecewa terhadap pemerintahan Danny. Pasalnya, fasum yang ada di wilayahnya tidak pernah diperhatikan.

“Di sini ada lapangan yang dulu diwakafkan Perumnas. Hanya saja kondisinya semakin memprihatinkan, karena tak mendapat perhatian pemerintah. Saya lihat pemerintahan Pak Danny itu diskriminatif. Hanya tempat tertentu yang diperhatikan,” keluh Syamsuddin, saat menghadiri kampanye dialogis Calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.

Baca Juga : Ikuti Uji Kelayakan di Demokrat Sulsel, Appi Bicara Soal Peluang Dipaketkan dengan ARA

“Bahkan beberapa bulan terakhir ini, lapangan yang ada tak bisa digunakan oleh anak- anak untuk bermain bola. Karena lapangannya tergenang,” tambah Syamsuddin, Juma’t (09/03/2018).

Menanggapi aspirasi warga tersebut, Appi, sapaan akrab Munafri Arifuddin, menjelaskan, bahwa keluhan warga tersebut merupakan bukti adanya ketimpangan pembangunan.

“Sejatinya, pemerintah harus hadir untuk melayani warganya. Melakukan pembangunan yang merata. Tidak menciptakan sekat. Jika seperti ini, ada warga yang merasa dinomor duakan,” kata Appi, yang disambut aplaus warga.

Baca Juga : Lies NA dan Appi Kompak Sosialisasi Pencegahan Stunting di Makassar

Penyediaan fasum dan fasilitas penunjang lainnya, lanjut Appi merupakan tanggungjawab pemerintah. Hal ini sangat penting, agar anak-anak memiliki ruang untuk bermain dan berintetaksi dengan lingkungan sekitar.

“Dalam kondisi seperti ini, pemerintah harus hadir. Tidak perlu bicara kota dunia dan pembangunan fenomenal, sementara hak dasar warga tidak terpenuhi, termasuk kebutuhan terhadap fasum. Terlebih jika berbicara tentang kemiskinan, pengangguran, warga tidak bisa berobat ke rumah sakit karena tidak mampu, siswa putus sekolah masih sangat tinggi,” tandas pasangan Andi Rachmatika Dewi di Pilwalkot Makassar ini.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646