REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Inovasi sampah plastik menjadi pulsa yang diinisiasi Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) juga diharapkan dapat menjadi objek penelitian dari kampus-kampus yang dikerjasamakan.
“Target kita memang bagaimana dari kolaborasi ini, sampah-sampah plastik yang berhasil dikumpulkan itu menjadi objek penelitian program S2. Itulah makanya kami kerjasamakan dengan kampus, bukan pihak lain,” jelas AVP CSR Environment & Phylanthrophy Mahfudz Marzuki, dalam keterangannya, kemarin.
Ia menjelaskan, misalnya di Universitas Diponegoro (Undip), Kota Semarang, mahasiswa program strata satu (S1) hingga magister (S2) meneliti sampah plastik menjadi bahan bakar. Sementara, di Universitas Mataram (Untram) para mahasiswa telah menemukan produk dari hasil penelitiannya.
Baca Juga : Capai 39,7 Persen, Kalla Toyota Pertahankan Market Leader di Sulawesi
“Mereka menemukan produk sebagai bahan pelumas atau Gris (rubrican). Selain itu ada produk lain yang dikostum dari sampah plastik. Misalnya pot bunga, dan lainnya,” terangnya.
Sebelumnya, Makassar menjadi kota pertama diimplementasikannya inovasi sampah plastik menjadi pulsa oleh Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) di wilayah Kalimantan Sulawesi Maluku dan Papua (Kalisumapa).
Di wilayah ini Indosat berkolaborasi dengan Universitas Hasanuddin, sebab program inovasi di sektor penghijauan ini difokuskan di wilayah kampus. Layanan tukar sampah plastik menjadi pulsa ini pun diberlakukan bagi pelanggan pengguna IM3 maupun Tri.
Baca Juga : Banyak Untung di Pameran Around the World by Kalla Toyota
“Jadi program ini di Kalisumapa adalah yang pertama atau merupakan box ketiga se-Indonesia,” ujar Mahfudz Marzuki.
Lanjutnya, box-box layanan penukaran sampah plastik menjadi pulsa ini sebelumnya telah ada di Universitas Diponegoro (Undip), Kota Semarang, dan di Rate Race Mandalika melalui kerjasama Universitas Mataram (Untram).
“Nah yang ketiga ini kita siapkan di Makassar melalui kerjasama dengan Unhas,” kata Mahfudz.
Baca Juga : Tegaskan Solid, Ketua Golkar Sulsel Sebut Karakter Andalan Hati Cocok Lanjutkan Pembangunan Sulsel
Ia menerangkan, dipilihnya Unhas sebagai pihak yang dikerjasamakan dalam inovasi ini sebab, kampus tersebut dinilai termasuk salah satu yang memiliki visi menuju Kampus Hijau atau Green Campus. Apalagi setelah sebelumnya dilakukan diskusi bersama, dan pihak kampus menyambut dengan sangat antusias.
Gagasan progam “Sampah Jadi Pulsa” ini pertama kali diluncurkan pada 2022, dimana merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) Indosat di pilar lingkungan. Dengan tujuan mengatasi permasalahan sampah plastik melalui konversi sampah menjadi pulsa bagi masyarakat yang berpartisipasi, inisiatif ini sejalan dengan agenda jangka panjang pembangunan Indonesia, khususnya pada pilar transformasi ekonomi melalui inovasi dan penerapan ekonomi hijau.