0%
logo header
Rabu, 03 Agustus 2022 21:56

Januari-Juni 2022, Sulsel Ekspor 1.500 Kontainer Komoditas

Mulyadi Ma'ruf
Editor : Mulyadi Ma'ruf
Pandatanganan MoU antara Ketua DPD Perusahaan Ekspor Indonesia Sulawesi Selatan, Arief R.Pabettingi, dengan Rektor UCM Prof.Dr.Tahir Kasnawi, S.U, Rabu (3/8/2022). (Istimewa)
Pandatanganan MoU antara Ketua DPD Perusahaan Ekspor Indonesia Sulawesi Selatan, Arief R.Pabettingi, dengan Rektor UCM Prof.Dr.Tahir Kasnawi, S.U, Rabu (3/8/2022). (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perusahaan Ekspor Indonesia Sulawesi Selatan Arief R.Pabettingi mengatakan, jumlah investasi dan aktivitas ekspor merupakan barometer perekonomian suatu negara. Jika investasi dan kegiatan ekspor suatu daerah meningkat jelas akan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi suatu daerah dan negara pada umumnya.

“Sulawesi Selatan antara Januari hingga Juni 2022 mengekspor sekitar 1.500 kontainer 45 komoditas ke luar negeri,” ujar Arief R.Pabettingi, saat menandatangani “Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara DPD Perusahaan Ekspor Indonesia Sulawesi Selatan dengan Universitas Cokroaminoto Makassar (UCM) Rabu (3/8/2022), di Kampus UCM Jl. Perintis Kemerdekaan KM 11 Makassar.

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan Rektor UCM Prof.Dr.Tahir Kasnawi, S.U. dengan Arief R.Pabettingi, disaksikan para pejabat UCM dan Sekretaris DPD Perusahaan Ekspor Indonesia Sulawesi Selatan, Laode Mandong.

Baca Juga : Jabat Rektor UCM, Lukman Daris Gantikan Tahir Kasnawi

Arief R.Pabettingi mengatakan, gabungan perusahaan ekspor yang dipimpinnya menghimpun sejumlah pengusaha yang fokus kegiatannya mengekspor komoditas dari Sulsel. Sesuatu komoditas yang diekspor harus memiliki nilai tambah dan itu bisa mencapai berlipat kali.

“Modal utama suatu perusahaan ekspor adalah harus memiliki  Nomor Induk Usaha Perdagangan dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) , usahaan dan lain-lain,” ujar Alumni SMANSA Makassar 89 tersebut.

Mengenai kerja sama dengan UCM, Arief mengemukakan, kedepan diharapkan kedua pihak dapat saling mendukung program secara timbal balik. Pihaknya bersedia menjadi pemateri atau dosen dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan UCM, terutama yang berkaitan dengan kegiatan ekspor.

Baca Juga : Senat Tetapkan Tiga Calon Rektor Universitas Cokroaminoto Makassar

“Dalam berusaha kita harus memiliki keberanian. Tidak boleh setengah-setengah. Jika ada peluang segera tangkap,” ujar Ketua IKA Pascasarjana STIEM Bungaya Makassar tersebut.

Rektor UCM Prof.Tahir Kasnawi, S.U. mengatakan, sejak lama Perguruan Tinggi dituntut bermitra dengan masyarakat, terutama dengan dunia usaha agar Alumni dan konsep-konsep yang ada di lembaga Pendidikan Tinggi yang sesuai dengan kebutuhan dapat mendorong dan memperkuat kegiatan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Dari kerja sama ini, UCM juga dapat melaksanakan tri darma perguruan tinggi dan nota kesepahaman ini merupakan sesuatu yang strategis dan memberikan manfaat bagi kedua pihak ke depan,” ujar Tahir Kasnawi.

Baca Juga : Dua Mahasiswa UCM Ikut MBKM di Unismuh Sorong

Dia mengemukakan, dari kerja sama ini diharapkan ada umpan balik bagi pendidikan di UCM. Oleh sebab itu, diharapkan umpan balik ini akan dapat memberi masukan bagi perbaikan sistem pembelajaran agar para alumni kelak mengerti apa yang harus diberikan kepada masyarakat. Adanya kegiatan Merdeka Belajar yang dilaksanakan perguruan tinggi saat ini, bagi UCM dapat memberikan sesuatu yang relevan apa yang dibutuhkan masyarakat yang pada akhirnya akan memberikan manfaat bersama.

“Mahasiswa juga akan memperoleh pengalaman dari kerja sama ini,” ujar Tahir Kasnawi.

Kerja sama ini dilaksanakan berdasarkan pertimbangan bahwa dalam mendukung program pemerintah tentang implementasi kegiatan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka secara khusus di bidang perdagangan internasional diperlukan sinergitas dan kerja sama yang baik antara pemerintah, Asosiasi Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (dunia industri) dengan perguruan tinggi. Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia merupakan asosiasi perusahaan ekspor Indonesia mempunyai tanggung jawab untuk turut serta dalam upaya meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan, khususnya di bidang perdagangan internasional dengan berkontribusi dalam perbaikan dan pengembangan substansi pengajaran sesuai bidangnya dari waktu ke waktu. Akademisi, baik kalangan pengajar maupun mahasiswa dapat berperan sebagai agen perubahan (change agent) guna menyosialisasikan program kerja pemerintah di bidang perdagangan kepada publik melalui kegiatan akademik dan dapat berperan memberikan kontribusi dan masukan untuk mendukung keberhasilan kinerja pemerintah.

Baca Juga : Prof Tahir Kasnawi: Soliditas, Modal Utama UCM Berkembang

Tujuan kerja sama ini melaksanakan kajian-kajian pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan penyusunan kurikulum program studi perdagangan internasional melalui pengembangan pembelajaran akademik dan ilmu pengetahuan di bidang perdagangan serta mendukung pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat). Ruang lingkup kerja sama mencakup penyusunan dan pengembangan kurikulum Program Studi (Prodi) Manajemen, terutama terkait mekanisme ekspor dan impor barang, baik melalui pelabuhan maupun bandara udara (bandara). Melaksanakan dukungan kegiatan akademik meliputi pelaksanaan Kuliah Kerja Lapang dan Praktik (KKLP), magang, penelitian, dan riset akademik.

Dalam kerja sama yang pada tahap pertama akan berlangsung selama lima tahun itu dan dapat ditinjau kembali, Universitas Cokroaminoto Makassar dalam hal pengembangan Prodi Manajemen, bertugas dan bertanggung jawab menyusun draf silabus mata kuliah dan mengimplementasikannya dalam proses pembelajaran. DPD  Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia bertanggung  jawab mengevaluasi dan memberikan masukan di dalam penyusunan silabus mata kuliah tersebut serta menyediakan informasi yang relevan yang dibutuhkan UCM.

Dalam hal program pengembangan SDM di bidang ekspor impor dalam kegiatan pelatihan, UCM bertugas dan bertanggung jawab menyediakan tempat penyelenggaraan kegiatan, modul pelatihan, dan narasumber. Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia memfasilitasi anggotanya untuk mengikuti kegiatan pelatihan yang dilaksanakan UCM. Dalam pengembangan kapasitas SDM, Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia memfasilitasi anggotanya untuk studi lanjut pada Prodi Manajemen (S-1) di UCM.

Penulis : M. Dahlan Abubakar
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646