REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, berharap warga menggunakan hak pilihnya di hari pencoblosan atau tidak golput pada pemilihan kepala daerah tahun 2018.
Hal tersebut disampaikan Aliyah dihadapan ratusan pengurus dan anggota BKMT dari 14 kecamatan se-Kota Makassar pada sosialisasi pendidikan pemilih untuk peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilukada 2018 di Alamanda Room, Aryaduta Makassar, Senin (15/01/2017).
“Jangan sampai berfikir untuk tidak memilih atau golput pada pemilihan Kepala Daerah 2018 dan semoga kita tidak salah dalam memilih pemimpin,” ujar Aliyah.
Baca Juga : KPU Makassar Umumkan Jadwal Debat Paslon, Digelar 24 Oktober dan 13 November 2024
Sosialisasi tersebut dilaksanakan BKMT Makassar bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar.
Aliyah optimis BKMT mampu menjadi salah satu garda terdepan dalam memberi edukasi pada lingkungan keluarga dan masyarakat untuk menjadi pemilih cerdas.
“Kami di BKMT memiliki tanggung jawab dalam kemaslahatan umat termasuk bagaimana mewujudkan lingkungan keluarga yang cerdas. Terima kasih kepercayaan KPU kepada BKMT,” kata isteri Ilham Arief Sirajuddin ini.
Baca Juga : Appi-Aliyah Terima Curhatan Warga Pulau, Hanya Nikmati Listrik 6 Jam
Komisioner KPU bidang Humas, Andi Syaifuddin mengatakan BKMT merupakan organisasi yang paling dilirik oleh KPU untuk berkejasama dalam membangun keluarga cerdas. Pasalnya, BKMT merupakan organisasi besar yang memiliki akar yang kuat berbasis keluarga.
“Selain BKMT kita juga telah menjalin kerjasama dengan Muhammadiyah, NU dan sejumlah Organisasi Kepemudaan lainnya,” ungkap Syaifuddin.
Lebih lanjut ia mengatakan, Pemilihan Gubernur, Walikota dan Bupati sudah di depan mata yakni pada 27 Juni 2018. Masyarakat sebaiknya memiliki pertimbangan dalam menentukan pilihan sebelum hari pencoblosan.
Baca Juga : Nomor Urut Kontestan Pilwalkot Makassar 2024: MULIA 1, Sehati 2, INIMI 3 dan AMAN 4
Dalam memastikan calon kepala daerah yang paling baik, perlu mencari berbagai informasi dan sumber dari tempat yang terpercaya, terutama bahan bacaan.
“Bisa jadi calon itu kelihatan baik dan jujur, tapi masyarakat juga perlu mencari informasi dari berbagai sumber baru sebelum menentukan figur. Ini salah satu cara sehat,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, partisipasi pemilih pada pemilihan Walikota Makassar tahun 2013 hanya 59 persen dan Pileg 63 persen. Sementara tahun 2018 KPU menarget partisipasi pemilukada mencapai 78 persen.
Baca Juga : Pasangan Ideal, Jaringan Kesehatan Makassar Solid Dukung Appi-Aliyah
Olehnya KPU akan terus melakukan sosialisasi edukasi dan mulai 20 Januari 2018, KPU juga akan menurunkan petugas panitia pemutakhiran data pemilih (PPDP) untuk melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) ke setiap rumah warga.
“Hal ini untuk memastikan jumlah keluarga yang memiliki hak pilih, siapa yang sudah meninggal, siapa yang lulus di kepolisian atau TNI yang harus dicoret dari daftar pemilih, siapa anggota keluarga yang sudah pindah. Mohon diterima petugas kami,” ujarnya.
Sementara itu, Komisioner KPU bidang hukum, Wahid Hasym Lukman, mengapresiasi kepemimpinan Aliyah dalam mengemban amanah sebagai ketua BKMT Kota Makassar.
Baca Juga : Pasangan Ideal, Jaringan Kesehatan Makassar Solid Dukung Appi-Aliyah
“Setahu saya dulu BKMT tidak terlalu aktif. Baru setelah ibu Aliyah yang pimpin BKMT jadi ramai dan aktif,” ujarnya disambut applause.