0%
logo header
Minggu, 29 April 2018 19:00

Lempari Showroom Mobil Keluarga JK, Pengemat: Danny-Indira Harus Tenangkan Pendukungnya

Lempari Showroom Mobil Keluarga JK, Pengemat: Danny-Indira Harus Tenangkan Pendukungnya

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Pasca resmi didiskualifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), tim pemenangan dan loyalis pasangan Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto-Indira Mulyasari Paramastuti (DIAmi) mengekspresikan kekecewaan dalam bentuk aksi anarkis.

Hal ini ditandai dengan aksi unjuk rasa, pembakaran sepeda motor yang diduga adalah molok tim pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) dan pelemparan Showroom milik Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Hanya saja, tindakan ini dinilai berlebihan. Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Syahrir Kariem menilai, bahwa aksi tersebut tidak semestinya dibiarkan berlangsung lama.

Baca Juga : Relawan PACU : Ayo Kawal Kemenangan Rakyat Makassar

“Efek kekecewaan massa DIAmi ini jangan terlalu lama dibiarkan berlarut. Sudah saatnya para elit terutama para paslon untuk ikut menenangkan massanya. Kalau aksi anarkis ini dibiarkan terus, bisa jadi akan berdampak buruk atau menjadi pra kondisi menjelang pelaksannaan Pilwali tanggal 27 juni,” kata Syahrir Kariem, Minggu (29/40/2018).

Menurutnya, DIAmi harus memahami bahwa pihaknya masih bisa berlanjut di kotak kosong.

Menurutnya, jika Danny-Indira adalah petarung, maka meski harus memahami bahwa perlawanan hukum tidak mesti harus berakhir anarkis.

Baca Juga : Kawal Pleno KPU, Andi Ochank Yakin Appi-Cicu Menang

“Perlawan DIAmi sebenarnya masih bisa berlanjut di kotak kosong. Jadi, perlawanan atas keputusan hukum tidak mesti harus berakhir anarkis. Suasana emosional tidak akan menyelasaikan masalah, apalagi melawan keputusan hukum yang sudah final/inkrah,” tuturnya.

Danny diharap terlibat untuk menenangkan massa pendukungnya. Pasalnya, jika ini dibiarkan berlangsung lama tidak menutup kemungkinan perlawanan Danny-Indira hanya menghabiskan energi dan hanya berakhir pada aksi anarkis yang tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan.

“Iya, mestinya Danny harus menenangkan timnya. Aksi anarkis bisa saja terus berlajut, dan kalau ini dibiarkan bisa saja perlawann DIAmi akan berakhir disini. Mestinya, saat ini butuh pemikiran untuk membuat langkah strategis tim DIAmi untuk Pilwali kedepannya, apakah disaaat 27 juni nanti atau bahkan pasca 27 juni jikalau kotak kosong menang,” tandasnya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646