“Kedua keterampilan ini harus dimiliki oleh setiap orang jika dia hendak maju dan tidak ‘tertindas’ dan “terlindas’ oleh perkembangan teknologi informasi,” ujar Pelaksana Tugas Sekretaris Umum KONI Sulawesi Selatan itu.
Pria kelahiran Kanca Parado Bima 68 tahun silam yang kini juga didapuk sebagai Sekretaris Senat Akademik dan Kepala Bagian Humas UCM itu mengingatkan, para mahasiswa harus memfokuskan diri belajar karena anak-anak Bima di Makassar dikenal sebagai orang-orang yang tangguh dan unggul.
“Jangan berpikir setelah S-1 langsung kembali ke kampung. Raihlah pendidikan minimal S-2 karena dengan gelar ini akan memberikan peluang dapat menjadi staf pengajar. Apalagi kini sudah didirikan IAIN Bima yang tentu saja membutuhkan tenaga pengajar,” ujar Dahlan yang juga menjabat Humas dalam Tim Pendirian IAIN Bima.
Baca Juga : Kades Lasori Paparkan Keunggulan Desanya di Hadapan Tim Penilai Lomdeskel Sultra
Kakek enam cucu ini juga mengingatkan kepada para mahasiswa agar pandai-pandai membawa diri. Ingat kata pepatah, ”Di mana langit dijunjung, di situ bumi dipijak”. Hal ini penting agar para mahasiswa tidak menghadapi kendala dan gesekan dengan masyarakat lokal dalam menuntut ilmu di rantau orang.
“Anak-anakku harus memahami betul adat dan budaya masyarakat di sini (Makassar) agar dapat terhindar dari terjadinya kesalahpahaman yang tidak perlu,” katanya.