REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Dalam perkembangan Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) sebagai perusahaan kominukasi bukan hanya berfokus pada upaya pengembangan bisnis, tetap juga ikut berperan dalam aksi-aksi keberlanjutan.
Salah satunya dengan ambil bagian dalam pelestarian lingkungan melalui aksi bersih-bersih sampah laut di Pulau Lae-Lae. Kegiatan yang merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) ini pun berkolaborasi bersama warga setempat.
EVP Head of Circle Kalimantan Sulawesi Maluku dan Papua (Kalisumapa) Swandi Tjia mengatakan, sampah laut merupakan salah satu isu lingkungan di sekitar kawasan pantai di Pulau Lae-lae. Sampah yang sebagian besar dari pastik dapat membahayakan biota laut dan habitatnya di sepanjang pantai. Hal inilah yang menggerakkan Indosat untuk melakukan aksi bersih pantai.
Baca Juga : Kolaborasi Huadi Group dan CTC Australia, Manfaatkan Slag untuk Kurangi Emisi Karbon
“Pulau Lae-lae merupakan salah satu destinasi wisata yang harus terus dijaga keindahan dan kelestarian lingkungannya. Ancaman sampah laut berpotensi merugikan ekosistem di sekitar pantai,” katanya dalam keterangannya, Minggu, (15/08/2024).
Pembersihan pantai di Pulau Lae-lae ini juga menjadi aksi nyata Indosat untuk memerangi polusi sampah. Olehnya, ia pun mengajak partisipasi aktif dari warga setempat untuk ikut serta melakukan aksi bersih pantai ini.
Swandi mengaku, komitmen Indosat sebagai perusahaan yang secara berkelanjutan menjalankan program CSR diwujudkan dalam empat pilar kegiatan yakni Pendidikan Digital, Pemberdayaan Masyarakat, Lingkungan, dan Filantropi.
Baca Juga : Komitmen Sejahterakan Petani, Warga Janjikan Kemenangan Hati Damai di Desa Bone
“Aksi bersih pantai ini merupakan inisatif kami untuk melestarikan lingkungan bagi masa depan anak cucu kita,” terangnya.
Ada berbagai program dan inisiatif di pilar Lingkungan yang secara berkelanjutan dilaksanakan oleh Indosat, diantaranya adalah penanaman bibit pohon mangrove yang pernah diterapkan di Desa Bulucindea, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
“Indosat juga telah menerapkan teknologi Internet of Things (IoT) dalam program Digitalisasi Konservasi Mangrove yang sudah berjalan di 5 kota di seluruh Indonesia. Kam berkolaborasi dengan pihak universitas setempat untuk bersama-sama menjalankan program ini, sebagai bagian dari tujuan besar Indosat untuk memberdayakan masyarakat Indonesia,” tutupnya.
Baca Juga : Berhasil Kembangkan Kampus, Prof Melantik Duduki Kursi Rektor Unsa Makassar Keempat Kalinya
Di Circle Kalisumapa, program Digitalisasi Konservasi Mangrove ini sudah berjalan di Palu bersama Universitas Tadulako dan di Ambon bersama Universitas Pattimura.