0%
logo header
Rabu, 20 September 2023 06:05

Pelibatan Lintas Sektor, Upaya Pemkab Gowa Atasi Stunting

Chaerani
Editor : Chaerani
Wabup Gowa Abd. Rauf Malaganni saat hadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektor dalam Pelaksanaan Aksi 3 (Rembuk Stunting) Kabupaten Gowa Tahun 2023, di Padivalley Golf and Resto, Kecamatan Pattalassang, kemarin. (Dok. Humas Gowa)
Wabup Gowa Abd. Rauf Malaganni saat hadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektor dalam Pelaksanaan Aksi 3 (Rembuk Stunting) Kabupaten Gowa Tahun 2023, di Padivalley Golf and Resto, Kecamatan Pattalassang, kemarin. (Dok. Humas Gowa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Pemerintah Kabupaten Gowa kali ini melibatkan peran dari seluruh lintas sektor yang ada dalam melakukan penanganan stunting.

Hal ini dinilai sebagai upaya gerak cepat pemerintah dalam menurunkan angka stunting sesuai target nasional pada 2024 mendatang.

Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni mengatakan, salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mempertemukan seluruh pihak atau lintas sektor yang ada untuk membangun komitmen bersama dalam menangani stunting.

Baca Juga : Demi Gaya Hidup Sehat, Herbathos Kenalkan Produk Herbal di Acara F8 Makassar

Dimana dalam pertemuan tersebut dapat digagas pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan secara bersama-sama dengan penanggung jawab. Baik dari sektor pemerintahan, lembaga non pemerintah, dan masyarakat.

“Prevalensi anak balita stunting di Kabupaten Gowa tidak mengalami penurunan dari 2021 ke 2022, masih tetap diangka 33 persen sesuai SSGI. Sehingga harusnya hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan untuk kita semua apakah yang kita lakukan sudah maksimal dan tepat sasaran,” katanya di sela-sela Rapat Koordinasi Lintas Sektor dalam Pelaksanaan Aksi 3 (Rembuk Stunting) Kabupaten Gowa Tahun 2023, di Padivalley Golf and Resto, Kecamatan Pattalassang, kemarin.

Dalam rapat koordinasi ini menghadirkan para pimpinan SKPD lingkup Pemkab Gowa, Camat, Kepala Puskesmas, Danramil, Kapolsek Se-Kabupaten Gowa, hingga kepala Desa Lokus Tahun 2024.

Baca Juga : Pemkab Gowa Susun SOP Layanan Pencegahan Perkawinan Anak

Wabup Gowa yang juga selalu Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gowa menilai, jika upaya yang dilakukan pemerintah daerah saat ini sudah tepat sasaran. Sehingga pihaknya optimis angka stunting di Kabupaten Gowa pasti mengalami penurunan.

Apalagi lanjutnya, mengingat sejumlah instansi telah memiliki anggaran khusus dalam membantu penanganan stunting. Misalnya, Dinas Kesehatan, yang memiliki anggaran khusus dari pemerintah pusat untuk pemberian makanan tambahan kepada anak-anak dan ibu hamil di setiap puskesmas.

Kemudian pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) yang rencananya akan mendapatkan anggaran pemberian makanan tambahan dari Kementerian Desa Tertinggal. Termasuk, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) yang mengelola anggaran untuk bisa bersama-sama berkolaborasi dalam menurunkan stunting.

Baca Juga : Bawaslu Sulsel Temukan Puluhan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Pinrang Terbanyak

Abd. Rauf pun meminta kepada seluruh stakeholders yang hadir untuk betul-betul merancang gagasan dan upaya apa yang akan dilakukan kedepannya untuk penanganan stunting di Kabupaten Gowa ini. Apalagi, di tahun ini telah digagas Program Gassing Nganre dengan berkerjasama TP PKK setempat.

“Bahkan pada program ini sejumlah pimpinan SKPD, dan camat telah memberikan beberapa bantuan untuk bisa memberikan makanan tambahan kepada anak-anak kita yang dianggap stunting maupun ibu hamil yang berpotensi melahirkan anak stunting,” ungkapnya.

Sementara, Provincial Coordinator ERAT Sulsel Shinta Widimulyani menilai, Kabupaten Gowa sangat optimis menurunkan angka prevalensi stunting. Hal tersebut terlihat dengan semangat yang ditunjukkan sehingga bisa menggerakkan angka 33 persen di Kabupaten Gowa menjadi lebih turun.

Baca Juga : IM3 Gandeng Iqbaal Ramadhan Kampanye Freedom Internet Lewat Video “Simpel tapi Spesial”

“Jadi meskipun angkanya mungkin masih sulit bergerak, namun kami percaya dengan semangat yang ditunjukkan ini betul-betul bisa menggerakkan angka 33 persen itu menjadi lebih turun,” katanya.

Shinta menambahkan, dengan jumlah angka stunting yang meningkat bukan berarti suatu hal yang bisa didiamkan. Bahkan adanya peningkatan angka stunting ini pemerintah bisa banyak berbuat untuk memaksimalkan anggaran. Karena 60 persen dari upaya pemerintah daerah menurunkan kemiskinan itu juga merupakan kontribusi dari penurunan stunting.

“Jadi kalau kita bergerak untuk mengatasi stunting artinya kemiskinan ekstrem juga bisa diturunkan. Kalau kita ingin melihat wajah kemiskinan ekstrem di Gowa ini, maka coba lihatlah angka stunting itu. Karena angka itu sangat relevan dan terkait dengan kemiskinan ekstrem,” ujarnya.

Baca Juga : IM3 Gandeng Iqbaal Ramadhan Kampanye Freedom Internet Lewat Video “Simpel tapi Spesial”

Ia berharap, Rakor Rembuk Stunting ini benar-benar bisa menjadi satu kegiatan yang bisa menginspirasi semua untuk tetap semangat menurunkan angka prevalensi stunting di setiap daerah.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646