REPUBLIKNEWS.CO.ID, SINJAI — Beberapa hari ini Kabupaten Sinjai diguyur hujan dengan intensitas lebat, sejumlah jalan yang menjadi langganan tergenang air diperkotaan sempat mencapai betis orang dewasa dan bahkan air meluap masuk ke rumah warga. Kondisi ini sering terjadi jika musim penghujan tiba.
Upaya pemerintah daerah Kabupaten Sinjai untuk memperbaiki sistem pembuangan air di perkotaan dengan membangun drainase dan mengurangi genangan air saat musim penghujan tak berpengaruh apa-apa.
Bukan hanya membangun drainase di dalam perkotaan, Dinas PUPR Sinjai pernah menganggarkan pengerukan drainase tahun 2022 lalu sebesar Rp 1 Miliar untuk mengangkat sedimentasi lumpur namun hal tersebut tak berarti, genangan air tetap meluap ke jalan.
Baca Juga : 581 Formasi PPPK Pemkab Sinjai Resmi Dibuka, Guru PAI dan PJOK Gigit Jari
Saat ini, drainase di beberapa titik didalam kota kembali menjadi dangkal serta sedimen lumpur naik dan menumpuk. Misalnya, drainase yang terletak di jalan jenderal Sudirman, Kelurahan Biringere, Sinjai Utara atau di depan RSUD Sinjai.
Kemudian jalan Krakatau, Kelurahan Bongki, Sinjai Utara, yang tiap tahun menjadi langganan genangan air dan jalan Lompobattang yang perlu dilakukan pengerukan sedimentasi untuk memperlancar arus air.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sinjai, Haris Ahmad yang dikonfirmasi, Selasa (9/5/2023), terkait sejumlah drainase dangkal tersebut memilih bungkam.
Baca Juga : Ratusan Ekor, Asuransi Usaha Ternak di Sinjai Belum Dibayarkan
Sebelumnya, PT. Puzacha Utama Mandiri berkolaborasi dengan pengurus Karang Taruna Kabupaten Sinjai pernah membersihkan sampah yang menutupi aliran sungai di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Sinjai Utara.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan akan kondisi sungai dan drainase yang ada di kota Sinjai.