0%
logo header
Selasa, 16 Januari 2024 18:37

PVMBG Imbau Warga Antisipasi Dampak Gas Belerang Erupsi Gunung Lewotobi Flores Timur NTT

Mulyadi Ma'ruf
Editor : Mulyadi Ma'ruf
Kepala Balai Pemantau Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara, Zakarias Ghele Raja. (Foto: Tarwan Stanis / Republiknews.co.id)
Kepala Balai Pemantau Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara, Zakarias Ghele Raja. (Foto: Tarwan Stanis / Republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, FLORES TIMUR — Setelah status Gunung Lewotobi laki-laki naik menjadi level IV (Awas), warga di beberapa desa di dua kecamatan, yaitu Wulanggitang dan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai mengungsi ke posko-posko yang telah dibangun maupun ke rumah warga.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Nusa Tenggara mengingatkan masyarakat agar tidak melepas masker sebagai langkah antisipasi terhadap dampak gas belerang dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Erupsi telah menyebabkan hujan abu vulkanik dan aroma belerang yang tercium dengan intensitas sedang hingga kuat selama satu pekan sejak naiknya status gunung,” kata Zakarias Ghele Raja, Kepala Balai Pemantau Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara, di Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur pada Minggu (07/012024).

Baca Juga : Ombudsman NTT Soroti Kinerja Aggota Polres Flotim dalam Kasus Tindak Pidana Pengerusakan

Zakarias mengingatkan masyarakat untuk tetap menggunakan masker selama beraktivitas agar terhindar dari gangguan pernapasan akibat debu dan aroma belerang.

‘Kami menghimbau kepada masarakat agar tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi serta sektor empat kilometer pada arah barat laut utara dan barat daya dari pusat erupsi,” kata dia.

Ditambahkan Zakarias, pengamatan aktivitas gempa menunjukkan peningkatan Gempa Vulkanik Dalam dan Gempa Vulkanik Dangkal yang cukup signifikan dalam satu minggu terakhir. Munculnya gempa-gempa ini jelasnya mengindikasikan peningkatan tekanan atau stres pada tubuh gunung api yang terkait dengan suplai magma pada kedalaman dalam dan dangkal.

Baca Juga : Terduga Pelaku Pembakaran Motor Dilepas, Keluarga Sesalkan Kinerja Anggota Polres Flotim

“Apabila terjadi erupsi dan hujan abu, masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah,” tambahnya. (*)

Penulis : Tarwan Stanis
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646