REPUBLIKNEWS.CO.ID, MERAUKE — Seorang warga asli Papua (OAP), Albertus Kaize meregang nyawa akibat dianiaya di Kampung Wogikel (Wanam) Distrik Ilwayab Kabupaten Merauke Papua Selatan, Rabu (22/02/2023).
Penganiayaan diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI AL sehari sebelumnya.
Informasi yang dihimpun di lapangan, Albertus Kaize yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) dan juga adiknya Daniel Kaize sehari sebelumnya, Selasa (21/02/2023) terlibat perseteruan fisik dengan seorang oknum anggota TNI AL di Pos Ilwayab.
Baca Juga : Uskup Agung Merauke Minta Polisi Tutup Aktivitas Judi Togel
Sebuah sumber menyebutkan, perkelahian Albertus bersama adiknya Daniel dengan oknum anggota TNI AL dipicu karena kesalahpahaman.
Berawal, ketika Albertus dan Daniel melintas di jalan depan Pos TNI AL Ilwayab sekitar pukul 23.00 WIT sambil berteriak-teriak karena pengaruh minuman keras yang dikonsumsinya.
Lantaran teriakan itu, keduanya ditegur oleh salah satu personil TNI AL bernama Mario yang berpakaian preman. Tak terima ditegur, kedua kakak beradik yang berasal dari Distrik Okaba itu pun menantang anggota TNI AL itu sehingga terlibat perkelahian. Usai perseteruan fisik keduanya ditangkap dan diamankan ke Pos TNI AL.
Baca Juga : Bocah 3 Tahun Hilang Terjatuh di Sungai Digoel Papua Selatan
Berdasarkan keterangan adik almarhum, Daniel Kaize yang juga korban penganiayaan bahwa selama berada di dalam pos keduanya diikat dan dianiaya dengan kondisi lampu padam, sehingga kedua tak mengenali siapa yang menghajarnya.
“Keduanya tidak mengenal para pelaku,” ungkap salah seorang warga setelah mendapat keterangan korban, Daniel Kaize.
Keesokan harinya sekitar pukul 03.00 WIT keduanya dilepas dari dalam pos dalam kondisi babak belur. Kedua kakak beradik itu pun kembali ke kapal untuk beristirahat. Sore harinya sekitar pukul 18.00 WIT, saat Albertus dibangunkan oleh rekannya sesama ABK, ternyata telah meninggal dunia. Sedangkan adiknya Daniel mengalami luka serius di tubuhnya.
Baca Juga : Ratusan Rumah Kios di Distrik Ilwayab Merauke Ludes Terbakar
Menanggapi hal itu, Komandan Lantamal XI Merauke, Brigjen (Mar) Gatot Mardiyono membenarkan informasi yang beredar terkait perkelahian itu yang terjadi Pos TNI AL Ilwayab Kabupaten Merauke Papua Selatan.
Gatot Mardiyono menerangkan kedua AKB tersebut dalam kondisi mabuk berteriak-teriak sehingga mengganggu keamanan dan ketertiban warga sekitar. Oleh karena lokasinya dekat dengan Pos TNI AL keduanya ditegur oleh anggota TNI AL.
“Informasi yang saya terima kedua warga itu ditegur. Karena kondisi mabuk mungkin tidak sadar, tidak terima dan berusaha menyerang. Sehingga ada masyarakat yang ada di situ ikut terlibat situ sehingga terjadi keributan atau perkelahian antara satu anggota Pos TNI Angkatan Laut dengan satu masyarakat. Karena dia kondisi mabuk sehingga terjatuh diamankan di Pos Angkatan Laut,” kata Gatot.
Baca Juga : Seorang Pria Dilaporkan Hilang Saat Menjaring Ikan di Pantai Payum Merauke
Lanjut dia, kedua kakak beradik itu jika tidak diamankan tentunya cukup berbahaya. Dua orang ini adalah pendatang, nelayan dari luar Ilwayab kebetulan dari Distrik Okaba yang sedang bekerja di sana (di Ilwayab). Agar tidak terjadi keributan di masyarakat lokal diamankan di Pos AL.
“Keduanya karena mabuk tertidur dan pada jam 03.00 WIT sudah sadar terus dibawa oleh anggota Posal menuju ke Kapal Aulia 01 dengan berjalan kaki. Sekitar pukul 13.30 WI, ABK KMN Aulia menelpon saudara Daniel (adik korban) untuk melihat Albertus. Setelah dicek, yang bersangkutan tidak bangun-bangun dan sudah meninggal dunia,” terang Gatot Mardiyono.
Gatot Mardiyono menegaskan pihaknya segera melakukan penyidikan atas peristiwa meninggalnya Albertus Kaize. Anggota Posal Ilwayab yang melakukan penganiayaan korban jika terbukti bersalah, tentu diproses sesuai ketentuan. Pelaku atas nama Kld Mus Mario terhadap dua warga. Peristiwa tersebut masih diselidiki kebenarannya.
Baca Juga : Seorang Pria Dilaporkan Hilang Saat Menjaring Ikan di Pantai Payum Merauke
“Tentunya ini penyesalan yang luar biasa bagi kami, dan kami memohon maaf atas terjadinya. Tentunya kami akan segera melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini, dan itu akan dilakukan oleh Pomal. Kami sepenuhnya akan membantu proses evakuasi korban dari Ilwayab ke Merauke, termasuk membantu pengurusan pemakaman korban di rumah duka di Gudang Arang Merauke,” pungkasnya.