REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Dukungan tokoh politik kepada pasangan nomor urut 1, Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) terus mengalir.
Apalagi pasangan Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto-Indira Mulyasari Paramastuti (DIAmi) tengah berjuang lolos dari persoalan sengketa Pilwali yang tengah ditempuh KPU Kota Makassar saat ini.
Peluang Appi-Cicu melawan kotak kosong bisa saja terjadi apabila Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi KPU Kota Makassar.
Baca Juga : Relawan PACU : Ayo Kawal Kemenangan Rakyat Makassar
Di Partai Keadilan Sejahtetah (PKS) misalnya, sebelumnya keukuh menyatakan dukungan ke Danny-Indira, tapi saat ini justru berbalik mereka kini solid ke Appi-Cicu.
Setelah Sekretaris PKS Kota Makassar, Mudzakkir Ali Djamil (Muda) menyatakan bulat meninggalkan DIAmi, giliran pentolan-pentolan PKS satu-persatu berikrar memenangkan Appi-Cicu.
Hal ini tidak ditampik oleh Ketua Tim PKS untuk Appi-Cicu, Anwar Faruk.
Baca Juga : Kawal Pleno KPU, Andi Ochank Yakin Appi-Cicu Menang
Dia menuturkan, pentolan-pentolan PKS sudah bulat mendukung Appi-Cicu seiring dengan keputusan partai.
Sehingga bagi kader, bukan lagi hal yang sulit untuk solid dibarisan pasangan yang menggunakan tagline “Makassar Untuk Kita” ini.
“Kami dari PKS solid dengan keputusan yang disampaikan dari DPP. Bahwa pasangan yang kita harus menangkan adalah pasangan Appi-Cicu. Dan kita akan terus mengawal akan hal itu,” kata Anwar, Kamis (05/04/2018).
Baca Juga : Optimis Menang, Tim Appi-Cicu Sertakan Bukti Kecurangan di Lokasi Rekapitulasi Suara Pilwali
Dia menjelaskan, pada prinsipnya struktur PKS tidak ada pilihan kecuali memenangkan Appi-Cicu. Saat ini, lanjutnya PKS sudah bergerak di 15 kecamatan pasca ditunjuk sebagai Ketua Tim.
“Kami sudah membuat 9 posko untuk perempuan PKS. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, pekan ini sudah selesai di 15 kecamatan,” tegasnya.
Selain itu, ia tidak menampik, bahwa saat ini di internal PKS sementara menyusun sanksi bagi kader yang mbalelo.
Baca Juga : Aru: Jangan Percaya Opini Kemenangan Kolom Kosong!
Pasalnya, semua tingkatan partai hingga DPP menganggap hal itu adalah permasalahan yang serius. Sehingga, kader yang tidak taat bisa saja dipecat.
“Internal partai itu sedang diatur masalah sanksi. Kami dari PKS melihat ini persoalan yang serius yang tidak mentaati arahana dari partai,” tandasnya.