0%
logo header
Selasa, 13 Agustus 2024 12:40

Survei IPI Unggulkan ASS-Fatma, Pengamat Harap Pilgub Sulsel Tetap Jadi Pertarungan Gagasan

Rizal
Editor : Rizal
Indeks Politica Indonesia (IPI) saat merilis hasil survei terbarunya untuk Pilgub Sulsel 2024 di Baji Cafe, Jalan Tamangapa Raya, Manggala, Makassar, Senin (12/8/2024). (Foto: Istimewa)
Indeks Politica Indonesia (IPI) saat merilis hasil survei terbarunya untuk Pilgub Sulsel 2024 di Baji Cafe, Jalan Tamangapa Raya, Manggala, Makassar, Senin (12/8/2024). (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Lembaga Survei PT Indeks Politica Indonesia (IPI) merilis hasil survei terbarunya terkait tingkat elektabilitas para kandidat jelang kontestasi Pilgub Sulsel 2024 yang dihelat 27 November mendatang.

Survei tersebut direkam pada 4-10 Agustus 2024 dengan melibatkan sebanyak 1.440 sampel. Dari berbagai simulasi yang dilakukan, pasangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi tampak mendominasi dan unggul atas pesaingnya, duet Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad.

Misalnya, pada simulasi dua pasangan calon, duet Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (ASS-Fatma) melejit di angka 59,4 persen. Sementara duet Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (DIA) hanya berada di angka 20,1 persen dengan responden yang tidak menjawab sebesar 20,5 persen.

Baca Juga : NasDem Tunjuk Cicu Jadi Ketua DPRD Sulsel, Muhammad Sadar Ketua Fraksi

Direktur Indeks Politica Indonesia (IPI), Suwadi Idris Amir menjelaskan bahwa pasangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi yang dikenal dengan tagline Andalan Hati itu berhasil menggambarkan dirinya dikenal dan disukai oleh masyarakat.

“Pasangan ini menunjukkan layak menjadi gubernur dan wakil gubernur. Indikatornya, yah sesuai tingkat kesukaan. Peningkatan elektabilitas ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya karena Andi Sudirman Sulaiman adalah petahana,” katanya saat dialog politik membahas hasil survei tersebut di Baji Cafe, Jalan Tamangapa Raya, Manggala, Makassar, Senin (12/8/2024).

Namun, menurut Suwadi, elektoral Danny Pomanto juga terus mengalami peningkatan. Tugas selanjutnya bagi Danny adalah terus mengangkat popularitas yang ia miliki.

Baca Juga : KPU Papua Selatan Terima Rekomendasi MRPS Perihal Keaslian OAP 4 Bapaslon

“Peluang Danny mengangkat elektoralnya juga sangat bisa. Tapi selama ini ia hanya fokus di partai sehingga kerja-kerja popularitas dan elektoralnya terabaikan,” jelasnya.

Sementara itu, Pengamat Psikologi Politik Universitas Negeri Makassar (UNM), Muhammad Rhesa mengatakan bahwa hasil survei yang dirilis oleh PT IPI tersebut sangat realistis dan sesuai dengan realita saat ini.

“Pertama saya melihat PT IPI memasukkan simulasi kotak kosong dalam surveinya. Di mana menunjukkan 70 persen untuk Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi dan kotak kosong hanya 11 sekian persen,” sebut Rhesa.

Baca Juga : Program Unggulan Pro Rakyat, HT-DM Siap Gratiskan Seragam Sekolah

Pertanyaan kemudian, lanjut Rhesa, apakah peluang kotak kosong bisa melebihi atau tidak capaian dari pasangan Andalan Hati.

“Ini bukan soal kemenangannya, tapi elektoral pasangan Andalan Hati yang juga sudah jauh dari margin of error. Artinya jika disimulasikan dengan lobi-lobi elite yang paling berpeluang head to head dengan Andalan Hati memang cuma DP-Azhar,” bebernya.

Meskipun demikian, Rhesa berharap kontestasi Pilgub Sulsel 2024 ini diikuti oleh lebih dari satu pasangan calon alias bukan kolom kosong.

Baca Juga : OJK Catat Layanan Konsumen di Sulselbar Didominasi Sektor Perbankan

“Sebagai akademisi tentu mengharapkan head to head agar menghadirkan politik gagasan. Dengan demikian, publik bisa memiliki pilihan siapa yang memiliki gagasan,” harapnya.

Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Bosowa (Unibos), Arief Wicaksono mengatakan bahwa Sulsel terlalu kecil dijadikan sebuah provinsi jika tidak punya pertarungan gagasan, dalam hal ini di kontestasi Pilgub.

“Menurut saya, politik itu adalah pertarungan gagasan. Ketika tidak ada pertarungan gagasan maka ini tentu menjadikan demokrasi kita sifatnya prematur,” katanya.

Baca Juga : OJK Catat Layanan Konsumen di Sulselbar Didominasi Sektor Perbankan

Menurut Arief, Sulsel adalah provinsi besar yang memiliki pengaruh terhadap peta politik nasional. Makanya, ia berharap tak ada pertarungan melawan kolom kosong di Pilgub Sulsel 2024 nanti.

“Politik itu pertempuran gagasan. Berikan jalan kepada kandidat lain, misalnya Danny Pomanto-Azhar Arsyad untuk maju juga biar menjadi bukti Sulsel ini gudangnya politik gagasan yang mewarnai kebijakan-kebijakan secara nasional,” demikian Arief. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646