REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Universitas Hasanuddin (Unhas) mendorong pemenuhan jaminan kesehatan mental bagi seluruh pegawai dan civitas akademika di lingkungan kampus.
Untuk mendorong hal tersebut Unhas melalui Subdirektorat Sistem Jaminan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) dan Kesejahteraan Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM) melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk “Mental Health in Priority”.
Kepala Subdirektorat K3K Unhas, Prof. Lalu Muhammad Saleh mengungkapkan, kegiatan yang digelar ini sebagai bentuk komitmen kuat untuk menciptakan kampus sebagai lingkungan kerja yang sehat dan produktif.
Baca Juga : Pangkas Pohon dan Relokasi PKL, Ciptakan Tatanan Kota Sungguminasa Lebih Indah
Olehnya, di kegiatan tersebut menyoroti pentingnya kesehatan mental sebagai salah satu aspek utama dalam mendukung kinerja pegawai dan sivitas akademika.
“Dari kegiatan ini diharapkan terjadi peningkatan kesadaran, pemahaman, dan kepedulian terhadap isu kesehatan mental di lingkungan kerja. Termasuk mendorong terciptanya lingkungan yang sehat, aman, dan produktif,” ungkapnya, dalam kegiatan, di Ruangan Center of Technology, Fakultas Teknis Unhas, Selasa, (06/05/2025).
Ia menjelaskan, kesehatan mental merupakan isu yang harus dihadapi bersama. Saat ini, terlihat semakin banyak kasus terkait gangguan mental, sehingga harus segera dibangun kesadaran kesehatan di tempat kerja yang bukan hanya soal fisik, tetapi juga mental dengan menciptakan ruang yang lebih empatik, terbuka, dan mendukung satu sama lain.
Baca Juga : Kanwil Kemenkum Sulsel dan Enam Pemda Sepakat Bangun Ekosistem Hukum Berkualitas
“Makanya kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas hidup kerja seluruh sivitas akademika Unhas,” katanya.
Sementara, Direktur Sumber Daya Manusia Unhas, Prof. Idar Mappangara menilai, menciptakan ruang kerja yang nyaman dan aman di lingkungan kerja, termasuk lingkup Unhas perlu menjadi perhatian bersama. Sehingga, seluruh pegawai maupun civitas akademika lainnya mampu bekerja dengan lebih produktif.
“Kami menargetkan zero accident dan ingin menjadikan Unhas sebagai tempat kerja ternyaman, baik dari segi fisik maupun psikologis,” kata dr. Idar.
Baca Juga : Dukung Keberagaman dan Perkuat Nilai Toleransi, Ketua DPRD Sulsel Hadiri Peringatan Hari Raya Waisak
Di tempat yang sama, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Alumni, dan Sistem Informasi, Unhas Prof. Farida Patittingi menyampaikan bahwa kesehatan mental memiliki peran penting dalam membentuk semangat kerja.
“Isu kesehatan mental sering kali diabaikan di lingkungan kerja, padahal sangat menentukan produktivitas dan kenyamanan. Mental health harus menjadi prioritas, bukan hal yang dianggap sepele,” katanya.
Melalui kegiatan ini, ia berharap dapat membangun budaya kerja yang lebih sehat, saling mendukung, dan peduli terhadap kondisi psikologis individu di dalamnya.
Baca Juga : Hadiri Hari Raya Waisak, Munafri Sebut Momentum Perkuat Keberagaman di Kota Makassar
Kegiatan ini menghadirkan dr. Sonny Teddy Lisal, sebagai narasumber utama. Dalam materinya, ia menjelaskan bahwa saat ini kesehatan mental menjadi perhatian global dan sangat penting mencegah gangguan mental, utamanya di lingkungan kerja.
“Orang dengan kesehatan mental yang baik akan mampu bekerja secara optimal dan menjalankan perannya dengan efektif, maka itulah kenapa kesehatan mental sangat penting kita perhatikan,” tuturnya.
Ia juga menguraikan beberapa faktor penyebab gangguan mental, seperti faktor biologis (genetik), psikologis (trauma masa lalu dan stres berkepanjangan), serta faktor lingkungan, termasuk tekanan sosial dan tempat kerja yang tidak kondusif.
Baca Juga : Hadiri Hari Raya Waisak, Munafri Sebut Momentum Perkuat Keberagaman di Kota Makassar
Untuk mencegah gangguan mental, dr. Sonny mengimbau seluruh peserta untuk menjaga pola hidup sehat, membangun hubungan sosial yang positif, dan mengelola stres dengan baik.
“Work-life balance jadi satu kunci penting dalam menjaga kesehatan mental. Menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi bukan hanya soal membagi waktu, tetapi juga soal kualitas hidup,” ungkapnya.